SKOR.id - Suporter pendukung Persija Jakarta, The Jakmania, bisa dibilang sebagai salah satu organisasi suporter terbesar di Indonesia. Bagaimana tidak, saat ini mereka sudah memiliki 127 ribu anggota aktif.
Dari jumlah itu terbagi dalam 89 wilayah resmi dan delapan biro. Biro merupakan Koordinatoriat Wilayah (Korwil) The Jakmania yang berada di luar Jabodetabek. Terbaru serta paling jauh adalah The Jakmania Tokyo.
Potensi itu yang membuat mereka kini juga banyak ditawari kerja sama oleh berbagai pihak. Teranyar, The Jakmania menandatangani kerja sama partnership dengan Bank Mandiri di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Kerja sama ini diawali dengan pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) The Jakmania.
“Untuk periode ini akan ada pendaftaran anggota baru, setiap tiga bulan sekali. Target kita bisa mencapai 300–400 ribu anggota,” kata Diky Soemarno, Ketua Umum The Jakmania.
Sulaeman selaku Regional CEO kanwil V Jakarta 3 Bank Mandiri menuturpkan pihaknya memang ingin hadir dalam setiap aktivitas masyarakat termasuk dalam kegiatan olahraga, khususnya suporter sepak bola di Indonesia.
“Kami melihat suporter Indonesia khususnya The Jakmania, punya potensi yang sangat besar dan fanatik yang luar biasa. Untuk tahap awal kami akan melakukan 1-2 kerja sama, nantinya pasti akan banyak sekali yang bisa kita kolaborasikan,” kata Sulaeman.
Hal senada juga dituturkan Senior Vice President Transaction Bank Retail Sales Group Bank Mandiri, Thomas Wahyudi.
“Kami sangat bangga dan senang bisa bekerja sama dengan Jakmania, untuk pertama kita akan bekerja sama dalam pembuatan kartu anggota dan merchandise," ucap Thomas.
Selain kerja sama dalam pembuatan kartu anggota dan merchandise, nantinya The Jakmania dan Bank Mandiri juga akan bekerja sama dalam berbagai hal. Salah satunya pelatihan keterampilan dalam hal ekonomi dalam rangka membangun ekonomi kreatif.
Salah satu ide dari membangun ekonomi kreatif ini, bakal diadakan berbagai workshop seperti perencanaan bisnis, mengelola keuangan, marketing dan lain lain.
“Nanti kita bisa bikin kompetisi seperti Indonesia Idol tapi versi kewirausahaan. Misalnya ada 97 korwil kita berikan workshop yang nantinya hasil dari itu kita bisa minta mereka membuat proposal. 10 proposal terbaik bisa kami bantu untuk pendanaan untuk permodalannya," ujar Diky.
"Nanti setelah itu, akan kami dampingi selama 3-4 bulan untuk dibuat cerita suksesnya dan bisa dilanjutkan dengan gelombang kedua,” Diky menjelaskan.