- Jacksen F Tiago, pelatih Persipura Jayapura, mengenang jasa Mohammad Barmen, tokoh sepak bola asal Surabaya.
- Bagi Jacksen F Tiago, Moh Barmen memiliki jasa besar dalam kariernya sebagai pelatih.
- Jacksen F Tiago diberi kepercayaan melatih tim Assyabaab yang kala itu dikelola oleh Moh Barmen, bahkan hingga akhirnya ke Persebaya Surabaya.
SKOR.id - Sosok almarhum Mohammad Barmen memiliki arti penting tersendiri bagi pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago.
Mohammed Barmen, tokoh sepak bola asal Surabaya itulah yang turut membentuk karakter Jacksen F Tiagohingga bisa menjadi saat ini.
Jacksen bisa dianggap pelatih berhasil dengan beberapa kali mengantar tim yang dipegang menjadi juara kompetisi sepak bola nasional. Misalnya seperti Persebaya Surabaya dan Persipura Jayapura.
Bang Moh, sapaan dari Mohammad Barmen, meninggal dunia Selasa (17/8/2021).
Mengetahui sosok yang berjasa dalam kariernya meninggal dunia, Jacksen F Tiago langsung menuliskan pesan sedih mendalam melalui akun sosial media miliknya.
"My mentor and inspiration has gone. Another "angel" leave us forever. A very sad day, RIP Ayah kami Mohammad Barmen," tulis lelaki yang akrab disapa Big Man itu.
Setelah pensiun sebagai pemain, karier Jacksen memang tidak begitu mulus. Saat kembali ke Indonesia dia banyak menemui ketidakpastian.
Hingga akhirnya Jacksen kembali bertemu dengan Mohammad Barmen. Saat itu Jacksen diminta untuk melatih klub yang dia kelola, Assyabaab.
Meski Assyabaab merupakan klub amatir, Jacksen tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang kepadanya.
Assyabaab sukses dia antarkan menjadi yang terbaik di Surabaya dengan merajai kompetisi internal Persebaya.
Pada tahun 2003 silam karier kepelatihan profesional Jacksen dimulai dengan menangani tim Persebaya Surabaya yang saat itu baru saja terdegradasi ke kompetisi kedua alias Divisi Satu Liga Indonesia.
Saat itu yang memintanya adalah Mohammad Barmen langsung.
"Beliau langsung yakin dan percaya terhadap saya, secara pribadi. Itu hal yang paling mengesankan," ujar Jacksen kepada Skor.id.
Menangani klub dengan nama besar yang sedang terpuruk tentu bukan hal mudah bagi Jacksen sebagai pelatih muda saat itu.
Namun, sekali lagi dia berhasil membayar kepercayaan yang diberi. Persebaya tak hanya berhasil diantar promosi kembali ke kasta teratas, tapi juga juara Divisi I 2003.
Kemudian pada tahun 2004, Jacksen mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Persebaya yang baru promosi ternyata bisa juara Liga Indonesia mengungguli Persija Jakarta dan PSM Makassar dengan selisih poin tipis yakni hanya satu angka.
Di balik kisah sukses Persebaya tersebut ada wejangan Moh Barmen yang disebut oleh Jacksen sebagai mentor, panutan, dan motivator ulung.
"Seorang dermawan yang berotak Jerman dan berhati Makkah," ucap Jacksen mengenang almarhum.
Jacksen pun selalu mengingat pesan dari almarhum. Yakni, bahwa orang baik pasti diberi jalan yang baik oleh Tuhan. Juga, agar selalu jujur dalam bekerja dan tetap menjaga integritas.
Satu minggu sebelum Moh Barmen meninggal, Jacksen mengaku menyempatkan diri untuk bertemu almarhum saat itu.
Namun, karena kondisi Bang Moh yang lemah, Jacksen tidak mengizinkan berbicara banyak dan diminta agar banyak beristirahat.
"Ini adalah sebuah kehilangan yang sangat besar. Bukan hanya bagi Persebaya dan Kota Surabaya tapi juga bagi saya secara pribadi, Big Man," Jacksen mengimbuhi.
View this post on Instagram
Berita Persebaya Lainnya:
Profil Persebaya Surabaya untuk Liga 1 2021-2022
Pemain Asing Belum Dua Kali Vaksin, Persebaya Siapkan Skema Full Pemain Lokal
Persebaya Buta Jadwal Mereka di Liga 1, saat Start Kompetisi Memasuki H-7