- Eka Yuliati, istri Asep Berlian, merindukan menonton pertandingan yang dimainkan suaminya.
- Meski begitu, Eka tetap bersyukur kendati pekerjaan sang suami sebagai pesepak bola turut terdampak pandemi Covid-19.
- Eka mensyukuri bisa menjalani ibadah Ramadan selama sebulan penuh bersama Asep Berlian.
SKOR.id - Istri Asep Berlian mengaku sudah sangat rindu dengan Pulau Madura dan menyaksikan suaminya berlaga.
Hampir dua bulan ini sudah kompetisi Liga 1 terhenti. Itu bersamaan dengan datangnya wabah Covid-19 di Indonesia.
Hal ini membuat istri gelandang Madura United, Asep Berlian, tak bisa lagi pergi ke tribune untuk mendukung sang suami secara langsung.
Berita Madura United Lainnya: Bek Muda Madura United Ini Rindu Latihan di Bulan Ramadan
Eka Yuliati, istri Asep Berlian, mengaku sudah sangat rindu ingin melihat aksi suaminya di lapangan hijau. Sebab, dia terbiasa menonton Asep sejak masih berstatus pacar.
Bahkan, dia mengaku sering mengawal Asep secara langsung hampir 7 tahun sejak berpacaran. Begitu juga setelah menikah pada tahun 2017.
"Sudah hampir tujuh tahun dari masih pacaran sampai nikah sering dampingi suami nonton langsung ke stadion. Jadi, sudah terbiasa dengan waktu berjalannya pertandingan. Rindu, sangat rindu melihat suami bermain di lapangan hijau," Eka menerangkan.
Memang sejak menikah pada tahun 2017, Asep sering membawa istrinya ke Pulau Garam.
Kondisi tersebut membuat Eka Yuliati familiar dengan budaya atau kultur masyarakat Madura.
Namun dengan adanya Covid-19 ini, kerinduan perempuan kelahiran 5 November 1991 tersebut tidak sebatas pergi ke tribune. Ia juga kangen pergi ke Madura.
Dengan kondisi yang ada saat ini, perempuan asal Bogor, Jawa Barat, tersebut menjelaskan sempat risau terhadap pekerjaan sang pujaan hatinya.
Tapi, dia mengaku tetap bersyukur. Ditambah lagi, bisa mengambil hikmah sebulan penuh berpuasa bersama sang suami dan anaknya Yunarizs Azka Berlian.
Berita Madura United Lainnya: Tak Hanya Piawai Tangkap Bola, Kiper Madura United Ini Juga Andal Racik Kue
"Sangat rindu Pulau Madura. Sedikit cemas dan risau karena pekerjaan suami terhambat juga dengan situasi seperti ini, tapi tetap harus bersyukur bagaimana pun keadaannya," tuturnya.
"Ya, ini baru pertama kali. Di sini lah letak bersyukurnya, pertama kali bersama suami sebulan penuh menjalani puasa di rumah," ia mengimbuhi.