- Manajemen Persebaya Surabaya mengkritik kebijakan PT LIB terkait pembayaran subsidi Liga 1 2020.
- Menurut Persebaya, sikap PT LIB yang enggan mengucurkan subsidi selama Liga 1 terhenti sebagai ironi.
- Sebab, semua klub, termasuk Persebaya, diwajibkan menggaji pemain selama Liga 1 2020 dihentikan sementara.
SKOR.id - Manajemen Persebaya Surabaya melancarkan kritik kepada operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), terkait hak atau subsidi klub.
Manajer Persebaya Surabaya, Chandra Wahyudi, mengatakan, sampai saat ini (Agustus 2020) belum ada kejelasan terkait pembayaran subsidi.
Jika masalah ini berlarut-larut dan tak kunjung diselesaikan oleh PT LIB, Chandra khawatir hal ini akan merugikan pihak klub.
Sebab, operasional klub harus tetap berjalan, sedangkan klub tak mendapat kepastian soal subsidi. Padahal klub mengandalkan subsidi dari PT LIB.
"Belum ada detail-detail terkait masa depan kompetisi ini seperti apa," kata Chandra Wahyudi, dalam webinar bertajuk Bincang Bola.
"Celakanya, ini membuat argo atau daya operasional klub semakin membengkak," lelaki yang juga mantan wartawan ini menambahkan.
Menurut Chandra, subsidi dari PT LIB bakal menjadi pemasukan utama klub-klub Liga 1 2020 saat berkompetisi di tengah pandemi Covid-19.
Maklum, pemasukan klub sebagian besar berasal dari penjualan tiket akan hilang lantaran komepetisi bakal berlangsung tanpa penonton.
Praktis, subsidi menjadi satu-satunya pemasukan klub yang akan digunakan untuk menutup biaya operasional klub selama berkompetisi.
Chandra menyebut, klub baru mendapat subsidi dua kali, yakni pada Februari dan Maret. Sementara pada April hingga Juli tak ada subsidi.
Padahal, selama periode itu, pihak klub tetap dibebani pengeluaran untuk gaji pemain dan pelatih, meski telah dipangkas hingga 75 persen.
"Sebagai informasi saja, klub baru mendapatkan hak komersial dari PT LIB sebanyak dua kali," Candra membeberkan.
"Uang Rp520 juta kali dua menjadi Rp 1,04 miliar. Sementara, kami diwajibkan membayar pemain sudah beberapa bulan," ia menambahkan.
Menurut Chandra, sikap PT LIB yang enggan menjalankan kewajibannya kepada klub selama kompetisi terhenti sebagai ironi.
"Jadi, ini seperti ironi. Saat klub diwajibkan memenuhi kewajiban pembayaran gaji, sementara operator tidak memenuhi kewajibannya," katanya.
Adapun PT LIB hanya akan dicairkan subsidi saat kompetisi bergulir lagi. Ibarat pepatah lama, ini bukan sengsara membawa nikmat tapi giat meyengsarakan.
Shin Tae-yong Meniru Rumus Guus Hiddink untuk Timnas Indonesiahttps://t.co/dkoTKqkoUi— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 1, 2020
Dengan kata lain, selama April hingga SK PSSI terbaru dirilis pada Juni 2020, pihaknya tidak akan mencairkan subsidi kepada klub.
Namun, dari subsidi awal sebesar Rp520 juta per bulan, kini PT LIB sepakat untuk menambah nominalnya menjadi Rp800 juta per bulan.
Kendati demikian, angka itu masih dirasa belum cukup oleh klub kontestan Liga 1 2020 untuk menutup pembiayaan selama berkompetisi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Persebaya Surabaya Lainnya:
PT LIB Agendakan Pertemuan dengan Persebaya dan Persipura Usai Iduladha
Iduladha, Bek Persebaya Surabaya Lakukan Tradisi Toron
Bek Persebaya Syaifuddin Jalani Pemulihan Cedera dengan Kekuatan dari Istri dan Anak