- Erling Haaland dan Kylian Mbappe disebut-sebut bakal mengancam posisi Karim Benzema di Real Madrid.
- Karim Benzema mampu menjadi “pelayan” seperti Robin yang mendampingi Batman.
- Selama 11 musim bermain di Real Madrid sudah 11 striker kelas dunia disisihkannya.
SKOR.id – Isu minat Real Madrid akan mendatangkan bomber Borussia Dortmund, Erling Haaland, dan Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain memunculkan spekulasi terkait masa depan Karim Benzema.
Mulai muncul penilaian, inilah akhir karier Karim Benzema di klub ibukota Spanyol itu. Selain lantaran usia, kontribusi pemain Prancis ini belakangan juga mulai menurun, terutama sepanjang 2020.
Tahun ini, Karim Benzema hanya mampu menyarangkan tiga gol dari 13 laga terakhir. Padahal, dia mengawali 2019/20 dengan sangat baik: mencetak 16 gol dan tujuh assist hingga akhir tahun.
Laju impresif tersebut terhenti saat cedera ringan menderanya pada Januari. Dan sejak itu, ketajaman penyerang berdarah Aljazair ini seolah menghilang.
Kritik pun mulai kembali mengalir ke arah pemain yang pernah disebut pelatih Jose Mourinho striker “kucing” itu.
Kendati mengalami penurunan performa pada paruh kedua musim, namun semua tahu posisinya di Real Madrid sangat kuat.
Berita Real Madrid Lain: Karim Benzema dan Marcelo, Legenda Asing Real Madrid
Legasi
Benzema mungkin tidak terlalu sering masuk berita utama atau mencetak gol sebanyak, sebut saja Zlatan Ibrahimovic atau Luis Suarez, tapi ia punya peran penting dalam empat gelar Liga Champions dan rentetan piala domestik yang berjejer di almari trofi Madrid.
Pada usia 32 tahun, dengan 64 gol, Benzema masuk daftar teratas top scorer Liga Champions bersama Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Robert Lewandowski.
Sementara di La Liga, Benzema menempati posisi keenam sebagai striker terbaik sepanjang sejarah Los Blancos, dengan 162 gol.
Benzema terbilang jenis penyerang istimewa. Dia terlihat lebih bahagia menyuplai assist dan membantu pemain lain lebih bersinar ketimbang dirinya sendiri, sifat yang jelas langka bagi pemain nomor 9.
“Tidak banyak striker yang tidak egois dan Benzema salah satunya,” kata John Bennett dari World Service Sport BBC setelah Benzema mendapat predikat sebagai penyerang paling diremehkan di dunia hasil polling harian Marca.
Bertahun-tahun, Benzema dan Ronaldo membentuk kemitraan yang sempurna di serangan Los Blancos. Ia bersedia memberikan jalan ke pemain lain, entah itu penyerang subur seperti Gonzalo Higuain atau sayap cepat dari Wales, Gareth Bale.
Desember ini, Benzema genap 33 tahun dan diyakini akan memasuki musim-musim terakhir puncak kesuburannya di Real Madrid.
Akan ada banyak tekanan untuk Benzema agar tetap produktif mengingat dia satu-satunya yang paling tajam saat ini. Hanya Benzema pemain Madrid yang berhasil membukukan lebih dari lima gol musim ini.
Sehingga, begitu kontribusi golnya menurun, kritik pun kembali berdatangan. Namun, bahkan para kritikus paling sadis pun menyadari satu fakta: Benzema adalah legenda sejati Madrid yang legasinya sudah mengakar kuat selama bertahun-tahun di Bernabeu.
Terlebih, saat Madrid santer diberitakan bakal memboyong si bocah ajaib Kylian Mbappe dan Haaland, masa depan Benzema diyakini akan tetap aman hingga 2022 atau saat kontraknya berakhir di Bernabeu.
Itu karena Benzema mampu menjadi “pelayan” seperti Robin yang mendampingi Batman. Dia bisa berkorban memberikan jalan untuk Haaland maupun Mbappe agar menjadi bintang utama di Madrid.
Dia pernah mencatat 10 assist dalam semusim dalam tiga kesempatan sepanjang kariernya, termasuk 15 gol dan 10 assist di La Liga 2014-2015.
Di luar assist dan 162 gol untuk Los Blancos, Benzema penting sebagai veteran di tim yang membantu para pemain muda.
Vinicius Junior, Rodrygo Goes, dan yang lainnya jelas akan mendapat manfaat dari ketenangan dan kemauan Benzema sebagai mentor.
Benzema menanamkan kepercayaan pada orang-orang di sekitarnya, terutama para pemain muda yang akan bersandar pada pengalamannya.
Berita Real Madrid Lain: Karim Benzema Sendirian di Real Madrid soal Cetak Gol
Status Quo
Satu yang pasti akan sulit mengusik status quo Benzema sebagai starter di Madrid. Sejak didatangkan dari Lyon pada 2009, posisinya sebagai penyerang utama tak tergeser.
Selama 11 musim bermain di Real Madrid, penyerang Prancis ini berhasil menyisihkan 11 striker kelas dunia. Mulai sang Pangeran Madrid, Raul Gonzalez hingga teranyar Luka Jovic, striker muda yang didatangkan musim panas ini.
Raul angkat kaki pada akhir 2011, begitu juga bomber asal Belanda Ruud Van Nistelrooy yang didatangkan dari Manchester United.
Musim berikutnya, Los Blancos memboyong Immanuel Adebayor untuk bersaing dengan Benzema dan Gonzalo Higuain. Striker Togo itu hanya bertahan semusim.
Sementara Higuain hengkang pada 2013, pergi dari Santiago Bernabeu setelah enam musim di Madrid untuk memperkuat Napoli.
Pada 2014, Alvaro Morata dan Joselu pun hengkang, sementara pada 2015 giliran Javier Hernandez Chicharito dan Raul de De Tomas yang cabut.
Morata kembali ke Madrid pada 2016, dan setelah semusim kembali memutuskan hijrah lantaran Benzema selalu jadi pilihan utama.
Berita Real Madrid Lain: Real Madrid Pertimbangkan Nasib Luka Jovic yang Diincar Arsenal
Los Blancos menarik kembali Borja Mayoral yang dipinjamkan ke VfL Wolfsburg. Sayang, performanya kurang impresif sehingga klub melepasnya ke Levante pada 2018.
Madrid lalu merekrut kembali Mariano dari Lyon, juga Luka Jovic dari Eintracht Frankfurt dalam dua musim terakhir setelah kepergian Ronaldo ke Juventus. Keduanya pun gagal menggeser Benzema dari starting 11.
Musim depan, mungkinkan Haaland atau Mbappe bisa mengusik status quo Karim Benzema? Akan sangat menarik menunggu kelanjutannya.
Statistik Gol per Musim Benzema di Madrid
2019-2020: 19 gol dari 77 gol Madrid (24%)
2018-2019: 30 dari 101 gol Madrid (30%)
2017-2018: 12 dari 148 gol Madrid (8%)
2016-2017: 20 dari 173 gol Madrid (10%)
2015-2016: 28 dari 141 gol Madrid (19%)
2014-2015: 22 dari 162 gol Madrid (13%)
2013-2014: 24 gol dari 160 gol Madrid (15%)
2012-2013: 21 dari 153 gol Madrid (13%)
2011-2012: 32 dari 174 gol Madrid (18%)
2010-2011: 26 dari 148 gol Madrid (17%)
2009-2010: 9 dari 119 gol Madrid (7%)