- Valtteri Bottas mengeluh tampilan serba hitam Mercedes yang membuatnya tampil kepayahan di bawah terik matahari.
- Akan tetapi, keluhan itu dianggap Jolyon Palmer mengada-ada karena Lewis Hamilton yang membalap untuk Mercedes masih bisa tampil apik.
- Menurut Jolyon Palmer, komentar Valtteri Bottas dipengaruhi rasa frustrasi karena selalu menjadi bayang-bayang Lewis Hamilton di Mercedes.
SKOR.ID - Selepas balapan F1 GP Spanyol 2020 yang digelar akhir pekan lalu, Valtteri Bottas mengeluhkan soal tampilan serba hitam tim Mercedes AMG Petronas.
Valtteri Bottas tidak mempermasalahkan pesan anti-rasialisme yang coba diusung dari tampilan baru Mercedes pada musim ini.
Pembalap asal Finlandia itu lebih mengeluhkan efek dari penggunaan warna serba hitam yang diaplikasikan untuk livery mobil dan seragam tim.
Bagi Valtteri Bottas, tampilan all-black membuatnya tersiksa karena warna hitam dinilai sangat mudah menyerap panas apalagi saat harus tampil di bawah sinar terik matahari.
Pria 30 tahun ini pun mengaku bobotnya susut tiga kilogram setelah GP Spanyol 2020 lantaran mandi keringat di dalam kokpit mobil Mercedes.
Namun, "teori" Bottas soal tampilan serba hitam dapat memengaruhi performa balapnya sudah terbantahkan oleh pernyataan Direktur Strategi Mercedes, James Vowles.
Pada bulan lalu, di tengah bergulirnya seri perdana F1 2020 di Austria, James Vowles menyatakan bahwa livery hitam tak berdampak pada performa mobil F1 W11.
"Kami tak melihat adanya perbedaan suhu pada bagian radiator atau sistem inti akibat penggunaan warna cat hitam di bagian eksterior mobil," James Vowles menjelaskan.
Akan tetapi, Bottas masih punya keluhan yang belum terjawab terkait materi pakaian balap yang digunakan pada musim ini.
Menurutnya, bahan seragam balap dan pakaian dalam yang digunakan pembalap pada musim ini bertekstur lebih tebal karena adanya perubahan aturan dari otoritas F1.
Bahan tebal yang berangkap serta warna hitam yang mudah menyerap panas dianggap sebagai kombinasi yang "tepat" untuk membuat pembalap mudah kegerahan.
Pada sisi lain, keluhan yang dilontarkan Valtteri Bottas ini juga dianggap sebagai bentuk frustrasi karena sang pembalap tak diprioritaskan Mercedes.
Salah satu pihak yang berpendapat demikian adalah mantan pembalap F1 asal Inggris, Jolyon Palmer.
Keluhan Bottas dianggap kurang beralasan karena Lewis Hamilton tetap bisa melaju kencang padahal juga menggunakan pakaian dan mobil berwarna hitam dari Mercedes.
"Kita dengar di radio Bottas mengatakan baju hitamnya sangat panas dan tak nyaman. Saat mengatakan itu, Hamilton sedang memimpin jauh di depan," kata Jolyon Palmer.
"Mungkin ada semacam perasaan dalam benak Bottas bahwa ini (Mercedes) makin terasa seperti tim Lewis Hamilton."
"Saat dia melihat Hamilton menghilang di kejauhan, pikirannya mulai sadar dan merasakan bahwa semuanya sedang tidak baik-baik saja," Jolyon Palmer menganalisis.
Akan tetapi, anggapan Jolyon Palmer bisa saja salah karena Valtteri Bottas justru telah memperpanjang kontrak dengan Mercedes hingga 2021.
Valtteri Bottas tak mau menyia-nyiakan peluang tetap tampil dengan mobil terbaik di lintasan F1 saat ini meski berisiko terus menjadi bayang-bayang Lewis Hamilton.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Mercedes Tampil Serba Hitam, Valtteri Bottas Mulai Mengeluhhttps://t.co/b6taB5Hi3N— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 18, 2020
Berita F1 Lainnya:
Gaji Turun Separuh, Sebastian Vettel Segera Umumkan Masa Depan
Lewis Hamilton Menang di F1 GP Spanyol, Impian Valtteri Bottas Jadi Juara Dunia Menjauh