SKOR.id – Hari Seniman Internasional diperingati tiap tanggal 25 Oktober. Seniman, dalam hal ini street artist, juga berperan penting dalam dunia olahraga, termasuk sepak bola.
Begitu banyak mural yang menggambarkan tokoh-tokoh sepak bola atau hal apa pun yang berkaitan dengan olahraga terpopuler di dunia ini.
Bahkan tidak sedikit seniman mural yang mengambil risiko, dengan membuat mural yang dicat setinggi ratusan kaki di sisi bangunan atau disemprotkan secara dadakan semalaman.
Hal itu jamak terlihat di Inggris, negeri yang mengklaim diri sebagai “rumahnya sepak bola."
Dibuat dalam warna hitam-putih yang suram atau warna-warni yang megah, mural dan seni jalanan yang merayakan sepak bola dan pesepak bola Inggris kini jadi lebih populer dibanding sebelumnya.
Karya seni digunakan untuk merayakan dan mendemonstrasikan perubahan sifat fandom sepak bola.
Suporter tidak lagi sekadar pria paruh baya mabuk yang melontarkan pelecehan dari teras, namun orang-orang dari semua ras, komunitas, dan latar belakang.
Pesepak bola menjadi simbol dari sesuatu yang berbeda dalam masyarakat, tokoh perubahan, dan suara generasi baru. Seperti ditunjukkan oleh mural terkenal Marcus Rashford di Manchester.
Rashford pada bulan lalu telah menjadi subyek karya seni lain di kota barat laut, yang dibuat oleh seniman lokal, Reuben Dangoor.
“Karya ini dibuat untuk mencoba dan menunjukkan dua dunia yang sedang dihadapi Marcus. Di media sosial dia dilecehkan dan dirayakan. Ini pasti sulit bagi siapa pun," kata Dangoor.
Sporter Setia Leeds United
Sejak menghadiri pertandingan pertama Leeds United pada 1982 silam, Nicholas Dixon telah menjadi penggemar setia klub tersebut.
Ia ikut merasakan saat tim kesayangannyanya degradasi dari Liga Inggris pada 2004 dan mengalami kehancuran finansial.
Juga, selama hampir dua dekade berada di “hutan belantara” liga yang kastanya lebih rendah dan lebih sulit daripada yang dipikirkan kebanyakan orang.
Sebagai seniman jalanan berpengalaman, sepertinya tidak ada orang yang lebih bergembira darinya saat merayakan kembalinya Leeds United ke kasta tertinggi Liga Inggris pada 2020.
Orang lainnya yang paling bergembira adalah manajer tim Marcelo Bielsa, yang dianggap berjasa oleh para penggemar klub atas tampilnya kembali Leeds United di kasta tertinggi,
Sehari setelah promosi Leeds, Dixon melukis salah satu mural paling terkenal di dunia sepak bola, penggambaran Bielsa sebagai Kristus sang Penebus, dalam pose dan pakaian patung Rio de Janeiro.
"Saya telah mengikuti mereka melalui suka dan duka. Dengan Leeds berada di divisi bawah selama 16 tahun sebelum Bielsa, mereka mengalami kesulitan dalam segala hal,” kata Dixon dikutip dari Goal.
“Bielsa tidak hanya membawa gaya sepak bola yang benar-benar berbeda, namun juga filosofi berbeda dalam kehidupan. Dia membuat semua orang bangga, dan menghormati sesama manusia.”
“Tempat di mana saya melukisnya, teman saya mempunyai toko hewan peliharaan di sana, dan kami telah berbicara selama bertahun-tahun tentang melakukan sesuatu di sana.“
"Segera setelah Leeds promosi, saya datang keesokan harinya dan mengecatnya dalam waktu seminggu.“
"Ini lebih dari sekadar mural sepak bola, ini mewakili hal-hal yang jauh melampaui sepak bola, dan mudah-mudahan mural itu akan tetap ada selama bertahun-tahun, bahkan jika Bielsa sudah hengkang."
"Paling tidak yang bisa kita lakukan adalah melukiskannya sebagai penyelamat," Dixon menuturkan.
Mural itu menjadi viral di Twitter saat itu dan menarik perhatian berita di seluruh dunia, serta tetap ada di Kota Leeds hingga hari ini.
Sayangnya Bielsa dipecat di tengah performa buruk Leeds pada Liga Inggris 2021-2022.
"Bielsa meninggalkan Elland Road menjadikan mural tersebut makin relevan dan penting saat ini,“ kata Dixon.
"Itu seiring perubahan makna seni tersebut, dengan perasaan utama saat melihatnya beralih dari kegembiraan dan harapan ke nostalgia dengan sedikit kesedihan.“
“Hal ini kini bergema lebih dalam lagi, dan memberi orang-orang waktu untuk merenungkan apa yang ia capai di klub dan apa yang ia bawa ke kota ini,“ katanya.
"Setiap orang memiliki hubungan masing-masing dengan Bielsa, itulah keindahan dirinya sebagai manusia. Anda tidak perlu bertemu dengannya, tapi dia memiliki mistik itu.“
Mural Baru
Dixon saat ini sedang menunggu izin dari otoritas setempat untuk melukis mural baru di pusat kota Leeds untuk merayakan 50 tahun sejak Leeds United memenangkan Piala FA.
Hal ini menandai perubahan dari pandangan lamanya, yang memisahkan kecintaannya pada seni dan sepak bola.
Sesuatu yang dia anggap sebagai peran modern pesepak bola sebagai ikon budaya, bukan sekadar bintang olahraga.
"Saya selalu sedikit khawatir dalam membuat mural sepak bola dari sudut pandang seorang seniman," kata Dixon.
"Tapi sekarang Anda memiliki banyak orang seperti (Marcus) Rashford yang berdiri dan membuat perbedaan.
"Dan orang-orang ingin menghormatinya dengan melukis wajahnya sebuah gedung. Ini bukan sekadar pernyataan sepak bola, tapi pada level humanis,” Dixon menegaskan.