Infografik: Kiprah 29 Tahun Pelita Jaya hingga Tiga Kali Juara

Noval Luthfianto

Editor:

  • Pelita Jaya menjadi tim yang fenomenal dalam 29 tahun berkarier di sepak bola Indonesia.
  • Tercatat Pelita Jaya pernah tiga kali menjadi juara Galatama dan tujuh kali menjadi runner-up.
  • Pelita Jaya juga menjadi magnet bagi pesepak bola dan pelatih top pada era 1980-1990an.

SKOR.id - Tujuh kali Pelita Jaya berganti nama dan menyabet juara Galatama tiga kali dalam 29 tahun kiprahnya.

Pertandingan pekan kedua tanggal 7 April 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung menjadi laga terakhir atau ke-754 sebelum Pelita Jaya mengakhiri kiprahnya selama 29 tahun enam bulan di liga domestik Tanah Air, atau sejak 1986-2015.

Kekalahan 0-3 di tangan tuan rumah Persib Bandung membawa pesan sayonara bagi QNB League 2015 menyusul status Indonesia (PSSI) dibekukan keanggotaannya oleh FIFA.

Sepanjang 29 tahun di liga domestik, baik kompetisi Galatama, Liga Indonesia, maupun Indonesia Super League (ISL), Pelita Jaya tercatat tampil dalam 27 musim.

Berita Pelita Jaya Lainnya: Memori Ligina: Reputasi Asep Dayat Menjulang Usai Laga Persib vs Pelita Jaya

Secara keseluruhan, Pelita Jaya bermain 754 laga atau selama 67.860 menit dengan catatan 335 kali menang, imbang 182 kali, dan kalah 237 kali.

Gol memasukkan 1.053 gol dan kebobolan 762 gol atau surplus 291 gol dengan total poin 1.103.

Tujuh kali tim ini berganti nama, mulai nama pertama Pelita Jaya (Jakarta) 1986-1996 menjadi Pelita Jaya Mastrans (Jakarta) 1996-1999, lantas Pelita Solo (Solo) 2001, dan Pelita Krakatau Steel (Cilegon) 2002-2005.

Setelah itu, tim ini kembali berganti baju menjadi Pelita Jawa Barat (Purwakarta) 2006-2012, dan Pelita Bandung Raya (Bandung) 2013-2014, dan ketujuh Pelita Bandung Raya-Persipasi 2015.

Pelita Jaya bak magnet bagi pesepak bola papan atas nasional, sederet pemain kenamaan level internasional, terutama pada era Galatama 1986-1994, Liga Indonesia 1994-2007, hingga Indonesia Super League 2013 pernah merapat.

Tim yang didirikan kuartal pertama tahun 1986 oleh Nirwan Bakrie dengan didukung Bakrie Brothers Group tersebut, menjadi salah satu kekuatan utama di Liga Indonesia dalam dua dekade lebih.

Setelah membubarkan diri dan diakusisi manajen baru, PT Polana Madura Besatu, pada 10 Januari 2016, Pelita Jaya menjelma menjadi tim baru, Madura United, hingga saat ini.

"Di mata saya, Pelita Jaya adalah salah satu klub terbaik, tidak saja di skala nasional tetapi juga di kawasan Asia pada saat itu. Selama empat tahun membela Pelita Jaya 1995 sampai 1999, saya merasa bangga bisa gabung tim ini, karena mereka sebuah tim yang benar-benar profesional bahkan nyaris sempurna. Baik kesejahteraan pemain maupun fasilitas klub," ujar Kurniawan Dwi Yulianto, penyerang Pelita Jaya era 1995-1999, kepada Skor.id.

"Waktu itu kami memiliki stadion sendiri, mempunyai training ground sendiri yang sangat lengkap. Tapi saya menyesal saat membela Pelita Jaya belum bisa merasakan gelar juara, saya optimistis bisa juara pada musim 1997-1998 tapi liga dihentikan waktu itu (karena krisis moneter)," Kurniawan menambahkan.

Berita Pelita Jaya Lainnya: Deretan Pelatih Beken yang Sempat Pimpin Pelita Jaya, dari Danurwindo hingga Mario Kempes

Pelita Jaya tak hanya dikenal royal dalam belanja pelatih dan pemain, namun juga identik dengan sebutan tim nomaden, karena tercatat enam venue pernah menjadi homebase tim ini.

Pelita Jaya lahir di kandang bersejarah mereka, Stadion Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan (1986-1999) yang sejak tahun 2015 telah diratakan dengan tanah oleh Pemprov DKI Jakarta dan telah alih fungsi.

Kemudian Pelita Jaya pindah ke Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah (1999-2001), berlanjut ke Stadion Krakatau Steel, Cilegon, Banten (2002-2005), dan ke Stadion Purnawarman, Purwakarta, Jawa Barat (2006-2007).

Bahkan Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat juga pernah menjadi kandang tim yang mendapat julukan The Young Guns tersebut selama enam tanun (2008-2009 dan 2013-2014).

Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat (2010-2012) pun pernah dihuni Pelita Jaya sebelum akhirnya membubarkan diri usai tampil dua laga di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat (2015).

Banyak pilar penting timnas Indonesia penah merapat ke tim ini, sebut saja Marzuki Nyakmad, Theodorus Bitbit, Gusnedi Adang, Elly Idris, Ansyari Lubis, Noach Mariem, Rully Nere, Nasir Salasa, Alexander Sarnunu dan Frans Sinarta Huwae.

 

Selain itu juga ada nama-nama seperti Firman Utina, I Made Pasek Wijaya, Bima Sakti Tukiman, dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Begitu pula nama-nama Buyung Ismu, Eko Purjianto, Aples Gideon Tecuari, Alexander Pulalo, Seto Nurdiyantoro, dan dua penjaga gawang nasional Listyanto Raharjo dan Kurnia Sandy. Tak ketinggalan juga penyerang pertama tim ini, Bambang Nurdiansyah.

"Saya dan teman-teman lainnya angkatan pertama yang membela Pelita Jaya, waktu itu kami masih berkandang di Stadion Menteng, Jakarta. Alhamduillah saya juga pencatak gol pertama tim ini sejak awal berdiri, waktu itu tanggal 31 Agustus 1986 Pelita Jaya melawan juara bertahan Galatama, Krama Yudha Tiga Berlian, dan kami menang 1-0," ucap Bambang Nurdiansyah.

"Dulu itu tim masih dipegang duet pelatih Bertje Matulapelwa dan Benny Dollo serta Rahim Soekasah," Bambang Nurdiansyah mengenang.

Sederet veteran Piala Dunia asal Kamerun dan Argentina pernah mewarnai perjalanan Pelita Jaya.

Trio Kamerun, Emmanuel Maboang Kessack (Piala Dunia 1990 dan 1994) bermain pada era 1997-1998, Albert Roger "Milla" Miller (Piala Dunia 1982, 1990, dan 1994) bergabung pada 1994-1995, dan Jules Denis Onana (Piala Dunia 1990) bermain selama musim 2002 di Pelita Jaya.

Duo Argentina yang sama-sama merasakan tampil pada Piala Dunia, juga pernah menjadi kekuatan inti Pelita Jaya.

Berita Pelita Jaya Lainnya: Dua Kisah Monumental Pelita Jaya bagi Kurniawan Dwi Yulianto

Mario Alberto Kempes Chiodi (1993-1994) jebolan Piala Dunia 1974, 1978, dan 1982. Serta alumni timnas Argentina saat juara Piala Dunia 1984 di Meksiko, Pedro Pablo Pasculli.

Beberapa pemain dari Benua Biru Eropa juga menjadi kekuatan utama di tim ini, centerback asal Montenegro, Miodrag "Grof" Bozovic (1994-1996), Dejan Gluscevic (1994-1996) asal Serbia, dan gelandang dari Kroasia, Ivan Jerkovic.

Di jajaran pelatih pun Pelita Jaya tak pernah lepas dari sosok pelatih kelas atas, baik lokal maupun mancanegara.

Sebut saja Bertje Matulapelwa (1986 dan 1997), Danurwindo (1987-1989 dan 1997-1999 dan 2003-2004), Benny Dollo (1986-1989 dan 1990-1994), Mario Kempes (Argentina, 1995-1996), dan Mundari Karya (1996).

Kemudian Pelita Jaya menunjuk Yusak Sutanto (2000-2002), serta Bambang Nurdiansyah (2006) disusul nama-nama seperti Fandi Ahmad (Singapura, 2006-2010), Misha Radovic (Serbia, 2010-2011), Simon McMenemy (Skotlandia, 2012), Darko Janackovic (Serbia, 2013), dan terakhir Dejan Antonic (Serbia, 2013-2015).

Prestasi tim ini juga mentereng di level nasional, Pelita Jaya tiga kali menyabet juara Galatama musim 1988-1989, 1990, dan 1993-1994.

Termasuk juara Piala Utama 1992 serta Pemain Terbaik Piala Utama 1992 atas nama Powan Ngadi.

Berita Pelita Jaya Lainnya: Memori Ligina: Dominasi Pelita Jaya Atas Persib Dihentikan Gol Munir

Pelita Jaya meraih runner-up Galatama musim 1986-1987 dan 1987-1988, selain runner up Piala Utama 1990 .

Bahkan pada ajang Piala Liga (era Galatama), Pelita Jaya mencetak hat-trick runner-up pada tahun 1987, 1988, dan 1989.

Di level Asia, Pelita Jaya pernah menembus Babak 7 Besar pada Asian Club Championship 1989-1990, meski hanya finis pada babak penyisihan zona Asia Timur untuk even yang kini bernama AFC Champions League tersebut.

Total tiga musim di kompetisi Asia, Pelita Jaya membukukan catatan 11 kali bermain, tiga kali menang, dua kali imbang, enam kali kalah. Catatan gol kala itu 15-16 dengan poin delapan.

Perjalanan 29 tahun Pelita Jaya (1986-2015)

Tampil: 27 musim (67.860 menit)

Main: 754 laga

Menang: 335 kali

Seri: 182 kali

Kalah: 237 kali

Gol: 1.053 gol

Kemasukan: 762 gol

Selisih gol: +291 gol

Poin: 1.103

Laga pertama:

Stadion Menteng, Jakarta

31 Agustus 1986 Pelita Jaya vs Krama Yudha Tiga Berlian 1-0

Laga terakhir:

Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung

7 April 2015 Persib Bandung vs Pelita Bandung Raya-Persipasi 3-0

Pencetak gol pertama:

Bambang Nurdiansyah 54’

31 Agustus 1986 Stadion Menteng, Jakarta

Pelita Jaya vs Krama Yudha Tiga Berlian 1-0

Pencetak gol terakhir:

David Laly 77’

4 April 2015 Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang

Sriwjaya FC vs Pelita Bandung Raya-Persipasi 1-1

Prestasi Terbaik Pelita Jaya

2014 Semifinalis ISL

1996-1997 Runner-up Liga Indonesia

1993-1994 Juara Galatama

1992 Juara Piala Utama

1992 Pemain Terbaik Piala Utama (Powan Ngadi)

1990 Juara Galatama

1990 Runner-up Piala Utama

1989 Runner-up Piala Liga

1989-1990 Babak 7 Besar Asian Club Championship

1988-1989 Juara Galatama

1988 Runner-up Piala Liga

1987-1988 Runner-up Galatama

1987 Runner-up Piala Liga

1986-1987 Runner-up Galatama

 

 

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

ferry paulus

Liga 1

Tersisa 5 Pekan, PT LIB Siapkan Wasit Asing untuk Laga Krusial Liga 1

PT LIB kembali membuka opsi penggunaan wasit asing di sisa Liga 1 2024-2025.

Rais Adnan | 23 Apr, 08:58

Pemain Wolverhampton Wanderers asal Brasil, Matheus Cunha. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga Inggris

7 Fakta Matheus Cunha yang Harus Kamu Tahu!

Apa saja fakta yang harus kamu tahu tentang Matheus Cunha? Berikut ini beberapa di antaranya!

Thoriq Az Zuhri | 23 Apr, 08:43

Catur dianggap sebagai olahraga otak yang tidak memerlukan banyak aktivitas fisik (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Esports

Melihat Fenomena Pemain Catur Dunia Gabung Tim Esports

Tim-tim Esports dunia kini berbondong-bondong merekrut para pemain catur dunia untuk masuk ke tim mereka, mengapa?

Thoriq Az Zuhri | 23 Apr, 08:39

Liga 4 Nasional atau Liga 4 putaran nasional. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Daftar Pelatih Tim Liga 4 Nasional 2024-2025, Ada Delapan Mantan Pemain Timnas Indonesia

Terdapat delapan mantan pemain Timnas Indonesia di berbagai era yang menangani tim peserta Liga 4 Nasional 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 23 Apr, 06:20

Arema FC vs Madura United di pertandingan tunda pekan ke-28 Liga 1 2025-2025 pada 24 April 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Arema FC vs Madura United di Liga 1 2024-2025

Laga tunda pekan ke-28 digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Kamis (24/4/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 23 Apr, 05:44

La Liga (Liga Spanyol) (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

La Liga

La Liga Catatkan Rekor Tertinggi dalam Pendapatan dan Jumlah Penonton Musim Lalu

La Liga mencatatkan rekor tertinggi dalam pendapatan dan jumlah penonton di musim 2023-2024.

Pradipta Indra Kumara | 23 Apr, 05:31

FFWS alias Free Fire World Series. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

FFWS SEA Spring 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran FFWS SEA Spring 2025 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Free Fire se-Asia Tenggara ini.

Thoriq Az Zuhri | 23 Apr, 05:27

Arsenal kembali ke semifinal Liga Champions setelah 16 tahun. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Penantian 16 Tahun Arsenal untuk Kembali ke Semifinal Liga Champions

Seusai kalahkan Real Madrid, Arsenal akhiri penantian selama 16 tahun untuk kembali ke semifinal Liga Champions.

Pradipta Indra Kumara | 23 Apr, 04:41

Futsal Nation Cup 2025, Piala Futsal Indonesia yang diikuti delapan tim teratas Liga Futsal Indonesia atau Pro Futsal League 2024-2025 pada April 2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Futsal Nation Cup 2025: Tiga Laga Perempat Final pada 24 April

Futsal Nation Cup 2025 sebagai Piala Futsal Indonesia edisi pertama dimulai Kamis (24/4/2025) dengan tiga laga pada siang-malam.

Taufani Rahmanda | 23 Apr, 04:12

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 23 Apr, 02:52

Load More Articles