SKOR.id - Ketika Kai Havertz bergabung ke Arsenal, dia menjadi pemain Chelsea ke-15 yang berganti klub dalam rivalitas kedua tim asal London Utara ini.
Kai Havertz bergabung ke Arsenal pada bursa transfer musim panas ini dan telah melakukan tes medis pada Sabtu (24/6/2023).
Arsenal memang belum mengumumkan secara resmi namun harga transfernya diyakini mencapai 65 juta pounds (sekitar Rp1,243 triliun).
Pemain Chelsea terakhir yang bergabung ke Arsenal sebelum Kai Havertz adalah Jorginho, pada 31 Januari 2023 lalu.
Perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya dalam satu kota menjadi sisi menarik tentunya dalam bursa transfer. Begitu juga dengan Kai Havertz.
Namun, transfer Kai Havertz dari Chelsea ke Arsenal bukan sekadar rivalitas kedua tim melainkan apa yang akan terjadi dengan Kai Havertz.
Dalam hal ini, apakah dia dapat meningkatkan level permainan karena di Chelsea, Kai Havertz sebenarnya telah membuktikan kemampuan terbaiknya.
Bagi fans Chelsea, Kai Havertz akan selalu diingat sebagai pemain yang mencetak gol penting di final Liga Champions 2020-2021.
Gol yang membawa The Blues menang 1-0 atas Manchester City dan memastikan gelar Liga Champions musim itu.
Namun demikian, di Chelsea, Kai Havertz tidak pernah benar-benar merasakan berada dalam ekspektasi sesungguhnya setelah dirinya bergabung
Inilah yang diyakini salah satu alasan mengapa pelatih Arsenal, Mikel Arteta, memutuskan membawanya ke Emirates.
Harapannya adalah dia dapat memaksimalkan potensi besar yang dimiliki Kai Havertz di Arsenal yang tidak pernah terjadi di Chelsea.
Dengan nilai transfer mencapai 65 juta pounds, membuat pemain asal Jerman ini menjadi pembelian termahal kedua dalam sejarah Arsenal.
Itu juga menegaskan bahwa Mikel Arteta yakin, Kai Havertz akan memberikan efek lebih besar bagi The Gunners.
Mikel Arteta telah membuat pemain seperti Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli ke level yang lebih baik dalam aspek performa keduanya.
Dia juga membantu Martin Odegaard mewujudkan keinginan sang pemain untuk bermain dengan kemampuan terbaiknya. Kini, dia akan melakukan hal yang sama kepada Kai Havertz.
Gelandang 24 tahun tersebut akan menjadi senjata yang memiliki nilai tinggi dalam lini serang Arsenal mulai 2023-2024 ini.
Yang menarik dari kehadiran Kai Havertz adalah dia akan membuat lini depan Arsenal lebih kuat dalam sejumlah posisi.
Kai Havertz dapat bermain di semua posisi di lini depan, khususnya dalam skema tiga penyerang. Kai Havertz juga dapat bermain sebagai pemain berkarakter 10 dan 8.
Di Chelsea, Kai Havertz kerap diturunkan sebagai penyerang tengah, yang sebenarnya merupakan posisi pilihan terakhir bagi dirinya.
Bergabung ke Arsenal akan memberikan kemudahan dan membuatnya bermain dengan kemampuan terbaiknya. Arsenal adalah tim dengan sistem lini depan yang tidak kaku, dalam hal ini energik dan cair.
Gabriel Jesus contohnya yang menjadi penyerang di lini depan, bisa bermain ke posisi kiri yang memberikan ruang kepada Gabriel Martinelli untuk masuk ke sisi tengah serangan.
Kai Havertz adalah pemain dengan tipikal permainan seperti itu. Pemain yang memiliki teknik, taktik, serta pekerja keras ketika dirinya tidak menguasai bola.
Lima Posisi yang Berbeda
Posisi atau peran terbaiknya adalah pergerakannya antara lini tengah dan lini pertahanan tim lawan. Mikel Arteta menyukai tipikal pemain seperti ini.
"Saya tidak memiliki posisi favorit. Saya tahu saya bukanlah penyerang dengan karakter 9 yang hanya menunggu bola," kata Kai Havertz, tahun lalu.
"Saya ingin terlibat dalam pertandingan, membangun serangan, mendapatkan bola, atau bahkan mengambil bola dari lini tengah dan memulai serangan dari sana," kata Kai Havertz lagi.
Teknik atau kemampuan Kai Havertz akan memberikan fleksibilitas taktik bagi lini depan Arsenal yang memang diusung Mikel Arteta.
Mikel Arteta bisa menempatkan Kai Havertz bersama Martin Odegaard dengan Gabriel Martinelli di kiri dan Bukayo Saka di kanan. Keempatnya bermain di belakang Gabriel Jesus sebagai penyerang tunggal.
Dengan kariernya di Bayer Leverkusen dan Chelsea, Kai Havertz memiliki kemampuan bermain di lima posisi yang berbeda.
Sebagai penyerang tengah, penyerang kanan dan kiri, atau pemain "nomor 10" atau "pemain nomor 8".
Di Bayern Leverkusen, dia bermain sebagai secons striker atau pemain dengan karakter nomor 10.
Dalam dua musim terakhir di klub Jerman itu sebelum bergabung ke Chelsea, Kai Havertz mencetak 38 gol di Bundesliga.
Untuk posisi pemain "nomor 8", Mikel Arteta akan menempatkannya di lini tengah menggantikan Granit Xhaka yang kemungkinan akan pergi di bursa transfer musim panas ini.