- Romelu enggan mengkritik kegagalan Manchester United di Liga Europa.
- Mantan striker MU itu makin tajam bersama Inter Milan dengan mencetak 33 gol dari 50 laga musim ini.
- Lukaku berperan besar dalam sukses Inter melaju ke final Liga Europa musim ini.
SKOR.id - Makin moncer setelah pisah dengan Manchester United, Romelu Lukaku enggan mengkritik performa mantan klubnya itu.
Musim panas lalu, Romelu Lukaku memutuskan meninggalkan Old Trafford menuju Inter Milan.
Penyerang berpostur 191 cm dan berat 93 kg itu pergi setelah performanya kurang menyakinkan dan tidak mendapat kepercayaan dari pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer.
Sepanjang 2018-2019, Lukaku hanya mencetak 15 gol dari semua ajang bersama Setan Merah. Itu jadi statistik terburuk sang striker dalam tujuh musim terakhir.
Di Inter Milan, penyerang 27 tahun itu dengan cepat kembali bersinar dan membuktikan ketajamannya di depan gawang.
Dengan dua gol melawan Shakhtar Donetsk pada Selasa (18/8/2020) dini hari WIB, Lukaku kini memiliki total 33 gol dalam 50 penampilan musim ini.
Lebih dari itu, kontribusi Lukaku ikut membantu I Nerazzurri lolos ke final Liga Europa. Ironisnya, Manchester United justru gagal setelah disingkirkam Sevilla di semifinal, sehari sebelumnya.
Kendati begitu, Lukaku menolak mengkritik Setan Merah dan juga pelatihnya, Ole Gunnar Solskjaer. Dia justru yakin MU bisa bangkit dengan keberadaan tiga penyerang muda mereka: Mason Greenwood, Marcus Rashford, dan Anthony Martial.
"United telah melakukan yang terbaik, mereka menjalani musim yang luar biasa, Pelatih Solskjaer telah melakukan tugasnya dengan baik," kata Lukaku kepada BT Sport.
"Para pemain United juga bermain dengan sangat baik. Greenwood akan menjadi bintang baru, sementara Rashford dan Martial sama-sama punya potensi besar."
"Saya senang melihatnya. United akan terlihat sangat impresif untuk musim depan, saya tidak meragukannya."
Dengan dua gol melawan Shakhtar Donetsk, Lukaku memperpanjang rekor Liga Europa menjadi 10 gol beruntun. Namun, ia hanya ingin Inter memenangkan gelar di ajang ini.
"Memecahkan rekor itu bagus, tapi pada akhirnya, kami hanya ingin menang," tuturnya.
"Di pertandingan berikutnya, Sevilla adalah tim yang lebih dipandang. Jadi kami perlu mempersiapkan yang terbaik dalam segala hal."
Di final, Inter harus menghadapi raksasa Liga Europa, Sevilla yang telah merebut lima gelar di ajang ini. Mereka akan bentrok di Stadion RheinEnergie pada 21 Agustus mendatang.
SKORStats
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Pep Guardiola Mustahil Jadi Pengganti Quique Setien di Barcelonahttps://t.co/YIapcbD5XR— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 18, 2020
Berita Inter Milan lainnya:
Pelatih Shakhtar Donetsk: Inter Milan Buktikan Superioritas
Kunci Era Baru Inter Milan Menurut Nicolo Barella: Antonio Conte