- Kang Nug mengawali posisi sekjen menggantikan Soeparjo yang mengundurkan diri.
- Kepiawaiannya di posisi sekertaris jenderal dibuktikan dengan berulang kali jabatan itu dipercayakan padanya
- Senin (6/2/2023) dini hari, Kang Nug di usianya yang ke-81, akhirnya harus mengucapkan selamat tinggal PSSI untuk selamanya.
SKOR.id - Menyebut nama Nugraha Besoes, tak ada orang sepakbola yang tidak mengenalnya. Bukan hanya itu, Kang Nug, begitu ia biasa disapa, dikenal sebagai the special Sekjen.
Kepiawaiannya di posisi sekertaris jenderal dibuktikan dengan berulang kali jabatan itu dipercayakan padanya. Diawali era Kardono 1983 hingga 1999. Kang Nug mengawali posisi sekjen menggantikan Soeparjo yang mengundurkan diri.
Di era Sjarnoebi Said sebagai Ketum PSSI, Kang Nug mengawali keterlibatannya di PSSI. Sebelumnya Kang Nug yang mantan pemain klub Uni Bandung itu, ikut mengurus Persib. Tapi, karena sejak awal 1980an ia menjabat sebagai anggota DPR-RI fraksi Partai Golkar, Kang Nug lebih banyak di Jakarta.
Sebagai anak muda yang energik pada masa itu, Mang Noebi memberi kepercayaan 'Departemen' Pembibitan dan Pemasalan ada di tangannya. Apalagi Kang Nug mantan pemain, maka pos itu sangat tepat untuk dipegangnya.
Melerai
Di situ juga saya pertama mengenal Kang Nug. Saat itu, Kang Nug sebagai ketua, sedang menghadapi protes dari teman-teman dari Jawa Tengah. Saya ingat, Mas Halilintar yang memimpin tim. Protesnya terkait ada beberapa pemain yang dicurigai telah melakukan pemalsuan umur.
Catatan: Hingga periode awal 2000, pemalsuan umur memang hampir selalu terjadi. Jangankan Pengkab, Pengkot, atau Pengda Prop (dulu istilah Asosiasi Kota, Kabupaten, dan Propinsi dikenal dengan Pengurus Daerah), tim nasional saja melakukan hal itu. Yang paling fenomenal adalah saat Indonesia menjadi juara _Under 15 Piala Coca Cola Asia-Pasifik. Di semifinal mengalahkan China, dan di final menang atas Korsel._
Sedikitnya 6 pemain dari 11 pemain inti, usianya jauh di atas itu. Bahkan ada pemain yang dua tahun sebelum berusia 14 tahun delapan bulan di paspor, pemain tersebut menjadi _Best Player Galakarya. "Di Indonesia, anak berusia 12 tahun boleh menjadi kartawan, " sindir wartawan Hongkong saat kami ikut Pelita Jaya dalam turnen Win Fulay Cup._
Kembali ke Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta. Perdebatan makin sengit, dan, ketika Ketua terdesak, sebagai wartawan muda dan kebetulan satu daerah dengan Kang Nug, saya melerai. Bang Idrus, wartawan foto Pos Kota melarang saya. Sebagai wartawan kita memang harus netral. Di kantor Kompas, bos saya Bang Valens tertawa keras. "Mestinya kamu tunggu!" katanya.
Sejak itu hubungan saya dengan Kang Nug sangat dekat. Perjalanan panjang dan berliku kami lalui bersama. Sempat juga bersitegang, tapi kami bisa menyelesaikannya dengan baik. Kesukuan dan kedaerahan menjadi salah satu pengkuat kami. Ya, Kang Nug termasuk orang Sunda pertama yang namanya melambung sangat tinggi.
Bahkan menurut info, Kang Nug sempat menjadi kandidat Menpora. Namun Allah tidak menakdirkannya di sana.
Spesialis Sekjen
Setelah Kardono dua periode memimpin PSSI, tongkat estafet jatuh ke tangan Menhub, Letjen TNI (pur) Azwar Anas, 1991-1999. Di periode pertama, Sekjennya Soemaryoto, dan di periode kedua Kang Nug yang saat itu sudah memegang Pelita Jaya, oleh Nirwan Bakrie diusulkan kembali menjadi sekjen.
Azwar tidak menyelesaikan periode kedua, waktu tinggal setahun, Azwar mundur dan diganti Agum Gumelar. Hingga ke akhir lanjutan itu, Kang Nug tetap dipercaya menjadi sekjen.
Setelah absen sekitar lima tahun, dan ketika Nurdin Halid menjadi Ketum, juga dua periode 2003-2011, Kang Nug full sebagai sekjen. Jadi, jika dihitung-hitung tidak kurang 22 tahun iKang Nug menjadi sekjen dan jika dihitung dari era Kardono hingga era Iwan Bule. Dari 10 sekjen yang pernah bertugas sejak era Kardono, maka Kang Nug bukan hanya paling lama menjadi sekjen, tetapi juga paling banyak.
Senin (6/2/2023) dini hari, Kang Nug di usianya yang ke-81, akhirnya harus mengucapkan selamat tinggal PSSI dan sayonara sepaknola nasional untuk selamanya. Ya, selamat jalan Kang, semoga Allah ampuni seluruh khilafmu, dan semoga Allah terima iman-islammu. Allah tempatkan di tempat terbaik. Aamiin ya Raab..
M. Nigara
Wartawan Sepakbola Senior
Baca Juga Berita PSSI lainnya:
Eksklusif Gede Widiade: Merancang Efisiensi Organisasi PSSI
Liga TopSkor DIY Kantongi Rekomendasi Asprov PSSI untuk Musim 2023
Obituari, Selamat Jalan Sekjen PSSI Sepanjang Masa Nugraha Besoes