SKOR.id - Gelandang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi, mendapatkan catatan positif terkait perkembangan kondisinya di musim kedua bersama tim Ibu Kota.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Nutrisionis Persija, Emilia Rachmadi. Menurutnya selama bekerja di Persija, Hanif Sjahbandi menjadi pemain yang paling disiplin soal makanan yang dikonsumsi.
Menariknya dari catatan tersebut tercermin jelas dengan performa dan perolehan Hanif Sjahbandi selama dua musim berkostum Macan Kemayoran.
Pada musim pertama di Liga 1 2022-2023, Hanif Sjahbandi hanya mencetak satu gol dan satu assist dari 28 kali berlaga.
Kemudian tahun berikutnya, yakni Liga 1 2023-2024, Hanif Sjahbandi sudah melakoni 16 laga dan sudah mengantongi tiga gol dan tiga assist.
Rupanya, selain latihan keras dan beradaptasi dengan strategi pelatih Persija Thomas Doll, faktor keseimbangan gizi menjadi kunci perkembangan kualitas Hanif di dalam pertandingan.
“Yang menjadi favorit saya itu Hanif (Sjahbandi). Dia sangat responsif, banyak bertanya. Sejak pertama kali bertemu dengannya, dia secara konsisten paling disiplin untuk menjaga pola makannya,” ujar Emilia Rachmadi, dikutip dari laman resmi Persija.
Selain Hanif, Emilia menyebutkan banyak juga pemain muda yang berkonsultasi secara pribadi tentang makanan yang harus dikonsumsi setiap harinya.
“Cahya (Supriadi), (Rayhan) Hannan, dan (Muhammad) Ferarri selalu japri ke saya. Mereka selalu laporan untuk setiap makanan yang mereka konsumsi, itu membuat saya merasa senang," kata Emilia Rachmadi.
"Artinya apa yang diinvestasikan oleh manajemen dimanfaatkan pemain dengan baik,” ucap Emilia.
Kondisi fisik pemain memang menjadi perhatian yang penting dan utama bagi Thomas Doll.
Bahkan, sebelum skuad Macan Kemayoran kembali menjalani latihan bersama, Thomas Doll menegaskan bakal memberikan hukuman bagi pemain yang gagal menjaga kondisi fisiknya dengan baik.
“Kami akan memulainya dengan tes endurance agar kami bisa langsung melihat hasilnya. Pemeriksaan berat badan dan pengukuran lemak pun ada dalam program ini,” kata Thomas Doll, beberapa waktu lalu.
“Siapa pun yang gagal dalam tes ini akan mendapat hukuman, yaitu membayar denda dengan jumlah nominal yang sudah ditentukan,” pelatih berusia 57 tahun itu menegaskan.
Untungnya semua pemain Persija lepas dari hukuman. Artinya pasukan Macan Kemayoran lolos saat menjalani tes kesehatan dan endurance.