Hari Anak Nasional 2021: 4 Pesepak Bola Indonesia yang Pernah Dijuluki Anak Ajaib, Satu Terbukti Moncer

Taufani Rahmanda

Editor:

  • Skor.id mengulas pemain yang pernah dijuluki Anak Ajaib, seiring dengan Hari Anak Nasional yang bertepatan pada hari ini, Jumat (23/7/2021).
  • Dari rangkuman Skor.id, setidaknya ada empat pesepak bola asal Indonesia yang pernah dijuluki Anak Ajaib oleh berbagai pihak.
  • Baru satu pemain yang terbukti moncer, sementara pemain lain yang dijuluki Anak Ajaib ada yang tenggelam, sedang berjuang dan mencoba bangkit.

SKOR.id - Di Hari Anak Nasional yang jatuh hari ini, Jumat (23/7/2021), Skor.id mengulas pemain yang pernah dijuluki Anak Ajaib.

Setiap tanggal 23 Juli, Indonesia memperingatinya dengan Hari Anak Nasional, termasuk pada tahun ini, 2021.

Berbicara Hari Anak Nasional, Indonesia memiliki setidaknya empat pemain yang pernah dijuluki sebagai Anak Ajaib.

Julukan itu diberikan karena pemain-pemain tersebut dinilai memiliki kemampuan luar biasa, padahal masih sangat muda.

Namun, dari keempat pemain Indonesia yang pernah dijuluki Anak Ajaib, baru satu yang membuktikan bisa moncer.

Baru satu dari mereka, yang terbukti mampu konsisten dan bersinar seiring bertambahnya usia. Berikut ini ulasan lengkapnya:

Boaz Solossa

Satu pemain yang dimaksud di atas adalah Boaz Solossa, pemain Indonesia pertama yang bisa dibilang dijuluki Anak Ajaib.

Pemain yang akrab disapa Bochi ini mendapat julukan tersebut dari Peter Withe, pelatih yang memanggilnya ke timnas Indonesia.

Penyerang asal Jayapura itu dinilai menunjukkan penampilan memukau saat skuad Garuda tampil pada Piala Tiger 2004.

Yakni pada laga pembuka di Ho Chi Minh, Vietnam, timnas Indonesia melumat Laos 6-0 dan Boaz menciptakan dua gol.

Kala itu Boaz masih sangat muda, 18 tahun, dan tim dihuni penyerang top seraya Ilham Jaya Kesuma dan Kurniawan Dwi Yulianto.

Seiring berjalannya waktu, pemain kelahiran Sorong, 16 Maret 1986, itu tidak kehilangan tajinya, berlaku hingga kini.

Meski sempat diiringi kontroversi dan cedera, ia bisa terus berprestasi, baik secara individu ataupun kolektif.

Boaz dua kali juara Liga Indonesia bersama Persipura Jayapura serta jadi top skor dan pemain terbaik di tiga kesempatan.

Kini sudah tak lagi bersama Persipura, Borneo FC selaku tim barunya mengaku pemain berusia 35 tahun itu masih jadi pemain termahal.

Tristan Alif

Pemilik nama lengkap Tristan Alif Naufal ini pernah melejit namanya karena kemampuan olah bola yang melebihi anak seusianya.

Pada usia 7 tahun, kemampuannya menggiring bola sangat luar biasa hingga tak hanya disebut Anak Ajaib, tapi juga Lionel Messi Indonesia.

Seiring bertambahnya umur, Tristan Alif dikabarkan kerap mendapat tawaran gabung ke luar negeri, namun tak kunjung terealisasi.

Seperti gabung akademi Ajax Amsterdam di Belanda dan Leganes Spanyol yang terkendala aturan FIFA soal perekrutan pemain muda.

Pemain kelahiran 12 Desember 2004 ini sempat menjadi bagian timnas U-16 Indonesia, tapi kemudian di 2019 dicoret pelatih Bima Sakti.

Kini, namanya kembali jarang terdengar setelah terkahir, dua tahun lalu, terdapat berita ketertarikan klub Eropa kepadanya.

Halim Jardim

Welberlieskott de Halim Jardim sempat menjadi perhatian setelah membuat heboh di Brasil dengan aksinya mengolah si kulit bundar.

Ia yang membela tim muda Sao Paulo bahkan hingga dibuatkan profilnya oleh media asal Brasil, Esporte Fantastico, pada tahun lalu.

Berbagai kesuksesan diraih seperti pada Dana Cup 2019 di Denmark, Gothia Cup di Swedia dan Adidas Madewis Cup U-12 2019 di Prancis.

Tidak hanya disebut sebagai Anak Ajaib, Welberlieskott de Halim Jardim bahkan juga dijuluki sebagai Titisan Neymar Junior.

Darah Indonesia mengalir di tubuhnya dari sang ibu yakni Lielyana Halim, sementara bakat sepak bola berasa dari ayahnya, Elisangelo.

Saat masih bermain, Elisangelo pernah memperkuat sejumlah klub di Indonesia seperti Borneo FC, Persekaba Bandung, dan Persiba Balikapapan.

Syamsir Alam

Talenta yang dimilik Syamsir Alam kecil membuatnya dijuluki Anak Ajaib hingga disebut-sebut punya masa depan cerah.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, ia malah tidak mampu dan bahkan sempat gagal bersaing dan beralih profesi.

Pada level U-14, Syamsir Alam pernah tampil Kejuaraan Asia di Bangkok, Thailand, bersama tim level sekolah sepak bola (SSB).

Ia pun terpilih masuk program Sociedad Anonima Deportiva (SAD) yakni menimba ilmu di Uruguay selama empat tahun.

Namanya kian melejit saat menjadi bagian timnas U-19 Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia U-19 2007 di Vietnam.

Berbagai klub luar negeri pernah dibela seperti Club Atletico Penarol (2008), SC Heerenveen (2009) dan SBV Vitesse (2010).

Karier penyerang kelahiran 6 Juli 1992 ini kian menanjak setelah bergabung dengan CS Vise, namun jatuh saat main di Indonesia.

Ia yang pernah jadi bagian timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2013 ini kalah bersaing di Sriwijaya FC dan Pelita Bandung Raya.

Pun pada 2016 di Persiba Balikpapan, hingga akhirnya malah masuk dunia hiburan menjadi pembawa acara program televisi.

Pada 2019, ia mengaku sudah setahun tak bergelut di dunia sepak bola, namun diketahui tahun ini kembali menjadi pemain.

Syamsir Alam sekarang menjadi bagian dari Rans Cilegon FC yang bakal berkompetisi di Liga 2 2021 dan mengaku hendak membuktikan diri.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Fitur Hari Anak Nasional Lainnya:

Hari Anak Nasional 2021: 6 Atlet Indonesia yang Ikuti Jejak Orang Tuanya

Hari Anak Nasional 2021: Harapan Pesepak Bola Muda Indonesia

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

piala sudirman 2025 - indonesia

Badminton

Berangkat ke Cina, Tim Indonesia Ingin Segera Matangkan Persiapan Piala Sudirman 2025

Tim bulu tangkis Indonesia sudah terbang menuju Xiamen, Cina, Kamis (24/4/2025), untuk bertarung di Piala Sudirman 2025.

Teguh Kurniawan | 24 Apr, 15:20

Liga 4 Nasional atau Liga 4 putaran nasional. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Putaran Nasional Liga 4 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut jadwal, hasil, dan klasemen putaran nasional Liga 4 2024-2025.

Rais Adnan | 24 Apr, 15:06

Futsal Nation Cup, titel untuk Piala Futsal Indonesia atau turnamen pendamping kompetisi utama. (Yusuf/Skor.id)

Futsal

Rekap Hasil Futsal Nation Cup 2025: Cosmo JNE Menang Penalti, Black Steel Kalah Telak

Tiga pertandingan perempat final pada Kamis (24/4/2025); Unggul FC vs Cosmo JNE, BTS vs Sadakata, Black Steel vs Pangsuma FC.

Taufani Rahmanda | 24 Apr, 14:34

Roster Bigetron Esports berambut merah di pekan keempat MPL ID Season 15. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Alasan di Balik Rambut Merah Skuad Bigetron Esports

Bigetron Esports kompak mengecat rambut mereka di pekan keempat MPL ID Season 15.

Gangga Basudewa | 24 Apr, 14:16

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 24 Apr, 14:02

PSM Makassar vs Bali United di awal pekan ke-30 Liga 1 2024-2025 pada 25 April 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming PSM vs Bali United di Liga 1 2024-2025

Jelang awal pekan ke-30, Jumat (25/4/2025) malam, PSM Makassat tak bisa menang tetapi Bali United lebih parah.

Taufani Rahmanda | 24 Apr, 11:57

Dewa United FC vs Malut United di pembuka pekan ke-30 Liga 1 2024-2025 pada 25 April 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Malut United di Liga 1 2024-2025

Jelang pembuka pekan ke-30, Jumat (25/4/2025) sore, Dewa United FC yang baru bangkit diuji laju kencang Malut United.

Taufani Rahmanda | 24 Apr, 10:34

Espanyol menggelar 1900 Cup yang dimenangkan BJL 2000 Yogyakarta untuk kategori U11. (Foto: LaLiga, Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Turnamen 1900 Cup Jadi Media Kerja Sama RCD Espanyol dengan Indonesia

Espanyol menggelar turnamen 1900, BJL 2000 Yogyakarta menjadi tim asal Indonesia yang menjadi juara U11.

Pradipta Indra Kumara | 24 Apr, 08:41

PMNC Summer 2025. (PUBG Mobile)

Esports

Hal yang Perlu Diketahui dari PMNC ID Summer 2025

PMNC ID Summer 2025 menyisakan dua babak terakhir: Survival Zone dan Conqueror Zone.

Gangga Basudewa | 24 Apr, 06:00

FFWS SEA Spring 2025. (Garena)

Esports

FFWS SEA Spring 2025 Siap Bergulir, Tim Indonesia Siap Berikan yang Terbaik

FFWS SEA Spring 2025 akan mulai berlangsung pada 25 April hingga 14 Juni mendatang.

Gangga Basudewa | 24 Apr, 05:05

Load More Articles