- Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, menyoroti dominasi pemain asing yang terus memenangi gelar pemain terbaik di Indonesia.
- Menurut Tommy Welly ada dua alasan kenapa pemain asing bisa terus memenangi gelar pemain terbaik.
- Dominasi pemain asing dalam gelaran pemain terbaik dinilai Tommy Welly bisa berakibat kepada kesempatan pemain lokal.
SKOR.id - Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, menyoroti dominasi pemain asing sebagai pemenang gelar pemain terbaik di sepak bola Indonesia.
Dalam tiga musim terakhir, predikat pemain terbaik liga kasta tertinggi memang tidak pernah jatuh ke tangan talenta lokal.
Pada 2017 Paulo Sergio (Portugal) dari Bhayangkara FC menjadi pemain terbaik, sementara Rohit Chand (Nepal) bersama Persija Jakarta pada 2018.
Berita Liga 1 Lainnya: 10 Pelatih Liga 1 Spesialis Ramadan, Ada Bekas Nakhoda Timnas Indonesia
Sedangkan tahun lalu pemain terbaik bukan dari klub yang juara, Bali United, sebab ada Renan Silva (Brasil) playmaker Borneo FC yang menyabet gelar tersebut di Liga 1 2019.
"Pemain terbaik dalam sepak bola itu penting karena mereka adalah role model, mereka adalah idola, mereka bisa menjadi panutan," kata Tommy.
"Mereka bisa menjadi inspirasi. Jadi gelar pemain terbaik itu bergengsi dan menunjukkan kualitas sepak bola negara itu sendiri," ia menambahkan.
Melalui channel Youtube miliknya, GOCEK BUNGTOWEL, Rabu (29/4/2020), ia pun memberikan alasan mengapa hal itu bisa terjadi.
Menurut lelaki yang akrab disapa Bung Towel itu, pemain asing mendominasi gelar pemain terbaik di Indonesia alasannya karena dua hal.
Pertama, pemain asing mendominasi posisi-posisi penting di klub. Kedua, filosofi klub kebanyakan hanya berorientasi pada kemenangan.
"Akibatnya apa? Pemain lokal kita kurang mendapatkan kesempatan," kata lelaki yang pernah menduduki posisi Direktur Kompetisi PSSI itu.
"Tentu tidak bisa menyalahkan juga pemain asing. Atau dominasi mereka di setiap tim. Tapi kualitas setiap individu juga dituntut," ia menambahkan.
Berita Liga 1 Lainnya: 10 Pelatih Liga 1 Spesialis Ramadan, Ada Bekas Nakhoda Timnas Indonesia
Belakangan pemain lokal juga dinilai minim memiliki kualitas pemain bintang, atau meredup sebelum benar-benar bersinar.
"Ini alarm penting buat sepak bola kita, soal tidak adanya pemain terbaik Liga Indonesia dari pemain lokal. Sepak bola adalah sekolah kehidupan," ucap Towel.