- Maurizio Sarri resmi dipecat setelah gagal membawa Juventus lolos ke babak 8 besar Liga Champions.
- Ada sejumlah kandidat yang kemungkinan jadi pengganti Maurizio Sarri.
- Salah satunya adalah Andrea Pirlo yang sejak Agustus lalu sudah menjadi bagian dari keluarga besar La Vecchi Signora.
SKOR.id - Klub asal Italia, Juventus, resmi mengumumkan pemecatan Maurizio Sarri melalui laman resmi klub pada Sabtu (8/9/2020) waktu setempat.
Namun menurut laporan dari Gianluca Di Marzio, kabar tersebut justru membawa angin segar buat Andrea Pirlo.
Seperti diketahui, mantan bintang La Vecchia Signora itu resmi menjabat sebagi pelatih Juventus U-23 pada awal Agustus 2020.
Namun, kursi kepelatihan di tim muda ini disebut hanya akan digunakan sebagai batu loncatan Pirlo untuk menuju kursi utama La Vecchia Signora.
Ya, Pirlo memang punya rencana untuk duduk di kursi kepelatihan tim utama La Vecchia Signora. Infomasi tersebut kali pertama disampaikan oleh wartawan asal Italia, Fabrizio Romano.
Romano juga mengklaim jika ada kesepatakan rahasia antara Andrea Pirlo dengan pemimpin Bianconeri, Andrea Agnelli.
Menurut kabar, Agnelli telah mempersiapkan mantan bintang Juve itu untuk menjadi pelatih tim utama, meniru orang-orang seperti Pep Guardiola dan Zinedine Zidane di Barcelona dan Real Madrid.
Laporan menyebut jika setidaknya ada beberapa nama yang bisa menggantikan posisi Murizio Sarri di Turin. Mereka adalah Zinedine Zidane, Simone Inzaghi, Mauricio Pochettino, dan ada juga peluang bagi Andrea Prilo untuk masuk dalam daftar.
Apalagi setelah Zidane dan Inzaghi memutuskan untuk tetap melatih klub mereka saat ini. Presentase Pirlo menjadi pelatih Juve menjadi 50 persen.
Manajemen Juve dikabarkan sudah menelepon Mauricio Pochettino beberapa jam setelah Juventus gagal lolos ke babak 8 besar Liga Champions.
Namun, proses evaluasi allenatore baru sedang dilakukan. Jika Pochettino mengatakan tidak, maka peluang Andrea Pirlo tentu semakin terbuka lebar.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Italia lainnya:
22 Tahun Memori Buruk Lazio: Kehancuran Serupa di Depan Mata