- Penjaga gawang Bhayangkara FC, Wahyu Tri Nugroho, punya kenangan spesial dengan Kota Solo.
- Wahyu Tri Nugroho pernah membela Persis Solo medio 2006-2009 sebelum pindah ke Persiba Bantul dan Bhayangkara FC.
- Wahyu mengaku punya hubungan baik dengan Pasoepati bahkan hingga saat ini.
SKOR.id - Penjaga gawang Bhayangkara FC, Wahyu Tri Nugroho, punya kenangan khusus di Kota Solo yang menjadi markas baru timnya.
Bhayangkara FC resmi memindahkan markas tim ke Kota Solo per November lalu.
Kepindahan Bhayangkara FC ke Solo ditandai dengan perubahan nama dan logo tim.
Salah satu personel Bhayangkara FC memiliki ikatan spesial dengan Kota Solo. Ia adalah Wahyu Tri Nugroho.
Penjaga gawang Bhayangkara FC itu sudah sangat akrab dengan Kota Solo. Sebab, Wahyu pernah bermain di Persis Solo pada pertengahan 2000-an.
Momen itu istimewa bagi Wahyu karena Persis Solo menjadi tim profesional pertama yang ia bela.
"Saya punya kenangan indah di Solo ketika membela Persis Solo pada 2006-2009," kata Wahyu Tri Nugroho kepada Skor.id, Jumat (15/1/2021).
"Karena waktu itu saya baru 19 tahun dan membaur bersama pemain-pemain senior seperti Agung Setyabudi dan lain-lain yang membantu perkembangan saya," tuturnya.
Persis Solo promosi ke Divisi Utama (kompetisi kasta tertinggi kala itu) pada musim 2006-2007 setelah menduduki peringkat kedua Divisi I.
Pada musim pertamanya kembali ke kasta tertinggi, Persis Solo mengakhiri musim dengan menduduki peringkat ke-11 Liga Indonesia 2007.
Kala itu Wahyu sudah menjadi penjaga gawang utama dan skuad Persis dihuni pemain-pemain top seperti mantan kapten timnas Indonesia, Agung Setyabudi, Wahyu Wiji Astanto, Rudi Widodo, dan Greg Nwokolo.
Pada 2008 Divisi Utama tak lagi menjadi kompetisi kasta tertinggi setelah pembentukan Indonesia Super League (ISL). Persis berlaga di strata tersebut.
Sayang, Persis gagal promosi ke Liga Super karena hanya finis di peringkat ke-11 Divisi Utama 2008. Persis juga terkena pengurangan poin karena gagal menjalani laga away melawan Persibom Bolaang Mongondow.
Selamat Ulang Tahun ke 93 Persis Solo @PERSISSOLO @PasoepatiNet @Pasoepati @persissolo1923 Saatnya kembali terbang tinggi ???? pic.twitter.com/T7guEQeDvh— Wahyu Tri Nugroho (@WTN1986) November 8, 2016
Bisa dibilang Persis sedang goyah pada masa-masa itu. Namun satu yang diingat Wahyu, semangat Pasoepati dalam mendukung Persis tak pernah padam.
"Tentunya saya berhubungan baik dengan Pasoepati, mereka selalu setia mendukung Persis kala tim sedang di level terbaik dan kurang baik," kata Wahyu.
"Mereka selalu mendukung dan saya juga dekat dengan teman-teman Pasoepati kala bermain di Persis waktu itu," ucap lelaki kelahiran 27 Juli 1986 itu.
Wahyu kemudian angkat kaki dari Persis Solo ke Persiba Bantul pada 2009. Di sana ia cukup lama bertahan sebelum akhirnya merapat ke Bhayangkara FC pada 2015.
Meski tak lagi menjadi bagian dari Persis, Wahyu mengaku hubungannya dengan Pasoepati tetap terjalin baik.
Bahkan ketika Bhayangkara FC pindah markas ke Solo, Wahyu telah berkomunikasi dengan teman-temannya dari Pasoepati.
"Saya masih berteman dengan Pasoepati, beberapa masih ada yang aktif sampai sekarang," ucap Wahyu.
"Saya baru sekadar komunikasi seperti biasanya, saya kabari dan juga kulo nuwun (permisi) dan izin klo saya mengikuti tim yang saya bela saat ini untuk ber-homebase di Stadion Manahan," katanya.
Wahyu dan kawan-kawan rencananya mulai menggelar latihan di Stadion Manahan pada 3 Januari lalu.
Namun, karena kompetisi Liga 1 2020 belum menemui kejelasan, agenda latihan tersebut pun dibatalkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bhayangkara FC Lainnya:
Usul Bhayangkara FC ke PT LIB: Liga 1 2021 Mulai Usai Lebaran dan Tanpa Degradasi
Bhayangkara FC Siap Lepas Pemainnya untuk Berkarier di Luar Negeri
Dua Harapan Bhayangkara FC pada Pertemuan dengan PT LIB, Salah Satunya Soal Subsidi