- Upaya Barcelona untuk mendatangkan Memphis Depay dan Georginio Wijnaldum menemui tembok.
- Otoritas Liga Spanyol punya peraturan unik yang melarang klub melakukan transfer.
- Peraturan itu yang membuat Barcelona, Real Madrid, atau Atletico Madrid tidak bisa membeli pemain pada bursa transfer musim panas ini.
SKOR.id - Keinginan Barcelona untuk merekrut pemain baru pada bursa transfer musim panas ini terhalang oleh peraturan Liga Spanyol.
Pelatih baru Barcelona, Ronald Koeman, ingin memboyong Memphis Depay dari Olympique Lyon dan Georginio Wijnaldum dari Liverpool.
Namun, rencana Barcelona tak bisa dilakukan. Persoalannya bukan karena tak ada uang, tapi lantaran tidak selaras dengan peraturan keluaran otoritas Liga Spanyol, La Liga.
Sejauh ini, belum ada pembelian besar dari Real Madrid, Barcelona, atau Atletico Madrid --terlepas ini masa pandemi Covid-19 yang memukul finansial klub relatif keras.
La Liga Spanyol menetapkan batasan pembelian pemain sejak 2013. Secara prinsip, aturan ini mirip Financial Fair Play yang diterapkan UEFA.
La Liga Spanyol menerapkan transfer cap yang membatasi belanja klub berdasarkan sejumlah faktor. Antara lain, proyeksi pemasukan klub dan penghasilan transfer pemain tiga tahun terdahulu.
Pada musim 2019-2020, batas pengeluaran Barcelona ditetapkan 671 juta euro atau sekitar Rp11 triliun. Sedangkan batas untuk Real Madrid adalah 641 juta euro.
Angka itu sudah termasuk untuk gaji pemain dan pelatih, mitra klub, akademi, serta nilai penyusutan biaya transfer dan komisi agen pemain.
Ini sebabnya Barcelona membatalkan upaya perekrutan Lautaro Martinez dari Inter Milan. Yang terbaru adalah kegagalan mendatangkan Memphis Depay.
Padahal Barcelona sudah mencapai kesepakatan pribadi dengan pemain asal Belanda itu dan Lyon sudah menyetujui tawaran klub Catalan itu. Barcelona baru bisa mendapatkan Depay atau pemain baru lainnya jika sudah menjual pemain lamanya.
Ini pula mengapa Barcelona hanya mendatangkan Miralem Pjanic dari Juventus dengan paket tukar tambah Arthur Melo. Sisanya adalah perekrutan pemain-pemain muda.
Barcelona pun sudah kehilangan pemasukan hingga 300 juta euro atau sekitar Rp5 triliun akibat pandemi Covid-19. Sedangkan ongkos gaji mereka per tahun sudah di atas 500 juta euro.
"Kami punya sistem finansial yang selaras dengan Financial Fair Play UEFA. Perbedaannya, kami melihat keuangan klub sebelum musim dimulai, UEFA melakukannya setelah musim selesai," ujar Joris Evers, Direktur Komunikasi La Liga.
"Jika Barcelona berusaha main belakang, analis kami pasti langsung tahu. Klub-klub setuju pada sistem ini karena mereka pernah kesulitan menggaji pemain dan kebanyakan belanja. Mereka tak mau kembali ke masa itu," katanya.
Satu-satunya harapan bagi Barcelona atau klub Liga Spanyol lainnya untuk membeli pemain adalah jika situasinya darurat. Misalnya, ada pemain yang cedera minimal harus istirahat lima bulan dan pemberitahuan ke La Liga maksimal 20 hari setelah kejadian.
Barcelona pernah melakukannya di luar jendela transfer pada Februari 2020 ketika Ousmane Dembele dan Luis Suarez cedera serius pada musim lalu. Mereka merekrut Martin Braithwaite.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
5 Catatan Barcelona di Trofi Joan Gamper: Formasi Ronald Koeman Terungkaphttps://t.co/7Y6nq2i8mv— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 20, 2020
Berita Barcelona Lainnya:
Barcelona ''Terlalu Kaya'' Sampai-sampai Tak Bisa Rekrut Georginio Wijnaldum
Raih MVP Trofi Joan Gamper, Semangat Philippe Coutinho untuk Barcelona Makin Berkobar