- Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi, hari ini merayakan ulang tahun yang ke-59.
- Jokowi memili karier politik yang tajam, dari walikota, gubernur, lantas presiden.
- Selama jadi pemimpin, Jokowi sedikitnya punya lima kebijakan soal sepak bola nasional.
SKOR.id - Hari ini, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, memperingati hari lahirnya atau merayakan ulang tahunnya yang ke-59.
Pengusaha kayu ini punya karier politik tajam; dari Walikota Solo, Gubernur DKI, lantas Presiden RI. Pertanyaannya, apa sumbangsih Jokowi untuk sepak bola?
Skor.id mencoba pengumpulkan kebijakan dan keputusannya tentang sepak bola sejak dari Solo, Jakarta, hingga jadi Presiden RI selama dua periode.
Namun, sebagai catatan tambahan, tulisan ini hanya membahas lima kebijakan besar Jokowi, yang itu mengubah belantika sepak bola nasional.
1. Mendukung Liga Primer
Saat masih menjabat sebagai Walikota Solo, tepatnya pada 2011, Jokowi mendukung pelaksanaan Liga Primer Indonesia (LPI), liga tandingan ISL.
Itu ditandai dengan kehadiran alumnus Universitas Gajah Mada ini dalam laga Solo FC versus Persema Malang di Stadion Manahan pada 8 Januari 2011.
Tak hanya hadir, Jokowi membuka secara resmi LPI sebagai breakaway league. Ini tanda awal bahwa Jokowi tidak sejalan dengan pejabat struktural PSSI saat itu.
2. Inisiator Stadion BMW
Begitu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mencanangkan pembangunan Stadion BMW di Jakarta Utara sebagai pengganti Stadion Lebak Bulus.
Namun, cita-cita Jokowi ini terhambat, karena lokasi tempat pembangunan Stadion BMW bermasalah. Namun begitu, Jokowi tetap memaksakan diri.
Tidak berhasil menyelesaikan persoalan tanah saat menjadi Gubernur, sengketa lahan dia rampungkan atau dituntaskan saat menjadi Presiden RI.
3. Membekukan PSSI
Salah satu kebijakan paling fenomenal Jokowi sebagai Presiden RI, lewat menterinya, Imam Nahrawi, merestui pembekuan PSSI sebagai organisasi.
Keputusan tersebut berujung "embargo" dari FIFA. Seolah sudah punya desain sejak lama, tampuk kepemimpinan PSSI akhirnya bisa dikuasai kembali oleh pemerintah.
Selama masa pembekuan itu, sebuah ajang dilangsungkan, yakni Piala Presiden. Ajang ini mendapat sambutan hangat oleh petinggi sepak bola nasional.
4. Percepatan Sepak Bola Nasional
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, Presiden RI melakukan rapat terbatas membahas sepak bola di Istana Negara. Itu terjadi pada 24 Januari 2017.
Setelah beberapa kali pertemuan, akhirnya keluarlah Instruksi Presiden (Inpres) Percepatan Sepak bola Nasional. Sayangnya, belum terlihat hingga kini.
Beberapa poin dalam Inpres tersebut adalah pelibatan BUMN dan kementrian untuk pembangunan infrastruktur sepak bola nasional.
5. Tuan Rumah Piala Dunia
Jokowi memang bukan inisiator. Inisiator awal atau pemilik ide Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 adalah PSSI lewat Ratu Tisha Destria.
Ide ini sejatinya cukup frontal karena diajukan beberapa bulan menjelang batas akhir pendaftaran. PSSI dan pemerintah bekerja optimal.
Hasilnya, Indonesia menang dan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Anggaran untuk ajang ini pun didukung oleh pemerintah.
Berita Piala Dunia U-20 2021 Lainnya:
Indra Sjafri Ungkap Rencana Naturalisasi Pemain untuk Piala Dunia U-20
Ini Hasil Rapat PSSI dengan FIFA Terkait Persiapan Piala Dunia U-20
Bagus Kahfi Yakin Piala Dunia U-20 2021 Bukan Jalan Tunggal untuk Sukses
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.