- Erick Thohir mendapat dukungan dari mantan manajer timnas Indonesia, I Gusti Kompyang Manila (IGK) Manila.
- IGK Manila mengatakan Erick Thohir kenyang pengalaman di sepak bola Internasional, yang penting untuk sepak bola nasional.
- Berbagai masukan juga diberikan IGK Manila yang bisa diterapkan Erick Thohir untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
SKOR.id - Mantan manajer timnas Indonesia pada Sea Games 1991, IGK Manila, ikut mendukung Erick Thohir sebagai calon Ketua Umum PSSI.
Pemilik nama lengkap I Gusti Kompyang Manila itu mengetahui bahwa Erick Thohir memiliki pengalaman mengurus sepak bola Internasional.
Menurut Manila, lelaki yang mencalonkan untuk jadi PSSI 1 periode 2023-2027 itu punya rekam jejak yang sudah teruji di dunia sepak bola internasional.
Erick Thohir memang pernah menjadi Presiden Inter Milan, mengurus kub MLS DC United, serta pemilik saham klub kasta ketiga Liga Inggris, Oxford United.
"Erick sudah malang melintang dalam dunia sepak bola internasional ataupun nasional," kata Manila pada Rabu (8/2/2023).
Lebih lanjut menurutnya, sepak bola Indonesia memang harus menjadikan sepak bola internasional sebagai contoh.
PSSI ke depan mesti memahami betul sepak bola modern yang mengombinasikan sisi olahraga dan keilmuan. Oleh karenanya, perlu pengurus yang memahami secara utuh sepak bola modern.
"Kita belajar dari ragam bestpractices kompetisi di negara maju sepak bola dan menyusun standar yang kontekstual dan kompetitif," ujar Manila.
"Beberapa kecenderungan di kita, terkait dengan benchmarking (tolok ukur) ialah standardisasi administratif dan minim kajian mendalam," Manila menambahkan.
"Saat ini, misalnya, sepak bola telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dengan keterlibatan sains dan dunia akademik sudah tak bisa disepelekan."
"Kompetisi antarklub di Eropa, misalnya, dikembangkan dengan memanfaatkan ragam sumber informasi dan diolah menggunakan metode statistik yang canggih," lelaki yang pernah mengurus Persija Jakarta bersama Erick Thohir itu memaparkan.
Dengan pemahaman yang utuh soal sistem sepak bola modern, Manila yakin akan berbuah pada prestasi.
Ia yang merupakan manajer terakhir yang mampu menghadirkan gelar juara bagi timnas Indonesia memandang, pembinaanlah yang akan menjadi kunci dari prestasi.
Dengan pembinaan yang baik, diyakin penantian prestasi timnas Indonesia yang terakhir kali meraih gelar juara pada Sea Games 1991 bisa segera terwujud.
"Kualitas tidak bisa dikejar dengan jalan pintas. Setahu saya, negara mana pun di dunia, termasuk ASEAN, yang berhasil membangun sepak bola mereka berkomitmen menjalankan pembinaan dengan berbagai cara," ucap Manila.
Sebagaimana halnya para pemain, katanya lagi, para pengurus PSSI ke depan juga harus memiliki motivasi yang murni soal sepak bola.
Selain itu, sepak bola Indonesia benar-benar diurus orang yang teruji komitmen serta rekam jejaknya.
Terkait kompetisi, ia menilai ke depan harus berjalan simultan. Diusulkan adanya penyederhanaan jumlah peserta, agar kompetisi lebih praktis dan efisien.
"Kompetisi yang harus diikuti setiap klub harus dibatasi jumlahnya sebab perbaikan kualitas pemain tidak bisa dikatakan berbanding lurus dengan jumlah kompetisi yang diikuti," kata Manila.
"Justru perkembangan mereka akan pesat jika pembinaan dan kompetisi berjalan simultan," ia memungkasi.
Baca Juga Berita Erick Thohir lainnya:
Erick Thohir ke Banjarmasin, B.E.D.A Inisiasi Pertemuan Suporter
Erick Thohir: Kompetisi Sepak Bola Indonesia Butuh VAR, Kasihan Wasit