Jose Mourinho: Liga Inggris Punya Standar Ganda, Saya Diperlakukan Tidak Adil

Jose Mourinho merasa dirinya diperlakukan berbeda dibanding pelatih lain di Liga Inggris.
Pelatih Tottenham Hotspur menilai ada standar ganda di kompetisi sepak bola tertinggi di Inggris.
Tottenham Hotspur akan berhadapan dengan Liverpool, Jumat (29/1) dini hari WIB.

SKOR.id - Jose Mourinho kembali mengeluhkan perlakuan yang diterimanya di Liga Inggris. Manajer Tottenham Hotspur itu merasa ada standar ganda di kompetisi sepak bola tertinggi di Negeri Elizabeth.

Tottenham Hotspur akan menghadapi Liverpool, Jumat (29/1) dini hari WIB dalam lanjutan Premier League. Pada pertemuan pertama di kompetisi yang sama bulan lalu, the Reds menang 2-1.

Namun selepas pertandingan Jose Mourinho melontarkan kritik terhadap ofisial pertandingan terkait sikap Jurgen Klopp.

Pria yang menyebut dirinya the Spesial One merasa bakal diusir wasit jika bersikap sama seperti juru taktik Liverpool tersebut di pinggir lapangan.

Kini, mantan pelatih Real Madrid itu kembali menguarakan ketidakadilan yang ia rasakan, menegaskan pelatih lain diperlakukan lebih baik darinya.

"Ketika saya tidak bersikap baik saya harus menebusnya. Dan saya menebusnya dengan dua cara: pertama melihat pertandingan melalui televisi di ruang ganti dan kedua membayar denda yang mahal dan saya merasa, untuk beberapa orang ini tidak sama," cetus Jose Mourinho.

"Tapi jika wasit dan ofisial keempat melakukan pekerjaan itu, saya hanya berharap mereka melakukan pekerjaan dan bertindak sebagaimana mereka harus bertindak."

Jose Mourinho tidak asing dengan kontroversi, dan beberapa kali terlibat perseteruan dengan pemain atau pelatih lawan saat.

Satu aksi nyeleneh the Special One yang terkenal adalah saat dia mencolok mata asisten pelatih Barcelona saat itu, Tito Vilanova, ketika ia masih mengarsiteki Real Madrid.

Namun di usia sekarang, 58 tahun, Mourinho mengaku tidak lagi seemosional dulu saat masih membesut Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid.

"Saya merasakan evolusi. Saya merasakan evolusi dalam pengendalian emosi. Saya merasakan evolusi menjadi lebih tenang, saya lebih baik saya bisa membaca pertandingan," lanjutnya.

"Dan saya lebih bahagia asisten saya, mereka kadang ke pinggir lapangan untuk berkomunikasi dan saya tetap di posisi istimewa. Saya merasa saya harus mengubah perilaku saya, yang membuat saya sangat senang. Itu kasus personal saya."

Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.