- Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, dihadapkan pada tiga masalah ketika melawan Olympique Lyon di Liga Champions.
- I Bianconeri dan Lyon akan berebut tiket perempat final Liga Champions, Jumat (7/8/2020) waktu setempat.
- Rapuhnya pertahanan dan tumpulnya serangan bisa jadi sumber bencana Juventus.
SKOR.id – Juventus akan melakoni partai hidup mati dengan Olympique Lyon di perdelapan final Liga Champions, Jumat (7/8/2020).
Pasukan Maurizio Sarri menghadapi tiga problem pelik yang mesti ditemukan solusinya kurang dari lima hari.
Juventus memang menyandang predikat sebagai juara Liga Italia 2019-2020. Namun, mereka kurang impresif ketika melakoni kompetisi usai karantina akibat Covid-19.
Sedangkan Lyon sangat haus kemenangan usai ambisinya memenangi Piala Liga Prancis dikandaskan Paris Saint-Germain.
Kemarahan Les Gones bisa membahayakan Juventus yang sudah ketinggalan 0-1 di leg pertama, 26 Februari 2020 di Stadion Groupama.
Sarri perlu mengambil langkah preventif untuk menghindarkan timnya dari eliminasi. Berikut tiga kelemahan I Bianconeri yang bisa jadi sumber bencana.
1. Rapuhnya pertahanan
Dari 14 pertandingan lanjutan Liga Italia, Wojciech Szczesny dan Gianluigi Buffon, memungut bola 19 kali dari gawang mereka.
Hanya sekali mereka membukukan clean sheet yakni lawan Sampdoria. Kalau benteng masih mudah dirobohkan maka langkah Juventus bisa terhenti.
Sebab Lyon hanya perlu keunggulan satu gol untuk lolos ke perempat final Liga Champions.
Matthijs De Ligt dan Leonardo Bonucci sejauh ini tampil paling mengesankan di jantung pertahanan.
Daniele Rugani harus mendongkrak kapasitasnya, siapa tahu duel tersebut merupakan penampilan terakhirnya dengan si Nyonya Tua.
Giorgio Chiellini belum mencapai performa apik usai pulih dari cedera, sama halnya dengan Merih Demiral.
2. Kondisi atletik dan rusaknya konsentrasi
Pekerjaan rumah staf persiapan atletik Maurizio Sarri cukup berat. Kondisi Leonardo Bonucci dan kawan-kawan kerap melemah tiba-tiba di babak kedua setelah melakoni duel intens.
Penurunan kondisi atletik akan menimbulkan efek domino terhadap intensitas dan kualitas permainan.
Hilangnya konsentrasi berimbas pada kesalahan penempatan diri, minimnya akurasi dan kebingungan saat membangun manuver.
3. Serangan tumpul
Produktivitas serangan masih jadi problem klasik yang hingga sekarang belum ditemukan solusinya.
Hanya Cristiano Ronaldo yang konsisten mencetak gol. Ketika penyerang asal Portugal itu mandul, Juventus sering tak berkutik.
Paulo Dybala terus membuktikan diri sebagai striker yang bisa diandalkan. Douglas Costa tumbang karena cedera otot paha kanan.
Sulit mengharapkan sumbangan gol dari Federico Bernardeschi dan Gonzalo Higuian.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Juventus Lainnya:
Kode dari Cristiano Ronaldo Terkait Masa Depannya di Juventus