- Isu jual-beli jabatan manajer timnas U-19 Indonesia mendapat respons tegas dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.
- Menpora tak bisa membiarkan isu jual-beli jabatan ini bergulir, sebab timnas U-19 Indonesia dibiayai negara melalui APBN.
- Oleh sebab itu, Menpora meminta PSSI untuk melakukan investigasi terkait isu jual-beli jabatan manajer timnas U-19 Indonesia.
SKOR.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, angkat bicara menanggapi isu jual-beli jabatan manajer timnas U-19 Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021.
Zainudin Amali mengatakan, Kemenpora tak akan melakukan intervensi terlalu dalam menyangkut isu ini.
Sebab, pemerintah tak memiliki wewenang untuk mengurusi internal organisasi induk persepak bolaan Indonesia itu.
Namun demikian, di sisi lain, pemerintah juga memiliki kepentingan karena timnas U-19 Indonesia dibiayai negara lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Karena hal itu menjadi urusan internal federasi, tentu pemerintah tidak akan masuk terlalu dalam," kata Zainudin Amali seusai menghadiri acara penandatangan MoU dengan PT Telkom, Senin (21/12/2020).
"Namun, karena tim nasional ini dibiayai oleh pemerintah melalui APBN, tentu kami juga punya kepentingan," Zainudin melanjutkan.
Zainudin pun sudah menjalin komunikasi dengan PSSI terkait dengan isu jual-beli jabatan yang mencatut nama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, itu.
Dari hasil komunikasi tersebut, Menpora ingin pihak federasi menginvestigasi isu yang belakangan tengah mencuat di ruang publik tersebut.
"Kami telah berkomunikasi dengan PSSI melalui wakil ketua umumnya, supaya segera dilakukan investigasi terhadap kejadian itu," kata dia.
"Kami harap hasil investigasinya segera diumumkan kepada publik," tutur politisi Partai Golkar itu.
Menurut Menpora, langkah ini harus dilakukan karena Pemerintah ingin mendorong seluruh organisasi olahraga berjalan dengan baik.
"Kami mau semua organisasi olahraga, termasuk PSSI, tata kelolanya baik dan bersih. Tidak ada campur tangan apa-apa," katanya.
Sebelumnya, di media sosial beredar kuitansi penyetoran uang 100 ribu dolar Singapura (setara Rp1 miliar) kepada perwakilan PSSI.
Pada kuitansi tersebut tertera pemberi uang dengan nama Achmad Haris dan yang menerima Djoko Purwoko.
Adapun Achmad Haris diketahui merupakan mantan Sekretaris Tim Sriwijaya FC.
Dari kabar yang beredar, uang tersebut disetorkan untuk menjadikan Dodi Reza Alex Noerdin, mantan bos Sriwijaya FC, sebagai manajer timnas U-19 Indonesia.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita terkait Jual-Beli Jabatan Manajer Timnas U-19 Indonesia lainnya:
Badan Yudisial PSSI Turun Tangan Soal Isu Jual-Beli Jabatan Manajer Timnas U-19 Indonesia
Isu Jual-Beli Jabatan Manajer Timnas U-19 Indonesia Ramai, Pihak yang Disebut Bersuara