- Manajemen Arema merasa kaget sekaligus prihatin Polri tak menurunkan izin keramaian lanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020 karena situasi pandemi virus corona di Indonesia yang belum membaik
- Polri seharusnya tak perlu khawatir muncul klaster baru Covid-19 di sepak bola, apalagi Liga 1 2020 ini digelar tanpa penonton dengan protokol kesehatan ketat diberlakukan
- Arema menilai, cukup mengheran justru pilkada serentak (pemilihan umum kepala daerah) di 270 kota/kabupaten dan sembilan provinsi diizinkan
SKOR.id – Kaget sekaligus prihatin yang dirasakan Manajer tim Arema FC, Ruddy Widodo pasca perhelatan lanjutan kompetisi Liga 1 2020 batal digulirkan sesuai jadwal kick-off semula, Kamis (01/10/2020).
Penundaan tersebut menyusul pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak akan menurunkan rekomendasi izin keramaian, Senin (28/09/2020).
Hal itu tidak lain karena situasi pandemi virus corona di Indonesia yang belum membaik hingga saat ini.
Meski kemudian dalam tele-conference secara langsung antara Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bersama Menpora, Zainudin Amali, di Kantor Kemenpora RI, Selasa (29/09/2020) resmi memutuskan kompetisi Liga 1, dan Liga 2 ditunda selama satu bulan sampai November 2020.
Menurutnya, Liga 1 2020 ini tetap harus dilanjutkan, sebab di sana ada banyak aspek stakeholder sepak bola yang bergantung terhadap bergulirnya kompetisi, bukan hanya klub, pelatih, pemain sepak bola,namun juga pedagang merchandise, dan lain-lain.
“Polri tak memberikan rekomendasi atau izin kelanjutan Liga 1 2020 karena situasi pandemi virus corona, kami cukup kaget namun juga prihatin."
"Seharusnya tak perlu ada kekhawatiran muncul klaster baru Covid-19 di sepak bola. Apalagi kan lajutan Liga 1 2020 ini digelar tanpa penonton dengan protokol kesehatan ketat diberlakukan."
"Cukup mengheran justru pilkada serentak (pemilihan umum kepala daerah) di 270 kota/kabupaten dan sembilan provinsi saja diizinkan, masa kompetisi tidak,” tegas Ruddy Widodo.
Bahkan menurutnya, semua pemain dari klub-klub telah melakukan swab test-PCR test.
Begitu juga persiapan klub-klub jelang kick-off kembali 1 Oktober sudah mendekati 100 persen, di mana tujuh klub luar Jawa sudah berada di Yogyakarta yang akan jadi homebase mereka.
Klub-klub Liga 1 2020, termasuk Arema FC juga sudah sepakat soal renegosiasi kontrak dengan para pemain.
“Awalnya ada enam klub yang setuju dilanjutkan, dan 11 menolak serta satu tim abstasion, akhirnya 18 klub berkomitmen untuk terus berkompetisi."
"Kagetnya, kompetisi ini sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari oleh PSSI, PT LIB dan klub, bahkan sudah sampai pada tahap swab test yang dijalani klub, kok mendadak ada hal yang seperti ini (Polri tak izinkan,red) dua hari jelang kick-off."
"Dari kacamata Arema mungkin terjadi miss-communication antara Kepolisian dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB),” imbuh Ruddy Widodo.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga 1 Lainnya:
Breaking News: PSSI Resmi Tunda Lanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020
Persib Adakan Tes PCR sebelum Bertolak ke Medan Laga Liga 1 2020
Lanjutan Liga 1 2020 Belum Jelas, Persija Jakarta Tetap Melakukan Swab Test