SKOR.id - Grand Final PUBG Mobile Super League (PMSL) SEA Fall 2025 segera dimulai dan akan menjadi panggung pertarungan paling sengit bagi 16 tim terbaik Asia Tenggara.
Setelah melewati fase Liga dan Super Weekend yang ketat, kini semua tim akan saling beradu strategi untuk memperebutkan gelar juara serta tiket prestisius menuju PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2025.
Namun, perjuangan di babak final ini tidak dimulai dari nol. Setiap tim membawa bekal berupa Headstart Points, yaitu poin modal hasil akumulasi dari performa mereka selama fase Liga.
Skema ini memberikan keuntungan awal di klasemen Grand Final, sehingga tim dengan pencapaian lebih konsisten sebelumnya otomatis memiliki posisi strategis sejak pertandingan pertama.
Di puncak daftar Headstart Points, tim asal Thailand, eArena, tampil superior dengan 24 poin. Mereka menjadi kandidat kuat karena performa stabil yang ditunjukkan sepanjang fase Liga.
Tepat di bawahnya, wakil Indonesia Bigetron by Vitality menempel ketat dengan 21 poin. Sementara itu, Team Flash dari Vietnam mengisi posisi ketiga dengan 19 poin, menandakan persaingan ketat antarnegara sejak awal.
Persaingan tidak berhenti di tiga besar. TODAK asal Malaysia berhasil mengamankan 14 poin, sedangkan dua tim besar, Vampire Esports (Thailand) dan Team Secret (Vietnam), sama-sama mengoleksi 13 poin.
Poin modal ini memang penting, tetapi bukan penentu akhir, mengingat perjalanan Grand Final masih panjang.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan dominasi peserta terbanyak, mengirimkan enam tim sekaligus. Selain Bigetron by Vitality, ada Voin Esports (10 poin), Alter Ego Ares (8 poin), RRQ RYU (5 poin), serta dua tim underdog, GLU BLUG dan BOOM Esports, masing-masing membawa 4 poin.
Kehadiran banyak wakil Indonesia tentu menambah harapan bagi para penggemar Tanah Air untuk melihat salah satu tim lokal berdiri di podium juara.
Meski begitu, Headstart Points hanyalah modal awal. Dengan total 18 pertandingan yang akan digelar selama tiga hari, mulai 26 hingga 28 September 2025, segalanya masih bisa terjadi.
Konsistensi, mental baja, serta kemampuan adaptasi di setiap map akan menjadi faktor penentu siapa yang benar-benar layak mengangkat trofi PMSL SEA Fall 2025.
