- Seorang atlet profesional sekarang ini juga butuh seorang fashion stylist guna membantu mereka tampil sempurna.
- Tak aneh lagi jika para atlet terlihat duduk di barisan terdepan sebuah fashion show.
- Dengan tampil sempurna, citra publik sang atlet bisa terangkat secara positif.
SKOR.id – Bagi seorang atlet, memiliki fashion stylist alias penata gaya sekarang ini sama pentingnya seperti halnya memiliki seorang pelatih.
Selayaknya para aktor, musisi, dan politisi, atlet profesional juga butuh fashion stylist untuk menciptakan keindahan pada diri mereka menjelang event tertentu.
Terlebih sports fashion terus diperhitungkan dalam beberapa tahun terakhir dengan semakin banyak atlet yang mengobrak-abrik lemari pakaiannya demi tampil penuh gaya.
Kamera mengikuti bintang olahraga ke mana pun mereka pergi, dan mereka pasti berpakaian untuk paparazzi!
Meskipun sebagian besar dari kita tidak dapat mengalihkan pandangan dari mereka, hanya sedikit yang mengetahui stylist di balik penampilan mereka.
Untuk para atlet ini, fashion bisa jadi elemen yang lebih penting dalam meningkatkan (atau menciptakan) citra publik - yang mengarah ke kontrak yang menarik, dukungan yang menguntungkan dan PR positif untuk timnya.
Tidaklah aneh lagi ketika LeBron James dan Amer’e Stoudemire, atau mantan bintang NFL, Victor Cruz duduk bersama Anna Wintour dari Vogue Internasional di sebuah fashion show.
Dan ternyata ketiganya mendapatkan sentuhan tangan sang stylist kondang Rachel Johnson, yang mengubah klien-klien pentingnya tersebut menjadi ikon fesyen.
Faktor Manusia
Di kalangan stylist papan atas dunia, Rachel Johnson sering dibilang sebagai “The Fashion Fairy Godmother”. Ialah perempuan yang dinilai membawa fashion ke dunia NBA.
Selain James dan Stoudemire, Johnson juga mengubah gaya berbusana bintang NFL, Colin Kaepernick, rapper Jay Z, dan aktor Jamie Foxx.
Yang menarik, keinginan terbesar Johnson hingga saat ini adalah melakukan make over atas Lionel Messi, striker Barcelona, yang disebutnya memiliki tampilan klasik.
View this post on Instagram
Johnson lulus dari Florida A&M University sebagai sarjana bahasa Inggris, tapi dua tahun kemudian, dia meraih sukses sebagai asisten fashion stylist June Ambrose dan Sybil Pennix, yang mendandani Notorious B.I.G. dan Sean Combs.
Dari sana, Johnson membangun jaringan klien dari komunitas musik, termasuk Pharrell Williams, Keyshia Cole, dan Foxx.
Rachel Johnson is the stylist who took LeBron James from @NBA all-star to fashion superstar pic.twitter.com/Dv5F4sA3S0— Business Insider (@businessinsider) February 26, 2019
Sekitar satu dekade lalu, dia melakukan transisi ke dunia olahraga dengan anggota "Fab Five", pensiunan baler dan komentator ESPN, Jalen Rose.
Setelah itu, dalam momen pertemuan musik yang memesona, Jay-Z memperkenalkannya kepada manajer LeBron James. "Seluruh pertemuan itu sangat kebetulan," kata Johnson.
Ada kisah menarik dari pengalaman perempuan itu sebagai stylist atlet saat pertama kali membawa Stoudemire membuat baju di rumah mode Calvin Klein.
Satu hal yang dipelajari Johnson sebagai stylist atlet adalah bahwa para desainer itu tidak memahami proporsi tubuh seorang olahragawan profesional.
Apalagi bagi pemain NBA yang memiliki komposisi fisik di atas rata-rata orang biasa.
“Saat itu Stoudemire baru gabung ke New York Knicks (pada 2010) dan Calvin Klein tertarik untuk mendandaninya. Mereka mengambil ukuran Amar’e, lalu mengirimkannya ke Milan. Tapi hasil jadinya jauh dari memuaskan,” ujar Johnson.
Ternyata para desainer Calvin Klein di Milan melihat pengukuran di atas kertas dan mengira angkanya pasti salah. Johnson terpaksa membawa Stoudemire ke Milan.
“Para pembuat pola di sana akan menggunakan aturan yang biasanya mereka gunakan untuk menciptakan keseimbangan dengan apa yang mereka lihat di atas kertas.”
“Mereka tidak percaya ada seseorang bisa bertinggi badan 186 cm, tetapi memiliki ukuran pinggang hanya 35 inci (sekitar 88 cm),” Johnson mengisahkan.
“Jadi saat kami membawa Amar'e ke studio Milan dan para desainer serta pembuat pola benar-benar melihatnya secara langsung, mereka seperti, "Oh, kami mengerti sekarang."
Intinya, menurut Rachel Johnson, perlu ada faktor manusia, sentuhan dan perasaan di balik pemilihan busana bagi para bintang olahragawan.
“Desainer dan klien harus berada di satu ruangan untuk memahami satu sama lain dari perspektif kepribadian, dari perspektif budaya, dan dari perspektif mode dan gaya.”
Citra Publik
Lalu, bagaimana fesyen bisa membantu menciptakan citra publik seorang atlet?
Johnson mengatakan itu benar-benar segalanya karena fashion benar-benar lebih dari sekedar apa yang dikenakan para atlet tersebut.
“Itu tidak hanya menciptakan citra untuk klien Anda, tetapi juga memberinya tempat untuk pergi dan bekerja dengan tim untuk memastikan bahwa dia berada di acara amal yang tepat.”
“Bagian pakaiannya memang menyenangkan dan menarik, tetapi ini soal eksposur yang mereka dapatkan saat mereka mengenakan pakaian tersebut.”
“Bagi saya, keduanya tidak dapat dipisahkan karena saya dapat memiliki klien yang terlihat luar biasa dalam setelan hitam paling seksi dan paling epik yang pernah Anda lihat dalam hidup Anda. Tetapi jika tidak ada yang melihatnya, siapa peduli?”
Konyolnya, tidak jarang Rachel Johson harus meluangkan waktu santainya untuk mengajari para kliennya itu tentang mode.
“Saya punya gelar mengajar bahasa Inggris di sekolah menengah. Tapi saya harus mendidik para atlet ini tentang fit, sizing, siapa pemain utama di komunitas mode, acara mana yang harus mereka hadiri dan artis mana yang perlu mereka ketahui.”
“Ini proses pendidikan yang konstan dan penting bagi saya, karena Anda selalu bisa tahu ketika seorang pria didandani oleh seseorang dan dia tidak ada hubungannya dengan itu.”
“Bagi saya, keaslian penampilan klien saya adalah hal terpenting; itu tidak bisa otentik jika dia belum bisa memilih bagaimana penampilannya dari perspektif yang berpendidikan.”
Naluri Perempuan
Yang juga menarik adalah bahwa para atlet yang diketahui memiliki seorang penata gaya atau stylist kebanyakan adalah berjenis kelamin laki-laki.
Kecuali aktris top, penyanyi, ataupun tokoh selebritis, sangat jarang terdengar para atlet perempuan menyewa fashion stylist. Atau mungkin tidak terungkap ke publik.
Bisa jadi naluri sebagai seorang perempuan menuntun selera para bintang olahraga putri tersebut dalam memadu padankan penampilan dalam setiap kesempatan penting.
Lihat saja penampilan mantan bintang tenis Maria Sharapova dan Ana Ivanovic yang selalu terlihat chic dan menarik dalam setiap kesempatan.
Bahkan petenis peraih 23 Grand Slam Serena Williams yang memiliki latar belakang desain dan fashion, hanya dibantu para asistennya.
Sebaliknya, hanya untuk latihan rutin pun, para bintang-bintang NBA dan NFL selalu datang ke tempat latihan dengan pilihan busana yang berbeda.
Dari sneaker, pants, T-shirt, atau setelan jas yang mereka pakai pun jadi sorotan. Bahkan, untuk aksesoris yang bling-bling.
Seperti pembalap Formula 1 (F1), Lewis Hamilton yang tidak ragu memakai setelan atas bawah warna pink cerah saat persiapan kualifikasi lomba.
Bagaimana di Indonesia?
Sejenak, terbersit sebuah pertanyaan. Seberapa penting peran seorang penata gaya bagi para olahragawan di Indonesia sekarang ini?
Ternyata jawabannya penting juga, walaupun mungkin tidak seglamour di luar negeri yang kompetisi olahraganya sudah menjadi industri yang mapan.
Di AS dengan kompetisi NBA, NFL, MLB, rugby, dan MLS yang telah terorganisasi dengan profesional, semua aspek dari seorang atlet bisa diperjualbelikan.
Paparazzi atau fotografer gosip selalu muncul di mana-mana, bahkan dengan cara-cara yang tidak terduga. Tanpa kenal waktu dan tempat.
Apalagi jika ada event-event besar yang melibatkan para atlet sebagai undangan.
Di Indonesia, sejauh ini mungkin hanya selebriti seperti aktis, penyanyi, atau tokoh publik yang membutuhkan peran seorang fashion stylist.
Berikut 5 nama fashion stylist yang memiliki klien para bintang NBA, MLB, dan NFL:
- VICK MICHEL
Penata gaya selebriti yang berbasis di Los Angeles yang menampilkan penampilan klasik, percaya diri, dan konseptual melalui karyanya.
Michel memiliki pemahaman tentang industri ritel, yang dia pelajari saat bekerja di New York City di Park Ave untuk Kenneth Cole.
Mempelajari segala hal tentang layanan pelanggan, merchandising visual, dan gaya, Michel menyadari dia jatuh cinta pada mode.
View this post on InstagramWhich Pair Of Shorts Would You Rock, If Ur Crush Asked You To Go On A Date ????????... #UpNxT
Dia belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan lingkungan yang cepat, pelanggan yang menuntut, nilai perhatian terhadap detail dan arti sebenarnya dari hubungan pelanggan di dunia mode.
Klien Atlet: MVP Super Bowl 2014 Malcom Smith, pebasket NBA Jahlil Okafor dari New Orleans Pelicans, Jordan Clarkson dan D'Angelo Russell dari Los Angeles Lakers, Draymond Green dari Golden State Warriors.
- BRAND WILLS
“Gaya adalah cara Anda bergerak, cara Anda berbicara, cara Anda hidup - dan pakaian Anda harus mencerminkan hal itu."
Itu prinsip Brandon Wills, atau 'Brand’ sebagaimana banyak orang menyebutnya, ketika ditanya apa definisi gayanya.
View this post on InstagramO H I O Just finding ways to enjoy the happiness that finds me @elena ???? thank you
Pendekatannya untuk menciptakan tampilan berpusat pada konsep yang cukup sederhana; memahami siapa kliennya, apa yang mereka sukai, dan apa yang tidak mereka sukai.
Ditambah perhatiannya pada detail, Brand dapat tetap konsisten dengan para kliennya, dan menghasilkan pekerjaan yang benar-benar menginspirasi!
Semua artis hiburan terkemuka telah menerima sentuhan midas Brand, termasuk sejumlah atlet profesional, yang tertarik pada kemampuan uniknya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka.
Klien Atlet: bintang draft pick NBA nomor 1 2014 Andrew Wiggins, NFL Pro-Bowler Marcedes Lewis dari Jacksonville Jaguars, Ed Davis dari Portland Trailblazers, Matt Barnes dari Los Angeles Clippers, Michael Redd, NBA All-Star and Gold Medalists, NBA All Bintang Marc Gasol, dan bintang baru Mike Conley dari Memphis Grizzlies.
- JHOANNA ALBA
Jhoanna Alba dan perusahaannya, ALBA, saat ini diperkirakan mendandani sekitar 1.100 atlet dan penghibur profesional, mayoritas dari cabang bola basket (NBA), sepak bola (NFL), dan baseball (MLB).
Termasuk nama-nama sebesar Russell Westbrook, yang telah bekerja dengannya sejak rookie.
Klien Atlet: Russell Westbrook, Magic Johnson, eks-pemain NFL, Jerry Ball, John Wall, Bradley Beal, William Hayes, Carmelo Anthony, Laremy Tunsil, Cam Newton, Tommy Lasorda.
- KEYANA FRANKLIN
Keyana Franklin adalah salah satu konsultan fashion terpanas saat ini, dengan klien mantan bintang NBA terkenal Russell Westbrook dan John Wall.
Perempuan muda ini memiliki resume yang luar biasa: dari mengerjakan kostum program TV Nickelodeon hingga peragaan busana, popular dengan lini pakaian Candy Lane Kidz-nya.
Klien Atlet: Russell Westbrook, John Wall.
- JEN ABRAMS
Inilah fashionista di balik sepatu foxtail dan sequin Cam Newton.
Jen Abrams adalah salah satu penata busana paling populer di antara bintang NFL.
Bekerja untuk brand-brand seperti Burberry dan Versace, dia dengan cepat menaiki tangga kesuksesan.
Menjadi penggemar olahraga yang loyal, Jen Abrams memanfaatkan kesempatan itu dan menandatangani kesepakatan dengan NFL dan NBA alih-alih bekerja untuk pemain individu.
Klien Atlet: tim-tim NFL dan NBA.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Entertainment Lainnya:
Bek Bhayangkara FC Berternak Ikan Cupang Sambil Menunggu Lanjutan Liga 1
Kerajaan Bisnis Serena Williams: Saham di Klub UFC dan NFL, Modal Ventura hingga Industri Mode