SKOR.id – Tepat Selasa (24/10/2023) ini merupakan hari yang istimewa bagi para dokter, karena bertepatan dengan Hari Dokter Nasional.
Hari Dokter Nasional adalah hari penting yang umumnya dirayakan organisasi-organisasi kesehatan untuk menghargai jasa para dokter kepada masyarakat.
Termasuk dalam dunia olahraga, dokter juga memiliki peran besar bagi kebugaran dan kesehatan atlet.
Para dokter yang menangani atlet pada umumnya adalah mereka yang punya sertifikat Spesialis Kedokteran Olahraga.
Spesialis Kedokteran Olahraga atau Sports Medical Specialist melahirkan dokter-dokter yang mumpuni dalam merawat atlet atau seseorang yang mengalami cedera saat olahraga.
Mereka merupakan orang-orang yang berkompeten karena menekuni disiplin ilmu yang pas untuk para atlet.
Para Sports Medical Specialist ini tidak hanya fokus pada perawatan cedera yang berhubungan dengan olahraga.
Melainkan juga pada pencegahan cedera, rehabilitasi, nutrisi, dan pelatihan untuk membantu atlet meningkatkan kemampuan di lapangan.

Perawatan Pasca-cedera
Dikutip dari Halodoc, Kedokteran Olahraga telah berkembang sejak tahun 1970-an. Diawali kebutuhan masyarakat terutama atlet akan sosok yang ahli dalam penanganan cedera.
Sebab, banyak atlet maupun masyarakat umum yang tidak ingin berhenti berolahraga meski mereka telah mengalami cedera.
Dokter Spesialis Olahraga dan terapis olahraga mampu membimbing para atlet yang cedera supaya mereka tetap dapat melanjutkan karier, sambil melakukan serangkaian perawatan pemulihan cedera.
Itu merupakan penanganan yang tepat karena seorang dokter Spesialis Kedokteran Olahraga memiliki pelatihan khusus dalam perawatan dan pencegahan penyakit dan cedera.
Mereka cocok untuk memberikan perawatan medis yang komprehensif bagi para atlet, tim olahraga, atau individu yang hanya ingin bergaya hidup sehat.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga ini juga kerap dibutuhkan dalam sebuah ajang olahraga tingkat nasional maupun internasional sebagai staf medis.
Syarat Dokter Spesialis Olahraga
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika seorang dokter ingin menjadi dokter spesialis olahraga, yaitu:
- Bersertifikat dalam pengobatan darurat, kedokteran keluarga, obat penyakit dalam, pediatri, atau kedokteran fisik/rehabilitasi.
- Mendapatkan satu atau dua tahun pelatihan beasiswa tambahan dalam Kedokteran Olahraga.
- Lulus ujian sertifikasi Kedokteran Olahraga Nasional yang memungkinkan mereka memiliki Sertifikat Kualifikasi Tambahan dalam Kedokteran Olahraga.
- Berpartisipasi dalam melanjutkan kegiatan pendidikan kedokteran dan sertifikasi ulang melalui pemeriksaan ulang tiap 10 tahun.
Proses ketat ini dilembagakan untuk membedakan antara dokter Kedokteran Olahraga bersertifikat dengan dokter lain tanpa pelatihan khusus.

Tim Kedokteran Olahraga mencakup dokter spesialis dan ahli bedah, pelatih atletik, serta terapis fisik untuk pelatih, atlet, dan personel lain.
Kebanyakan dokter Spesialis Kedokteran Olahraga memiliki klinik praktik pribadi sendiri atau bekerja sama dengan dokter lainnya.
Ada juga yang dipekerjakan oleh rumah sakit atau universitas, baik sebagai profesional medis, profesor, atau peneliti.
Beberapa lainnya juga mendapatkan pekerjaan di tim olahraga profesional seperti klub sepak bola dan klub dari cabang-cabang olahraga lainnya.