- Menolak kontrak baru dari PSG, Edinson Cavani masih belum memiliki klub hingga minggu ketiga bulan September ini.
- Rumor mengirim nama striker asal Uruguay itu ke Roma, Benfica, Juve, Real Madrid, dan Barcelona.
- Di rumahnya, pesepak bola 33 tahun itu tidak kehabisan aktivitas, termasuk yang jadi hobinya sejak anak-anak.
SKOR.id – Pertengahan Maret lalu, manajeman Paris Saint-Germain (PSG) mengizinkan para izin pemainnya untuk meninggalkan Prancis saat pandemi Covid-19 mulai meluas.
Edinson Cavani adalah salah satu yang bergegas pulang ke kampung halamannya Salto, kota terbesar kedua di Uruguay yang dihuni sekitar 100 ribu penduduk.
Di musim panas lalu, Edinson Cavani sempat menuntaskan performa di Liga Champions, lalu menolak memperbarui kontrak dengan PSG selama dua bulan.
Pada akhirnya PSG merebut gelar juara Ligue 1 2019/2020. Sialnya, tanpa rilis resmi, klub raksasa Prancis itu kemudian memutus kontrak Cavani dan Tiago Silva.
Setelah itu, rumor mengirim nama Cavani ke AS Roma, Benfica, Juventus, Real Madrid, dan Barcelona. Terakhir, kabarnya Real Madrid tidak bernafsu lagi mengejarnya.
Sekarang, sudah memasuki pekan ketiga bulan September, dan striker internasional Uruguay tersebut masih berstatus bebas agen.
Toh, pada kenyataannya, Edinson Cavani sama sekali tidak terpuruk dalam kesedihan.
Sebaliknya ada begitu banyak kegiatan dilakukan pria 33 tahun itu di tanah kelahirannya, seperti terlihat di semua akun media sosialnya.
Berkumpul bersama keluarga, bermain bersama ketiga anaknya: Bautista (9), Lucas (7), dan India (1), menjelajahi alam, menjadi rutinitas keseharian Cavani belakangan ini.
Terikat pada Salto
“Dia mencintai sepak bola, memberikan dirinya sepenuhnya untuk kariernya, tapi dia selalu berpikir untuk kembali ke kampung halamannya.”
“Adik saya selalu merindukan Salto setiap harinya,” kakak Cavani, Christian, menjelaskan.
Keluarga Edinson Roberto Cavani Gómez masih tinggal di Cerro, sebuah daerah di pinggiran kota Salto. Ada taman, hutan, dan sungai yang mengelilingi kota itu.
Ayah Cavani bekerja di bagian pemeliharaan jalan, dan dia sering menemaninya.
View this post on InstagramTe adoro Mi Viejo...???????? Ti adoro Vecchio Mio...je t’adore Papá????????.
Saat sang ayah bekerja, Cavani memasang perangkap, menangkap burung, untuk kemudian membawanya pulang, dirawat dan diberi makan.
“Rumah kami itu lama-lama mirip sangkar hewan yang terbuka,” ujar Christian.
Cavani dan ayahnya pergi memancing setiap akhir pekan.
View this post on InstagramEs la vida????????♂️... C'est la vie????????♂️... E la vita????????♂️...
Ketika usianya beranjak dewasa, mereka mulai berburu di hutan terdekat: kapibara, rusa, kelinci, atau babi hutan menjadi sasaran tembak bapak anak itu.
“Kami selalu melakukan aktivitas (berburu dan memancing) itu ketika Edinson masih kecil dan kami masih melakukannya,” ayah Cavani, Luis, mengungkapkan.
Terkadang, karena keasyikan, Cavani dan Luis hanya tidur tiga jam di malam hari.
Naturaleza❤️ pic.twitter.com/qMrfK66q0H— Edi Cavani Official (@ECavaniOfficial) April 10, 2020
“Eddie tak akan pernah berhenti berburu di hutan. Sedangkan untuk memancing, dia bilang itu menenangkannya. Itu selalu menjadi cara hidup kami," kata Luis.
Sekadar tahu, perburuan babi hutan di Uruguay telah diizinkan sejak tahun 1982.
Efek Penenang
Ketika dewasa, kegemaran memancing Cavani tidak sirna. Bahkan, dia bilang memancing itu justru sangat membantu profesinya sebagai seorang striker.
“Memancing menenangkan saya, memungkinkan saya untuk memutuskan hubungan dari dunia luar,” kata Cavani, suatu ketika.
Sebagai seorang penyerang, ternyata, menurut Cavani, memancing juga membantu dia melatih kemampuan matanya.
“Saat memancing, yang terpenting adalah mengawasi situasi, lalu memilih momen untuk menyerang. Itu hampir sama seperti di lapangan hijau."
Cavani telah memancing bersama ayahnya sejak kecil. Bertahun-tahun telah berlalu, tetapi tradisinya belum hilang.
“Anda harus menunggu, menunggu, menunggu, lalu bertindak. Anda harus siap menghadapi saat yang tepat untuk menyerang. Sama halnya dengan sepak bola.”
Dulu, semasa anak-anak, Cavani tidak pernah mengasosiasikan kegemaran memancing dan sepak bola satu sama lain.
“Ketika saya tumbuh besar, saya menyadari keterampilan ini (memancing) sangat penting bagi seorang striker yang ingin mencetak banyak gol,” ujar Cavani kepada The Telegraph.
Selama PSG menjalani kamp latihan pramusim di China tahun lalu, Cavani bahkan masih menyempatkan waktu untuk memancing.
Di pantai, dia melihat seorang nelayan lokal. Dan, dalam waktu singkat mereka langsung mendiskusikan teknik memancing yang berbeda, walau ada kendala bahasa.
“Saya suka segala hal tentang memancing! Saya mencoba memancing sesering mungkin,” kata Edinson Cavani.
View this post on InstagramEl camino sigue ????. Le chemin continue????. The road continues????. Il percorso continua????.
“Memancing memberi Anda kesempatan untuk bersantai. Sepak bola tak hanya soal keluar ke lapangan dan bermain. Lebih dari itu. Terkadang itu bisa sangat melelahkan.”
Setelah sepanjang waktu dilingkupi gemerlap dunia sepak bola, Cavani menyadari sangatlah bagus untuk bisa pergi dan menikmati alam tanpa tekanan.
“Memancing sangat bagus untuk mengisi ulang baterai energi dalam tubuh kita,” ujar ujar pemain yang membawa Uruguay juara Copa America 2011.
Filosofi Berburu
Gairah lain dalam hidup Edinson Cavani adalah kuda.
Di salah satu kamp latihan musim dingin di Uni Emirat Arab, skuat PSG diajak untuk mengunjungi hippodrome atau tempat balapan berkuda.
Setiba di lokasi, Cavani langsung mengelus kuda-kuda itu ketika Kylian Mbappe melontarkan pertanyaan: " El Matador (julukan untuk Cavani), maukah Anda membeli kuda?"
Edinson Cavani pun menjawab dengan sangat filosofis untuk seorang pria yang tidak bisa hidup tanpa berburu.
“Hidup bukan perkara mobil, Ferrari, atau yang lainnya. Hidup itu adalah hewan-hewan ini (seraya menunjuk ke arah kuda-kuda)."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Entertainment Lainnya:
Mengaku sebagai Penggemar, Daniil Kvyat Sangat Ingin Bertemu Khabib Nurmagomedov
James Rodriguez dalam Dilema: Ingin Punya Banyak Anak dan Pacar yang Trauma Masa Lalu