- Barcelona akan melakoni laga kedua di fase grup Liga Champions di kandang Juventus.
- Barcelona gagal memetik kemenangan dalam tiga terakhir di Liga Spanyol.
- Situasi manajemen juga sedang memanas dengan rumor bakal mundurnya Josep Maria Bartomeu, Presiden Barcelona.
SKOR.id - Rentetan hasil buruk di liga mendorong Barcelona ke tepian jurang krisis jelang lawatan ke Juventus di fase grup Liga Champions 2020-2021.
Barcelona dengan pelatih barunya, Ronald Koeman mulai mengalami kesulitan mengarungi musim baru.
Setelah start menyakinkan dengan dua kemenangan besar atas Villarreal dan Celta Vigo, mereka terjungkal di tiga laga setelahnya.
Blaugrana ditahan 1-1 Sevilla lalu kalah 0-1 dari Getafe dan terbaru ditaklukkan Real Madrid di El Clasico akhir pekan lalu.
Di luar lapangan, krisis juga merembes ke jajaran direksi. Senin ini, akan ada pertemuan yang menentukan masa depan Presiden Barcelona, Jose Maria Bartomeu.
Jika mosi tidak percaya terhadap Bartomeu disetujui, maka pria 57 tahun itu mungkin akan segera mengundurkan diri.
Selain itu, ada beberapa alasan lain yang membawa Blaugrana memasuki krisis pertama musim ini. Berikut daftarnya:
Hasil Akhir
Barcelona memulai musim dengan sangat baik tapi sekarang ini mereka terlihat goyah. Lionel Messi dan kawan-kawan hanya memetik satu dari sembilan poin yang tersedia di tiga laga terakhir.
Ini kondisi yang tidak biasa untuk klub sebesar Barcelona meski mereka berdalih dalam masa transisi.
Terlepas dari itu, catatan start mereka sama seperti musim lalu: dua kali menang, sekali seri, dan dua kekalahan.
Permainan berantakan
Barcelona sedang berusaha mengubah wajah tim, bermain dengan cara berbeda. Namun, mereka masih belum menemukan permainan yang ideal.
Koeman beralasan bahwa itu semua butuh waktu dan dengan makin banyaknya laga yang dimainkan, maka kinerja tim juga bakal terdongkrak.
El Clasico
Hasil laga el clasico selalu memiliki konsekuensi. Tim yang menang diyakini akan semakin kuat. Sementara yang kalah bisa terpuruk.
Bagaimana reaksi Barcelona mencerna kekalahan ini akan terlihat di laga berikutnya saat melawan Juventus di Turin.
Messi Menurun
Salah satu metode terbaik untuk mengukur suhu Barcelona adalah dengan melihat keadaan Lionel Messi.
Ketika megabintang Argentina itu tidak tampil bagus maka timnya akan sangat menderita, seperti yang terjadi saat ini.
Mungkin situasi ini efek dari yang dialami La Pulga di musim panas, ketika usahanya untuk hengkang digagalkan klub, yang pasti Messi tidak tampil seperti biasanya.
Masih Menunggu Griezmann
Sayap kanan Barcelona sekarang ini tidak ada pemiliknya. Koeman sudah mencoba beberapa opsi tapi tidak ada yang optimal.
Semua masalah ini bermula dari buruknya performa Antoine Griezmann. Padahal jika pemain Prancis bisa tampil bagus maka problem ini tidak akan muncul.
Tegang di kantor
Kondisi internal Barcelona sudah panas selama berbulan-bulan. Tim sudah tidak lagi mempercaya dewan direksi.
Tidak lagi hanya soal negosiasi pengurangan gaji, tetapi mitra Barcelona juga melihat Bartomeu dan keluarganya sebagai dewan sementara.
Pertahanan Tidak Konsisten
Barcelona gagal menjaga konsistensi di pertahanan. Setelah dua laga awal mencatat clean sheet, Gerard Pique dan koleganya selalu kebobolan dalam empat laga terakhir.
Mereka mendapat penalti konyol di laga kontra Getafe dan Real Madrid akibat ulah Frenkie De Jong dan Clement Lenglet.
Double Pivot Meragukan
Hingga saat ini, kontribusi terbesar dalam taktik Koeman adalah keberadaan double pivot, yang merupakan hal tidak biasa dalam gaya sepak bola Barcelona.
Taktik tersebut memberikan hasil bagus dan bahkan merevitalisasi Sergio Busquets. Namun, setelah beberapa laga, timbul keraguan akan stategi ini.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Wonderkid: Diego Lainez, Messi dari Meksiko yang Pernah Dihina Pendek https://t.co/MYpD4eIir6— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 26, 2020
Berita Barcelona lainnya: