- Pebasket NSH Jakarta, Widyanta Putra Teja, lolos ke semifinal IBL ESports Competition 2020.
- Pada pertandingan pertama, Widyanta Putra Teja yang menggunakan Dallas Mavericks menang dramatis atas Sandy Ibrahim yang memakai LA Clippers.
- Pada semifinal, Rabu (6/5/20), Widyanta Putra Teja akan menghadapi Valentino Wuwungan dalam format best of three.
SKOR.id – Pemain basket NSH Jakarta, Widyanta Putra Teja, harus bersusah payah untuk lolos ke semifinal periode pertama IBL eSports Competition 2020.
Pada laga pertama menghadapi Sandy Ibrahim, Senin (4/5/20), eks pemain Stapac Jakarta itu menang tipis, 48-46.
Berita IBL Lainnya: Isi Waktu Luang, IBL Akan Gelar Kompetisi Esports
Menggunakan Dallas Mavericks dalam game NBA 2K20, Widyanta Putra Teja sempat tertinggal 10 angka dalam kuarter ketiga.
Sandy Ibrahim menggunakan LA Clippers yang dibela dua bintang besar, Kawhi Leonard dan Paul George.
Namun, Widyanta Putra Teja yang akrab disapa Widy ini tidak gentar.
Widyanta Putra Teja tetap ngotot dan akhirnya mampu mengalahkan Sandy Ibrahim dengan cara yang dramatis.
Pada pertandingan semifinal, Rabu (6/5/20), Widy akan menghadapi pemain Pelita Jaya Jakarta, Valentino Wuwungan.
Laga tersebut akan lebih berat. Sebab, akan digelar dalam format best of three. Kedua pemain harus mendapatkan dua kemenangan unutk bisa lolos ke partai puncak.
"Intinya, waktu pertandingan pertama, saya having fun saja memainkan Luka Doncic. Ternyata menyenangkan memainkan bintang baru ini. Rating-nya 96 jadi oke untuk melakukan apa saja," ujar Widy.
Adapun, Valentino Wuwungan lolos ke semifinal setelah menundukkan pemain Bank BPD Bima Perkasa Jogja, Alan As’adi dengan skor 38-33.
Valentino Wuwungan memakai Milwaukee Bucks, sedangkan Alan As’adi mengendalikan LA Lakers.
Valentino Wuwungan mengaku bahwa dirinya sudah cukup lama tak memainkan NBA 2K20. Jadi, ia sangat beruntung bisa meraih kemenangan.
"Saya hampir saja mengalami kekalahan, beruntung bisa menang. Untuk semifinal melawan Widy, ya, tentu harus siap," ucapnya.
Dengan format best of three yang diterapkan di semifinal, sosok yang akrab disapa Tino ini tentu harus lebih siap lagi.
Sebab, menang satu pertandingan belum mengamankan posisinya ke final.
Berita IBL Lainnya: Michael Jordan di Mata Pemain IBL Zaman Now
Panitia penyelenggara melarang setiap peserta hanya menggunakan satu tim pada semifinal.
Pemain-pemain IBL harus menyiapkan tiga klub yang dipakai secara bergantian dalam best of three.