SKOR.id - Atlet angkat besi Iran, Mostafa Rajaei diberikan hukuman seumur hidup setelah terfoto berjabat tangan dengan Maksim Svirsky asal Israel di Kejuaraan Angkat Besi Dunia.
Rajaei yang sebelumnya pernah mewakili Iran di kompetisi internasional, bertengger di posisi kedua divisi lelaki di atas 35 tahun di divisi berat 109 kilogram.
Dia bahkan memecahkan rekor dunia untuk gerakan angkat besi “clean and jerk” dengan beban 195 kg.
Ketika sedang merayakan kesuksesannya di podium bersama juara satu, Sargis Martirosjan dari Austria dan juara ketiga, Maksim Svirsky asal Israel, Rajaei terekam kamera bersalaman dengan Svirsky.
Masalahnya, Iran tidak mengakui Israel dan melarang semua bentuk kontak antara atletnya dengan atlet Israel.
Alhasil, Federasi Angkat Besi Iran menjatuhkan hukuman seumur hidup untuk Rajaei, dan menyebut aksinya “tidak bisa dimaafkan.”
Tidak hanya itu, ketua tim Iran di event tersebut, Hamid Salehinia dipecat, dan komite perwakilan atlet angkat besi veteran Iran dibubarkan.
“Federasi angkat besi melarang atlet Mostafa Rajaei memasuki semua fasilitas olahraga di Iran dan memberhentikan kepala delegasi untuk turnamen, Hamid Salehinia,” ujar federasi yang dikutip oleh agensi berita IRNA tersebut.
Rajaei adalah mantan anggota timnas Iran yang mewakili negaranya di Kejuaraan Angkat Besi Asia di Thailand pada 2015 silam.
Pada 2021, ketua Republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei mendorong atlet Iran “untuk tidak berjabat tangan dengan perwakilan negara kriminal (Israel) hanya untuk mendapatkan medali.”
Selama bertahun-tahun, atlet Iran berhasil menghindari bertemu atlet Israel di kompetisi, kadang dengan cara sengaja didiskualifasi atau menyediakan sertifikat medis menyatakan mereka sedang tidak sehat.
Atlet catur muda Alireza Firouzja meninggalkan Iran setelah federasi olahraga negara tersebut melarangnya bermain di kejuaraan dunia 2019 karena khawatir dia akan menghadapi pemain dari Israel.
Dia kini telah dinaturalisasi sebagai warga negara Prancis.
Federasi judo dunia juga pernah menjatuhkan hukuman empat tahun ke Iran perihal isu ini pada 2021.
Ini menambah daftar insiden dalam dunia olahraga yang disebabkan situasi geopolitik.
Pada 2022, Kejuaraan Tenis Wimbledon melarang partisipasi pemain Rusia dan Belarusia akibat invasi terhadap Ukraina.
Petenis Ukraina seperti Elina Svitolina juga pernah menolak berjabat tangan dengan pemain Rusia dan Belarusia setelah pertandingan.