SKOR.id ā Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day diperingati pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya.
Seperti dikutip situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia dimulai sejak tahun 1972, ketika Majelis Umum Perserikataan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 5 juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada saat Konferensi Stockholm di Swedia.
Krisis iklim memang nyata adanya. Namun jika semua pihak mau sadar dan belajar, hal-hal besar seharusnya bisa diatasi untuk membuat perubahan yang berarti. Salah satu perubahan mudah yang dapat Anda lakukan adalah pada pilihan fesyen, khususnya alas kaki.
Saat ini, banyak perusahaan. Produk-produk ini terbuat dari kulit vegan, bagian atas bambu, plastik laut yang didaur ulang, serta sol yang terbuat dari ganggang dan tebu telah tersedia dan merupakan pionir teknik rendah air, minimal limbah, dan penetral karbon serta rencana bisnis yang dikembangkan secara berkala.
Berikut lima sepatu yang dibuat dari bahan-bahan ramah lingkungan:
1. Allbirds
Tree Runner dari Allbirds merupakan salah satu sepatu kets (sneaker) yang sangat kuat untuk berjalan kaki dan terbuat dari bahan-bahan ramah lingkungan. Atau, model Tree Dasher yang dibuat dari pohon eukaliptus terbarukan di Afrika Selatan dan busa yang berasal dari tebu dari Brasil.
Allbirds Inc, perusahaan asal Selandia Baru dan Amerika Serikat, mengenakan pajak atas 100 persen emisi karbon mereka setiap tahunnya dan memberi label pada setiap produk dengan penghitungan karbon pribadinya.
Semua sepatu mereka pada dasarnya terbuat dari wol yang bersumber dari peternakan etis yang sehat, bagian-bagian pohon dari hutan bersertifikat Forest Stewardship Council, dan/atau merek dagang SweetFoam, EVA ramah lingkungan dan negatif karbon pertama di dunia.
Allbirds sangat peduli terhadap perlindungan lingkungan sehingga mereka melangkah lebih jauh dan memberikan resepnya kepada para kompetitornya seperti Reebok, Timberland, dan Ugg.
2. Cariuma
Dengan sneaker yang lucu dan keren dari Cariuma, tidak ada alasan lagi untuk mengisi lemari Anda dengan sepatu kets sintetis. Merek asal Brasi ini juga sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah pesohor seperti Jon Hamm, Pete Wentz, Brooke Shields, dan Jesse Tyler Ferguson.
Anda juga harus mengetahui bahwa untuk setiap pasangan yang terjual, para pendiri Cariuma telah berjanji untuk tidak hanya menanam 10 pohon di titik kritis hutan hujan Amazon yang terancam punah, namun juga membayar masyarakat adat yang tinggal di hutan tersebut untuk melakukan hal yang sama.
Saat ini, Cariuma mengatakan 43 persen bahan yang mereka gunakan 100 persen vegan. Jumlah tersebut mereka targetkan untuk meningkat hingga lebih dari 50 persen pada tahun ini.
Bahan-bahan berbahan dasar daging untuk pilihan kulit bersumber secara bertanggung jawab dari Argentina, Thailand, Brazil (tetapi bukan dari wilayah Amazon yang mengalami deforestasi karena peternakan sapi), dan Cina, dan semua air yang digunakan untuk memproduksi kulit dan suede bisa didaur ulang dan digunakan kembali.
OCA kanvas menggunakan kapas organik dan karet dengan kemurnian tertinggi, sedangkan IBI dibuat dari bambu berdampak rendah dan plastik reklamasi.
3. Dr. Martens
Sepatu dan bot kulit Dr. Martens telah menjadi kebutuhan utama dunia mode selama beberapa dekade. Namun, merek ini tidak takut untuk melakukan beberapa perubahan atas nama keberlanjutan.
Mereka kini menawarkan pilihan vegan, seperti sepatu Adrian Felix yang terbuat dari kulit sintetis dan tidak menggunakan produk hewani.
Namun, meskipun bahannya mungkin berbeda, Anda tetap mendapatkan tampilan, nuansa, dan umur panjang yang Anda harapkan dari Dr. Martens. Sepatu ini dilengkapi dengan garis-garis Goodyear-welted, heat seal, dan jahitan welt, yang semuanya membantu sepatu bertahan selama bertahun-tahun.
Daya tahan ini merupakan aspek lain dari keberlanjutan Dr. Martens. Hal-hal yang dimaksudkan untuk bertahan lama bisa dibilang merupakan cara terbaik untuk menjaga keberlanjutan. Semakin lama sepatu Anda bertahan, semakin lama waktu yang dibutuhkan sebelum Anda perlu membeli lebih banyak.
4. Suavs
Sepatu-sepatu dari Suavs selama ini dikenal ringan, nyaman, dan dirancang dengan cermat, menjadikannya pilihan serbaguna untuk bepergian, bekerja, kencan, dan sebagainya.
Sepatu ini terbuat dari apa yang Suavs sebut sebagai 100% rajutan digital daur ulang, yang pada dasarnya merupakan kain super lembut dan fleksibel yang terbuat dari botol air daur ulang pasca-konsumen.
Semuanya diuji untuk memastikan dampak minimal terhadap lingkungan, dengan fokus pada pengurangan limbah material selama pengadaan dan produksi.
Sedangkan untuk sepatu ketsnya yang slip-on didesain untuk kenyamanan dan slide untuk pria dan wanita, semuanya dirancang untuk dipadukan dengan apa pun mulai dari celana pendek, jins, hingga celana panjang.
Semua sepatu ini sangat menyerap keringat, dengan sifat menyerap kelembapan, memungkinkan Anda beraktivitas tanpa kaus kaki tanpa merasa berkeringat atau pengap. Sol luarnya yang tahan lama menjadikannya cocok untuk berjalan-jalan atau hiking santai, tanpa memberi tekanan tambahan pada kaki Anda.
5. Rothy
Untuk menciptakan koleksi yang penuh warna dan sedang tren, para pendiri Rothy memulai dengan pintalan benang dari botol plastik bekas dan wol merino. Sejauh ini mereka mengklaim telah menggunakan 75 juta barang buangan.
Perakitan tali sepatu, sepatu pantofel, slip-on, dan sepatu datar berujung runcing terlaris dilakukan dengan tangan dan teknologi rajutan 3D untuk dibentuk.
Kotak pengiriman 100 persen dapat didaur ulang dan disegel kembali untuk dikembalikan guna menghindari limbah pita perekat. Mereka menerapkan semua praktik ramah lingkungan yang sama pada dompet, tas jinjing, dan tas akhir pekan mereka yang menggemaskan.
Selain merek-merek di atas, raksasa olahraga seperti Adidas lewat model Stan Smith, Atoms dengan Model ooo, serta Veja dan Sanuk, juga sudah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan lewat produk-produk dari bahan berkelanjutan.
