Jadi Anak Imigran di AS, Maria Sharapova Kerap Terima Perlakuan Negatif Ketika Remaja

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Petenis asal Rusia, Maria Sharapova beberkan sejumlah fakta masa kecilnya kepada media.
  • Maria Sharapova mengalami banyak situasi tak menyenangkan karena keluarganya pindah ke Amerika dari Rusia pada 1994.
  • Meski punya izin tinggal permanen di Amerika, Maria Sharapova tetap bermain untuk Rusia.

SKOR.id – Lama tak terlihat, baru-baru ini mantan petenis peringkat satu dunia asal Rusia, Maria Sharapova, blak-blakan membeberkan fakta masa kecilnya kepada media.

Maria Sharapova, 32, pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1994 untuk mengejar ambisi jadi petenis dunia. Mimpinya itu terwujud setelah 11 tahun.

Maria Sharapova memastikan diri menjadi petenis nomor 1 dunia untuk pertama kalinya pada 22 Agustus 2005, dalam usia 18 tahun.

Baca Juga: Abaikan Virus Corona, Malaysia Open 2020 Digelar Sesuai Jadwal

Maria Sharapova tercatat sebagai petenis wanita Rusia pertama yang menduduki peringkat teratas di dunia tersebut.

Sharapova juga menjadi yang terakhir memegang posisi tertinggi itu untuk kelima kalinya, antara 11 Juni 2012 hingga 8 Juli 2012.

Meski semuanya itu melahirkan pengalaman hidup yang menggembirakan dan eksklusif, Sharapova menyembunyikan kenyataan yang paling dalam.

Mengutip langsung dari mulut petenis yang lahir pada 19 April 1987 itu, dia mengaku ''sangat kesepian'', penampilannya tidak seglamour yang terlihat, dan penuh tekanan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

“Stay Strong” A little snippet from today’s work ???????? join me tomorrow? ????#DoNutStop #FitAndLit

A post shared by Maria Sharapova (@mariasharapova) on

Sharapova menggambarkan masa kecilnya itu dengan istilah membosankan, penuh dengan trik, dan ''membuatnya merasa tercekik''.

Hampir sepanjang hidupnya, Sharapova selalu dikelilingi oleh orangtua dan kakek-neneknya setelah keluarga mereka bermigrasi ke AS ketika usianya tujuh tahun.

Pada kenyataannya, walaupun berlatih di salah satu arena latihan tenis favoritnya di Florida, AS, dia harus bergulat dengan situasi yang tidak menyenangkan, baik di kelas dan sesi pelatihan.

Dan semua itu dialaminya lantaran statusnya sebagai anak seorang imigran.

Namun, diakui Sharapova, keadaan yang tak menguntungkan itu justru membuatnya lebih kuat dan lebih termotivasi.

Sharapova, juara Wimbledon 2004, mengenang masa kecilnya dengan mengatakan kepada reporter agensi pers, "Saya sangat kesepian. Juga sangat merindukan ibu saya."

Bahkan untuk bisa bertemu putrinya itu, sang ayah harus bekerja keras agar dia bisa pulang lebih awal sebelum Sharapova tertidur.

“Saya selalu menerima penghinaan dan lebih banyak perlakuan negatif daripada yang lain, meski saya melakukannya untuk mengejar semua impian saya dengan antusias.”

Karena itulah, Sharapova kemudian belajar cara merawat diri sendiri.

“Saya juga tidak pernah berpikir untuk berhenti karena saya tahu apa yang saya inginkan.”

Toh, meski telah mengantongi izin tinggal permanen di Amerika, wanita yang juga seorang pebisnis itu tetap bermain di bawah bendera Rusia.

 

Source: tennisworldusa.org

RELATED STORIES

Lauren Steadman: Mereka Bahkan Tak Lagi Melihat Lengan Saya

Lauren Steadman: Mereka Bahkan Tak Lagi Melihat Lengan Saya

Atlet triatlon paralimpik Inggris yang juara dunia tiga kali itu terlahir tanpa lengan kanan.

Maria Sharapova Tidak Akan Tinggalkan Tenis

Maria Sharapova Tidak Akan Tinggalkan Tenis

Maria Sharapova menegaskan hanya pensiun sebagai pemain namun tidak benar-benar meninggalkan dunia tenis.

Maria Sharapova Ungkap Ide Bisnis Permen Sugarpova

Maria Sharapova Ungkap Ide Bisnis Permen Sugarpova

Maria Sharapova berbicara soal bisnis permen Sugarphova dalam Wall Street Journal pada Selasa (12/5/2020).

Wawancara Maria Sharapova: Retret Saya Datang pada Waktu yang Tepat

Wawancara Maria Sharapova: Retret Saya Datang pada Waktu yang Tepat

Maria Sharapova mengundurkan diri dari dunia tenis profesional sebelum pandemi Covid-19.

Maria Sharapova Pamer Latihan Tinju di Tepi Pantai

Maria Sharapova Pamer Latihan Tinju di Tepi Pantai

Setelah pensiun dari dunia tenis, Maria Sharapova semakin giat menggeluti olahraga tinju, termasuk yoga.

Lebih Cantik dan Lebih Langsing setelah Gantung Raket , Ini Rahasia Maria Sharapova

Lebih Cantik dan Lebih Langsing setelah Gantung Raket , Ini Rahasia Maria Sharapova

Selepas pensiun, mantan petenis Maria Sharapova menghabiskan waktunya untuk olahraga, yoga, hiking, walau tetap aktif sebagai entrepreneur.

LA Makin Padat, Maria Sharapova Beli Peternakan Senilai Rp121 Miliar di Kaki Bukit Santa Barbara

Ranch baru Maria Sharapova mencakup lahan seluas lima hektar dan memiliki tiga bangunan terpisah yang rumah utamanya bergaya Bali.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas Minifootball Indonesia. (Foto: FSMI/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Timnas Minifootball Indonesia Resmi Dilepas ke Azerbaijan, Siap Debut di Piala Dunia

FMSI berharap Timnas Minifootball Indonesia bisa tampil maksimal dan menunjukkan potensi terbaik di ajang internasional.

Teguh Kurniawan | 19 May, 14:20

FIFA Matchday Futsal atau periode internasional resmi FIFA untuk pertandingan tim nasional futsal. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

FFI Agendakan Timnas Futsal Indonesia Lawan Belanda dan Rusia pada November 2025

FFI berencana kembali menggelar Indonesia Futsal 4 Nations World Series sebagai persiapan SEA Games 2025 dan Piala Asia Futsal 2026.

Taufani Rahmanda | 19 May, 12:58

Pertandingan Liga Italia. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Liga Italia

Napoli dan Inter Milan Berburu Scudetto Liga Italia hingga Pekan Terakhir

Persaingan gelar Liga Italia 2024-2025 antara Napoli dan Inter Milan akan ditentukan di pekan terakhir.

Pradipta Indra Kumara | 19 May, 12:55

cover Liga TopSkor. (Wiryanto/Skor.id)

Liga TopSkor

Liga TopSkor U-12 Surakarta Hadir Melengkapi Pembinaan Usia Muda di Solo Raya

Liga TopSkor U-12 Surakarta diikuti 15 tim yang dibagi ke dalam dua grup. Kompetisi sudah digelar sejak awal Mei lalu.

Nizar Galang | 19 May, 12:06

Indonesia Kings Laga Spring 2025 atau IKL Spring 2025. (Honor of Kings)

Esports

Daftar Enam Tiim yang Lolos ke Playoff IKL Spring 2025

ONIC Esports menjadi tim terakhir yang memastikan diri melangkah ke babak playoff.

Gangga Basudewa | 19 May, 11:50

Ramadhan Sananta saat membela timnas Indonesia

National

Main di Liga Malaysia, Klub Brunei Akui Sudah Sangat Dekat Dapatkan Ramadhan Sananta

Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club (DPMM FC) sudah bernegosiasi untuk dapatkan jasa striker Timnas Indonesia itu.

Taufani Rahmanda | 19 May, 11:43

Federasi Futsal Indonesia (FFI) resmi menjalin kerja sama strategis dengan Games of Society, 19 Mei 2025. (Foto: Taufani Rahmanda/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

FFI Resmi Gandeng Games of Society untuk Proyek PFL Next hingga FIFA Matchday Futsal

Federasi Futsal Indonesia resmi jalin kerja sama dengan Games of Society untuk sejumlah inisiatif, Senin (19/5/2025).

Taufani Rahmanda | 19 May, 10:01

best xi liga 1 2024-2025

Liga 1

Skor Stats: Best XI Pekan 33 Liga 1 2024-2025, Didominasi Pemain Lokal

Susunan pemain terbaik dari pekan ke-33 Liga 1 2024-2025 yang membentuk tim disertai pelatihnya versi Skor.id.

Taufani Rahmanda | 19 May, 08:46

Pemain Timnas Indonesia yang berlaga di Liga Italia Serie A bersama Venezia, Jay Idzes. (Yusuf/Skor.id)

National

Jelang Gabung Timnas Indonesia, Jay Idzes Dilarang Ikut Selamatkan Venezia Lawan Juventus

Jay Idzes berada dalam kondisi dilematis karena catatannya bersama Venezia FC jelang membela Timnas Indonesia.

Taufani Rahmanda | 19 May, 07:33

FFWS SEA Spring 2025. (Garena)

Esports

FFWS SEA Spring 2025: Rekap Hasil Tim Indonesia, RRQ Jadi yang Pertama

RRQ Kazu jadi tim Indonesia pertama yang melangkah ke Grand Final FFWS SEA Spring 2025.

Gangga Basudewa | 19 May, 07:33

Load More Articles