- Barcelona mengalami krisis finansial parah yang membuat mereka di ambang kebangkrutan pada Januari.
- Untuk menghindari hal itu, manajemen La Blaugrana mesti bisa memangkas pengeluaran gaji hingga 190 juta euro.
- Saat ini para pemain dan tim legal klub sedang bernegosiasi di mana kesepakatan mesti sudah tercapai maksimal 5 November nanti.
SKOR.id - Situasi Barcelona makin memburuk belakangan ini. Klub tersebut kabarnya terancam mengalami kebangkrutan pada Januari.
Kondisi klub yang tidak baik-baik saja dibeberkan oleh Carles Tusquets, pemimpin sementara Barcelona setelah Josep Maria Bartomeu mundur.
“Fokus utama kami adalah finansial. Pandemi telah berpengaruh kepada Barcelona,” tuturnya.
“Klub sangat tergantung kepada pariwisata dan sekarang tidak ada itu. Situasi kurang menyenangkan, kami harus mengumpulkan ide dari rapat sebelumnya untuk memulihkan kondisi yang berdampak pada kami.”
Manajemen mesti melakukan langkah taktis untuk menyelamatkan klub yang bergelimang gelar di Spanyol dan Eropa tersebut.
Salah satunya dengan melakukan pemangkasan gaji besar-besaran secepatnya. Menurut RAC1, para pemain dan tim legal La Blaugrana sedang bernegosiasi saat ini.
Perlu dicapai kesepakatan soal pemotongan gaji sebesar 190 juta euro (sekitar Rp3,2 triliun) sebelum 5 November.
Menuju ke titik temu merupakan proses yang sulit sebab mayoritas pemain menolak skema tersebut.
Padahal keuangan klub sudah berdarah-darah akibat pandemi Covid-19 dan minimnya bonus karena jebloknya prestasi di Liga Champions. Dugaan korupsi yang dilakukan pemimpin Barca tampaknya ikut memengaruhi.
Manajemen Barcelona harus melakukan pendekatan terhadap Lionel Messi. Sebab kontrak bintang Argentina itu bisa dibilang sangat memberatkan untuk situasi sekarang.
Kalau La Pulga bersikukuh dengab keputusannya tak memperpanjang kontrak yang jatuh tempo akhir musim ini, maka Barcelona harus membayar bonus.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Barcelona lainnya: