- Kabar meninggalnya Henk Wullems, mantan pelatih timnas Indonesia, menyisakan luka mendalam.
- Mantan pemain Manstrans Bandung Raya mengenang Henk Wullems sebagai sosok yang cerdas dan cerdik.
- Heri Kiswanto, mantan pemain timnas Indonesia, menyebut Henk Wullems sebagai bapak sekaligus pelatih.
SKOR.id - Kepergian Henks Wullems menyisakan luka yang mendalam bagi masyarakat sepak bola Indonesia pada 15 Agustus 2020.
Betapa tidak, nama Henk Wullems begitu melekat ketika sepak bola Negeri ini baru menapaki era profesional, di mana Perserikatan dan Galatama baru dilebur.
Pertama kali ke Indonesia, Wullem menangani Mastrans Bandung pada 1994. Nama Wullems melejit karena membawa Manstrans juara Liga Indonesia 1995-1996.
berkat keberhasilannya bersama Manstrans, ia diangkat menjadi pelatih timnas Indonesia dengan manajernya kala itu, M. Andrie Amin pada 1996-1998.
Di tangan Wullems, timnas melaju ke babak final SEA Games 1997. Namun, Indoneia takluk dari Thailand dan meraih medali perak setelah kalah adu penalti.
Setahun kemudian, ia melatih PSM Makassar selama semusim, yakni pada musim 1999-2000. Dalam asuhannya, Juku Eja meraih gelar juara liga.
Kemudian ke Persikota pada 2001-2002. Lantas menangani Arema untuk menjadi pelatih sementara pada 2002. Kiprah Wullems di Indonesia berakhir di PSM pada 2005.
Wullems merupakan pelatih asal Belanda kedua yang sukses menangani klub-klub di Indonesia. Pelatih pertama adalah Wiel Coerver I pada era 70-an.
Sepeninggalan Wullems, pelatih Belanda lainnya yang sukses adalah Albert Pafie bersama Manstrans, hingga meraih peringkat kedua Liga Indonesia II/1996.
Pelatih terakhir asal Belanda yang sukses di Indonesia adalah Robert Rene Alberts, yang kini melatih Persib, yakni juara bersama Arema Indonesia pada 2010.
Dalam pengamatan para koleganya, sepak terjang Henk Wullems dinilai luar biasa. Baru setahun menangani tim asal Bandung, langsung berbuah prestasi.
Kepiwaian lainnya adalah saat memadukan Peri Sandria dengan Dejan Glusevic sebagai duet yang tertajam dan pembunuh sepanjang Liga Indonesia II.
“Kepergian Henk Wullems sangat mengejutkan. Ia sosok manager coach dan berkarakter bila menangani tim," kata Yusuf Bachtiar, legenda Persib.
"Karakternya, saya lihat memiliki kelebihan yang diacungi jempol, buktinya para pemain Bandung Raya dulu sampai bisa menjadi juara," ia menambahkan.
Henk Wullem pun memiliki kelebihan dalam memilih individu pemain. "Kelebihan dia memilih pemain yang pas untuk timnya,” ujar Yusuf Bachtiar.
Menurut Yusuf, Wullems merupakan sosok yang sukses setelah Wiel Coerver. Karena, para pelatih asal Belanda sangat pas untuk kultur sepak bola Indonesia.
“Kalau Henk Wullems pintar sebagai manager coach, tetapi Coerver pandai dalam meracik tim yang lebih kental kepada pembinaannya," kata Yusuf.
"Bagaimana pun kedua sosok itu di mata saya sebagai mantan pemain sudah ikut dalam membangun atmosfer sepak bola Indonesia,” Yusuf menambahkan.
Grup B Liga 2 2020: Kekuatan Merata, Potensi Kejutan Cukup Besarhttps://t.co/IM0I1m6aAJ— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 19, 2020
Sementara itu, mantan pemain Bandung Raya, Heri Kiswanto, mengaku sangat kehilangan atas wafatnya Henk Wullems. Herkis mengaku memiliki kenangan manis.
“Di mata saya Henk Wullems merupakan sosok yang familiar, humoris sekaligus bapak, namun ia disiplin saat waktunya kami berlatih," kata Heri Kiswanto.
"Beliau sangat paham betul akan tim yang ditanganinya pada waktu itu. Apalagi, waktu itu Bandung Raya merupakan tim yang sudah jadi," ia menambahkan.
Herkis menilai, Henk Wullems juga pelatih yang tidak pernah mengeluhkan dengan kondisi tim. Justru ia penuh semangat dan sebagai motivator bagi para pemain.
“Cara melatihnya pun sangat simple sehingga mudah dicerna oleh para pemain. Hasilnya, kita bisa tahu bersama Bandung Raya," katanya.
"Sukses juga dengan tim nasional kita di SEA Games 1997. Kalau saja diberi waktu lama menangani timnas, mungkin timnas kita akan mengalami kemajuan,” ia memaparkan.
Sementara itu, Robert Rene Alberts mengucap bela sungkawa yang dalam. Meski tidak begitu dekat, namun Alberts mengaku kehilangan atas wafatnya Wullems.
Henk Wullems wafat pada usia 84 tahun di kota kelahirannya, Tilburg, Belanda pada 15 Agustus 2020. Wullems didiagnosis sakit infark otak.
Wullems lahir di Tilburg, Belanda, 21 Januari 1936. Karier kepelatihannya dimulai pada 1972 saat menangani NAC Breda. Setelah itu ke SBV Vitesse, dan Go Ahead Eagles.
Sejurus kemudian ke SBV Excelsior, dan AZ Alkmaar, lalu pada era 90-an tepatnya tahun 1995 merantau ke Indonesia dan menangani Manstrans Bandung Raya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Henk Wullem Lainnya:
Henk Wullems dan Catatan Gemilang selama Berkarier di Indonesia
Henk Wullems Dalam Kenangan Herry Kiswanto, Mengumpat di Udara dan Main 100 Tahun
Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Henk Wullems, Meninggal Dunia