IBL - Lie Tjiu Tek adalah center legendaris tim nasional Indonesia tahun 1980-1990an. Kini jejaknya diikuti sang anak, Vincent Rivaldi Kosasih, adik Vincent, William juga menjadi andalan tim nasional Indonesia KU 18 tahun.
"Mereka tetap saya ikutkan klub, biar dapat jam terbang dan pengalaman bermain. Paling sehabis bertanding saya beritahu kekurangan mereka," kata Aan, sapaan karibnya.
Aan memulai karier bola basket di klub legendaris Halim Kediri pada tahun 1981. Kompetisi pertama diikutinya sejak tahun 1983.
Berkat talenta dan kemampuan, Aan masuk dalam skuad tim Jawa Timur untuk Pekan Olah Raga Nasional 1985, 1989 dan 1993. Jersey tim nasional pun menjadi miliknya di era 1985 hingga 1991.
Selepas dari Halim Kediri, Aan kemudian sempat bergabung dengan tim Pacific, CLS dan Bhinneka. "Saya pensiun tahun 2001, tetapi sampai sekarang masih main di kelompok veteran, " kata Aan yang kini tinggal di Surabaya.
Aan menilai bola basket Indonesia semakin maju. "Para pemain sudah mulai berani bertarung lawan pemain asing. Hadirnya pemain asing di IBL memberi dampak positif," ujarnya.
Aan sudah menunaikan bakti untuk tim nasional. Tongkat estafet sudah diserahkan kepada putra-putranya. Terima kasih legenda.