- Petarung UFC Jorge Masvidal menjelaskan alasan mengapa dukung Presiden AS Donald Trump.
- Menurut Jorge Masvidal, Donald Trump telah melakukan banyak hal untuk komunitas latin AS.
- Namun Jorge Masvidal menolak dianggap rasis atau fanatik terhadap Donald Trump.
SKOR.id - Mendengar pengakuan atlet top UFC Jorge Masvidal (35-14, UFC 12-7 bahwa dirinya adalah pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentu mengejutkan.
Maklum, petarung mixed martial arts (MMA) asal Florida itu keturunan Kuba, yang memiliki sejarah panjang dengan AS. Ditambah lagi Donald Trump adalah sosok kontroversial.
Kendati demikian, Jorge Masvidal punya alasan tertentu mengenai pandangan serta sikap politiknya terhadap Donald Trump. Hal itu diungkapkannya The Dan Le Batard Show.
Namun Jorge Masvidal, yang belum lama ini kalah dalam duel perebutan gelar kelas welter UFC melawan Kamaru Usman, 12 Juli lalu, menegaskan dirinya bukan tipikal pendukung fanatik.
"Apakah saya setuju dengan semua kebijakannya (Presiden Trump)? Tentu tidak. Ada banyak hal yang perlu diubah," ujar Gamebred, julukan Jorge Masvidal, seperti dilansir MMA Junkie.
"Tetapi saya melihat dia telah melakukan lebih banyak hal untuk komunitas kami, orang-orang latin. Dan juga bagi komunitas kulit hitam. Itu sangat penting," imbuhnya.
Salah satu contoh, Donald Trump mampu mengurangi tingkat pengangguran komunitas latin dan kulit hitam. Masvidal merasa perlu memberikan kredit untuk itu.
Menurut Jorge Masvidal, hal tersebut sering dilupakan orang, baik publik AS maupun dunia. Mereka lebih senang menyorot tingkah polah dan cara komunikasi Donald Trump.
Masvidal mengaku dirinya banyak berdiskusi soal politik dengan sang ibu, seorang latin yang bermigrasi ke AS. Dari situ, pandangannya menjadi lebih terbuka.
Pelatnas Tinju Bakal Kembali Digelar pada Agustus 2020https://t.co/YQtPVNiTxs— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 23, 2020
Yang pasti akibat dukungannya terhadap Donald Trump, Gamebred dilabeli sebagai seorang rasis dan penganut white supremacist. Tapi Masvidal menegaskan dirinya tak seperti itu.
"Saya tidak tahu segalanya soal Trump. Namun saya merasa ada beberapa hal baik yang dilakukannya untuk AS. Ini bukan tentang suka atau tidak suka," ujar Jorge Masvidal.
"Orang bilang saya rasis? Well, mereka tak tahu berapa kali saya mendapatkan intimidasi fisik dari polisi meski tidak melanggar hukum. Saya mengalaminya sejak berusia 13 tahun."
Menurut Masvidal, selalu ada usaha pembunuhan karakter atau penghakiman sepihak terhadap seseorang dalam kehidupan sosial. Olehnya, ini justru paling berbahaya.
"Masyarakat yang gila. Mereka selalu melabeli apapun. Jika Anda pendukung Joe Biden, maka Anda adalah Antifa (Anti fasis). Jika Anda fan Trump, maka Anda rasis," ujar Gamebred.
Meski kalah dari Kamaru Usman, Jorge Masvidal tetap dianggap sebagai petarung tangguh. Ia mampu menyulitkan sang juara dalam UFC 251 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Rumor terkait duel Masvidal selanjutnya pun terus merebak. Fan UFC ingin melihat petarung 35 tahun itu berhadapan dengan nama elite seperti Nate Diaz dan Conor McGregor.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia
Berita MMA Lainnya:
Dijadwalkan Buka Awal 2021, Predator MMA di Solo Sudah Banjir Peminat
Khabib Nurmagomedov Hentikan ''Aksi Bisu'' dengan Kutipan Ayat Al-Qur'an