SKOR.id - Kirsty Gilmour, pebulu tangkis Skotlandia, mengaku mendapat ujaran kebencian hingga ancaman pembunuhan sejak kalah di Swiss Open 2023.
Tunggal putri 29 tahun tersebut selama dua pekan beruntun berhadapan dengan Gregoria Mariska Tunjung selama tur Eropa.
Mereka berjumpa di perempat final Swiss Open yang dilanjutkan dengan babak 32 besar Spain Masters 2023.
Sayangnya, Kirsty Gilmour selalu menelan kekalahan dua gim pada dua pertemuan dengan wakil Indonesia tersebut.
Gilmour takluk dengan skor 10-21, 19-21 dari Gregoria di Swiss Open 2023 dan disusul kalah 19-21, 12-21 pada Spain Masters 2023.
Kekalahan tersebut ternyata berujung pada banyaknya ujaran kebencian yang muncul di media sosial Gilmour.
Tunggal putri peringkat ke-23 dunia tersebut mengaku mendapat ujaran kebencian hingga ancaman pembunuhan sejak kalah di perempat final Swiss Open 2023.
"Saya membaca pesan terbaru di pagi hari setelah pertandingan," kata Gilmour kepada Scottish Daily Express.
"Saya tentu juga kecewa dengan hasil laga kemarin tetapi saya telah memberikan yang terbaik melawan rival yang berat. Jadi, itu bukan kekalahan yang menyesakkan."
"Saya merasa berada dalam kondisi mental dan emosi yang stabil sehingga pesan-pesan kebencian tersebut tidak sampai melukai hati saya."
"Saya justru tercengang dengan analisis mereka yang menuduh saya melakukan match fixing, ada juga yang akan mengirim seseorang untuk memperkosa saja, menghina penampilan saya, hingga memberikan ancaman kematian."
"Meskipun demikian, hal tersebut sebenarnya hanya sedikit memengaruhi saya karena kondisi mental ketika saya membacanya."
Menurutnya, hampir semua pebulu tangkis level dunia pernah atau bahkan sering menerima ujaran kebencian di media sosial.
Hanya saja, anonimitas di dunia maya membuat upaya pemberantasan ujaran kebencian hingga ancaman pembunuhan tersebut tidak banyak membuahkan hasil.
Gilmour menyebutkan bahwa dia sering report atau mengadukan akun yang mengirimkan pesan kebencian di media sosialnya tetapi tak berapa lama muncul akun baru yang melakukan hal serupa kepadanya.
"Hampir setiap pemain level atas menerima ancaman sejenis ini," kata Gilmour mengakui.
"Seringnya kami hanya menertawakan betapa malangnya sosok yang mengirimkan pesan umpatan tersebut," lanjutnya.
"Akan tetapi, ketika ungkapan tersebut berubah menjadi ancaman maka rasanya perlu untuk lebih serius menanggapinya."
"Saya telah mengadukan mereka tetapi saya belum melihat dampak positifnya. Ujaran kebencian tersebut biasanya datang dari akun anonim tanpa unggahan maupun pengikut."
"Jadi, meskipun saya telah mengadukan mereka tetapi tidak memilik efek apapun."
"Mereka bisa saja membuat akun baru dan mengirimkan hingga 10 pesan kebencian lagi."
Setelah menelan dua kekalahan dari Gregoria, Gilmour kini mempersiapkan diri untuk tampil di Orleans Masters 2023 pada 4-9 April di Orleans, Prancis.