- I Made Wirawan, kiper Persib Bandung, mengaku sangat kangen dengan sepak bola.
- Latihan sendiri di rumah membuat kerinduan Made terhadap Maung Bandung semakin bertambah.
- Namun Made sadar situasi saat ini belum memungkinkan dan berharap keadaan segera membaik.
SKOR.id - Kiper kedua Persib, I Made Wirawan, sudah sangat merindukan kehidupan normal dengan berlatih dan bertanding sebagai rutinitas sehari-hari.
Pandemi Covid-19 membuat keseharian pesepak bola berubah. Dari berlatih dan berkompetisi menjadi hanya berlatih dan terus berlatih.
"Latihan mandiri berjalan lancar dan intensitas latihan juga mulai ditingkatkan oleh tim pelatih. Sejauh ini program membantu pemain," kata I Made Wirawan di laman resmi klub.
Latihan mandiri memang bisa dimodifikasi untuk mengusir jenuh. Tapi untuk olahraga tim, kebersamaan, komunikasi, dan saling pengertian, sangat butuh latihan bersama.
Berita Persib Lainnya: Penyerang Persib Putri Fokus Tingkatkan Kualitas Ibadah pada Bulan Ramadan
"Sebulan ini hanya di rumah. Latihan di rumah, tidak bisa ke lapangan, tidak bisa main juga. Kangen sekali situasi normal," ujar kiper kedua Maung Bandung itu.
Tapi situasinya belum memungkinkan. Kiper bernomor punggung 78 itu harus terus memendam asa berkumpul bersama tim.
"Banyak hal yang bisa dilakukan untuk bisa seru di rumah. Walau kami rindu pertandingan, rindu lapangan, tapi tetap di rumah lebih baik," Made mengungkapkan.
Satu harapannya, pandemi Covid-19 tuntas total dari bumi Indonesia agar masyarakat bisa hidup normal dan tidak lagi dibayangi ketakutan.
Buntutnya, situasi kembali normal dan kegiatan sepak bola yang sebelumnya berhenti bisa berjalan lagi.
Berita Persib Lainnya: Pelatih Persib Kecewa Berat Ajax Amsterdam Gagal Juara Liga Belanda
Made berharap orang-orang mau tetap berada di rumah untuk mendukung program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah.
"Mudah-mudahan penerapan PSBB sesuai harapan. Kita stay at home untuk mempercepat memutus penyebaran virus corona," kata pria kelahiran Gianyar, Bali, 1 Desember 1981, itu.