- Timnas Indonesia diperkuat 23 pemain ketika mengikuti Piala AFF 2010.
- Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl memadukan pemain muda dan senior plus pesepak bola naturalisasi dalam skuadnya pada Piala AFF 2010.
- Timnas Indonesia gagal juara di Piala AFF 2010, pada partai final kalah dari Malaysia.
SKOR.id - Timnas Indonesia gagal menggelar pesta juara di hadapan puluhan ribu pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada Piala AFF 2020.
Pada pertandingan final Piala AFF 2010, timnas Indonesia kalah dari Malaysia dengan agregat skor 2-4.
Menjadi tuan rumah, pelatih timnas Indonesia pada Piala AFF 2010, Alfred Riedl memanggil 23 pemain yang kualitasnya cukup mumpuni.
Dari pemain muda hingga senior ada di dalam skuad Garuda. Bahkan, ada satu pemain naturalisasi, kolaborasi dipadukan Alfred Riedl cukup berhasil.
Berita Piala AFF Lainnya: Kabar Terkini Para Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2007 (Bagian 1)
Sayang, keberuntungan belum berpihak kepada timnas Indonesia, sehingga mereka hanya meraih runner-up.
Berikut adalah kabar terkini 23 pemain yang memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF 2010:
1. Markus Haris Maulana
Markus Haris Maulana atau yang dikenal dengan Markus Horison dipanggil timnas Indonesia karena penampilan bagus saat menjadi penjaga gawang PSMS Medan.
Kiprah Markus bersama timnas Indonesia dimulai pada 2007. Dia juga pernah tampil pada ajang Piala Tiger.
Selain PSMS Medan, klub besar yang pernah diperkuat Markus Horison adalah Persik Kediri, Arema Indonesia (sekarang Arema FC), Persib Bandung, hingga PSM Makassar.
Baca Juga: Timnas Laos Bisa Segera ''Mengungguli'' Timnas Indonesia
Kini, penjaga gawang jebolan Diklat PPLP Sumatera Selatan itu dipercaya untuk menjadi pelatih kiper timnas Indonesia U-16.
2. Mohammad Nasuha
Mohammad Nasuha merupakan pemain yang memiliki spesialis posisi bek kanan. Pada Piala AFF 2010, ia terpilih dalam skuad utama timnas Indonesia atau bergantian dengan Zulkifli Sukur.
Karier Nasuha level klub mulai terangkat saat ia direkrut Rahmad Darmawan untuk bergabung dengan Sriwijaya FC.
Dia pun berhasil memenangi Piala Indonesia musim 2008-2009 dan 2009-2010.
Sayang, Nasuha harus menerima kenyataan pahit karier sepak bolanya berakhir cepat akibat menderita cedera saat membela Persib Bandung pada Indonesia Super League 2010-2011.
Baca Juga: Bambang Pamungkas Ingin Liga Indonesia Pakai Tiga Pemain Asing Saja
Kala itu, penampilan Nasuha tengah berada di level terbaik. Persib menjadi klub terakhirnya dalam berkarier sebagai pesepak bola profesional.
Saat ini, Nasuha dipercaya untuk menangani klub Liga 2 2020 asal Banten, Perserang Serang sebagai asisten pelatih. Ia sudah lebih dari dua musim menjadi staf kepelatihan Perserang.
3. Zulkifli Sukur
Pemain asal Makassar ini bermain sebagai bek kanan. Dia dikenal dengan kegigihannya di lapangan hijau, tak kenal lelah dan tak kenal menyerah.
Tipikal bermain Zulkifli Sukur hampir sama dengan seniornya di timnas Indonesia, Ismed Sofyan. Lelaki asal Makassar itu masih aktif menjadi pesepak bola profesional.
Pada usianya yang sudah menyentuh angka 36 tersebut, Zulkifli memilih memperkuat PSM Makassar. Ia juga berencana pensiun bersama klub berjulukan Juku Eja itu.
Baca Juga: Liga Thailand 2020 Resmi Berputar Mulai September dan Selesai 2021
Seakan sudah siap mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola, pemain Persib Bandung dan Arema itu telah mengantongi lisensi kepelatihan B AFC.
4. Maman Abdurrahman
Nama Maman Abdurrahman mulai muncul membela PSIS Semarang pada pertengahan 2000-an hingga akhirnya bisa memperkuat tim kuat Persib Bandung.
Dari Keadaan itu pula yang membuat Maman sering dipanggil untuk memperkuat timnas Indonesia dalam rentang waktu 2006 sampai 2010.
Sebagai bek tengah, ia dikenal kokoh dan sulit dilewati. Sejak 2015 hingga saat ini, Maman setia memperkuat tim tanah kelahirannya, Persija Jakarta.
Usianya sudah mencapai 38 tahun, tetapi dia belum berencana untuk gantung sepatu.
Baca Juga: Keith Kayamba Gumbs Tutup Kemungkinan Bermain di Indonesia Lagi
5. Hamka Hamzah
Ketangguhan Hamka Hamzah menjaga pertahanan sudah tidak diragukan lagi. Ia merupakan tipikal stopper yang tak kenal kompromi dan cerdik.
Tidak sedikit klub sepak bola Indonesia yang tertarik menggunakan jasanya sebagai palang pintu pertahanan.
Tak ayal sejumlah klub besar pernah dihuni Hamka Hamzah, seperti PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, dan Arema FC.
Hamka Hamzah memulai karier bersama timnas Indonesia saat bergabung pada skuad Piala Tiger 2004. Terakhir, dia memperkuat skuad Merah Putih pada Piala AFF 2014.
Saat ini, bek kelahiran Makassar itu memperkuat tim promosi Liga 1 2020, Persita Tangerang. Bersama klub berjulukan Pendekar Cisadane, Hamka ditunjuk sebagai kapten.
Baca Juga: Suporter Pembuat Onar di Liga Vietnam Dijatuhi Hukuman Penjara Empat Tahun
6. Firman Utina
Gelandang kreatif ini memiliki tipikal bermain box to box. Kemampuan apiknya ini juga yang mengantar Firman mengenakan jersi timnas Indonesia sejak 2001.
Melalui kemampuan terbaiknya mengolah bola di lini tengah, Firman Utina banyak dilirik klub besar Liga Indonesia.
Tercatat semasa kariernya, Firman Utina pernah berseragam Persita Tangerang, Arema, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Persib Bandung, hingga Bhayangkara FC.
Bersama Persib, lelaki yang identik dengan nomor punggung 15 itu, pernah meraih gelar juara Liga Super Indonesia 2014 dan Piala Presiden 2015.
Dia juga pernah membawa Arema menjadi juara Copa Dji Sam Soe (Piala Indonesia) 2005 dan 2006.
Baca Juga: Firman Utina Cerita Rahasia Juara Persib dan Cara Mendidik Anak
Firman Utina juga sukses menyabet titel pemain terbaik Copa Dji Sam Soe 2015 dan Piala AFF 2010.
Kini, Firman Utina sibuk mengurusi akademi sepak bola yang dia bangun, yakni Firman Utina 15 Football Academy di Tangerang.
Selain itu ia juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Pesepak Bola Professional Indonesia (APPI).
7. Ahmad Bustomi
Tak jauh berbeda dari Firman Utina, Ahmad Bustomi punya kemampuan yang cukup luar biasa sebagai gelandang.
Klub asal Malang, Arema merupakan salah satu tim yang membesarkan namanya. Saat berseragam tim berjulukan Singo Edan itu, Bustomi kerap dipanggil untuk membela timnas Indonesia.
Kisah manis juga pernah dirasakan Bustomi, ketika Arema berhasil menjuarai Liga Super Indonesia 2009-2010.
Gelandang kelahiran Jombang, Jawa Timur itu juga sempat hengkang ke Mitra Kukar baik saat berkiprah pada Liga 1 ataupun Liga 2. Namun di sana, Bustomi gagal berprestasi.
Baca Juga: Pemain Timnas U-16 Ingin Wujudkan Doa Almarhum Ayah saat Nonton GBK
Pada Liga 1 2020 ini, dari Mitra Kukar gelandang 34 tahun itu memilih hengkang untuk memperkuat Persela Lamongan.
8. Johan Juansyah
Piala AFF 2010 menjadi karier pertama dan terkahir Johan Juansyah memperkuat timnas Indonesia bersama skuad senior.
Sebelum itu, pemain berposisi gelandang memperkuat timnas Indonesia U-23 pada SEA Games 2009.
Johan Juansyah tidak banyak disorot. Namun pemain kelahiran Garut, Jawa Barat itu tercatat pernah berseragam Persija Jakarta pada 2011.
Setelah itu, dia banyak berkarier di kompetisi kasta kedua Indonesia, memperkuat Persikabo Bogor, dan PSCS Cilacap pada 2017.
Johan sempat gagal berseragam PSGC Ciamis lantaran tercoret pada saat mengikuti seleksi sebagai proyeksi tampil pada Liga 2 2019.
Baca Juga: Tak Dipanggil pada TC Terbaru Timnas Indonesia U-19, Bek Muda Persija Berbesar Hati
Belum ada kabar lebih lanjut dari Johan Juansyah. Diyakini pria 31 tahun itu memperkuat salah satu klub Liga 2 2020.
9. Oktovianus Maniani
Pemain asal Papua ini merupakan penyerang sayap lincah dan memiliki kecepatan. Ia juga mempunyai skill yang mumpuni.
Namun anehnya, karier pemain ini selepas tampil pada Piala AFF 2010 justru meredup. Bahkan, nama Okto, sapaan Oktavianus Maniani, sempat tercoreng.
Akibat tindakan tak terpuji terhadap wasit beberapa waktu lalu, Okto dijatuhi hukuman larangan beraktivitas di lingkungan PSSI.
Pemain asili Papua itu tak bisa tampil di Liga Indonesia selama enam bulan sejak September 2019.
Karena, kualitas penyerang sayap telah teruji, Persiba Balikpapan langsung mengamankan jasa Okto Maniani untuk tampil pada Liga 2 2020 seusai menyelesaikan masa hukumannya.
Baca Juga: Mantan Bek Persib Sebut Cristian Gonzales Striker Paling Merepotkan
Namun, Okto belum sempat tampil bersama Persiba. Karena kompetisi tengah dihentikan akibat wabah virus corona (Covid-19).
10. Cristian Gonzales
Pemain dengan julukan E Loco atau si Gila merupakan pesepak bola naturalisasi pertama yang dimiliki oleh timnas Indonesia. Dia langsung memperkuat skuad Garuda pada Piala AFF 2010.
Meski usianya sudah tak muda lagi, kemampuan Gonzales tetap luar biasa. Insting golnya sangat tinggi, penempatan posisi, dan penyelesaian akhirnya terjaga.
PSM Makassar, Persik Kediri, Persib Bandung, Persisam Putra Samarinda (sekarang Bali United), Arema FC, dan Madura United jadi tempat Gonzales memamerkan kemampuannya mencetak gol.
Pada musim 2019 , Gonzales dipercaya untuk memperkuat lini serang klub Liga 2, PSIM Yogyakarta.
Baca Juga: Bek Asing Barito Putera Kecewa dan Tak Beri Ampun Klub Liga Malaysia
Selepas meninggalkan PSIM kabarnya kalau Cristian Gonzales tengah didekati oleh klub Liga 2 2020 Persis Solo. Namun hingga kini belum ada kesepakatan.
11. Bambang Pamungkas
Siapa yang tak kenal Bambang Pamungkas, sosok legenda hidup timnas Indonesia. Bepe sapannya, selalu menjadi langganan penyerang skuad Merah Putih.
Bersama timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Bambang Pamungkas hanya mampu menciptakan dua gol saat melawan Thailand.
Persija Jakarta merupakan klub terakhir Bambang Pamungkas. Ia juga banyak mengabdi dengan klub berjulukan Macan Kemayoran itu sehingga dijuluki legenda hidup Persija.
Sebelum dirinya memutuskan pensiun, dia pernah berkarier di Negeri Jiran, Malaysia, bersama Selangor FA.
Tak jauh dari Ibu Kota, saat ini, setelah memutuskan gantung sepatu, Bepe dipercaya menduduki posisi manajer di Persija Jakarta.