- Andi Darussalam telah pulang kembali kepada-Nya sehari sebelum Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-76.
- Sepak bola Indonesia kehilangan Andi Darussalam Tabusalla sebagai sosok pentingnya.
- Sejumlah jabatan di PSSI mulai Manajer timnas Indonesia hingga jadi petinggi operator Liga Indonesia pernah diembannya.
SKOR.id - Sepak bola Indonesia kembali berduka dan kali ini yang berpulang kepada-Nya adalah Andi Darussalam Tabusalla.
Andi Darussalam meninggal dunia pada Senin (16/8/2021) malam WIB di tanah leluhurnya, Makassar, Sulawesi Selatan.
Semua peliput sepak bola nasional, termasuk penulis, dan penggemar program sepak bola luar negeri di RCTI era 1990an sangat menggenal beliau.
Namun kiprah Andi Darussalam di sepak bola sebenarnya mulai pada awal 1980-an.
Kala itu, Andi Darussalam menjadi pembantu umum dari manajemen klub Galatama, Makassar Utama, yang dimiliki Jusuf Kalla.
Selepas itu, Andi Darussalam juga menjadi bagian penting kepengurusan dari operator kompetisi semipro, Galatama.
Andi Darussalam adalah Sekretaris Galatama yang kedua sehingga mulai terjun total di sepak bola Indonesia.
Selepas menjadi pengurus Galatama, Andi Darussalam dikenal sebagai Manajer timnas Indonesia di Piala Kemerdekaan 1988.
Bersama timnas Indonesia, Andi Darussalam memimpin skuad Garuda di Asian Games 1990 di Beijing, Cina.
Timnas Indonesia juga pernah dipimpin Andi Darussalam sebagai manajer pada Piala Asia 2007 dan Piala AFF 2010.
Ketika kompetisi Liga Indonesia memasuki era baru dengan pengelola tak langsung PSSI, Andi Darussalam juga menjadi pemimpinnya.
Pada 2008, Andi Darussalam terpilih sebagai Ketua Badan Liga Indonesia (BLI), yang merupakan cikal bakal perusahaan pengelola kompetisi negeri ini.
Era BLI dipimpin Andi Darussalam, terjadi transisi dari Divisi Utama sebagai kasta teratas Liga Indonesia ke Indonesia Super League (ISL) lalu dikelola perusahaan yaitu PT Liga Indonesia.
Lelaki kelahiran Surabaya pada 25 Agustus 1950 ini juga menjadi Presiden Direktur PT Liga Indonesia sejak 2009 sampai mundur per Mei 2011.
Dengan segala macam kontroversinya, Andi Darussalam menjadi penengah dualisme PSSI dan KPSI pada 2013.
Andi Darussalam juga tak alergi menyebut dirinya "orang jahat" tetapi dia selalu menegaskan soal keinginan baik untuk sepak bola Indonesia.
Memiliki karakter keras dan sering tampak marah saat menghadapi pewarta, Andi Darussalam tipe orang yang sangat peka serta mudah berteman dengan siapa saja.
Terbukti, Andi Darussalam punya banyak teman mulai dari berbagai kalangan utamanya mereka yang berkiprah di sepak bola.
Namun sebenarnya, jiwa sportivitas Andi Darussalam dalam mengelola olahraga jauh ada sebelum dia berkiprah di sepak bola.
Awal 1970-an, Andi Darussalam adalah Wakil Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jakarta Raya dengan banyak inovasi serta pretasi.
Dia jadi bagian lahirnya dua pecatur Indonesia yang banyak bicara di level dunia seperti Utut Adianto dan almarhum Edhi Handoko.
Tak hanya itu, lelaki dengan sapaan Bang Salam atau ADS ini juga pernah mengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) serta Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Andi Darussalam juga sempat menjabat sebagai Ketua KONI Sulawesi Selatan dari 2013 sampai dengan 2017.
Selamat jalan Puang, semoga semua yang baik dari kiprah Anda bisa menjadi inspirasi pengurus olahraga negeri ini, utamanya sepak bola Indonesia.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
View this post on Instagram
In Memoriam lainnya:
In Memoriam: Djoko Susilo, dari Gunung Semeru Eksplorasi Sepak Bola Papua