- Hasil survei Kyodo News memperlihatkan mayoritas warga Jepang berharap pelaksanaan Olimpiade 2020 diundur.
- Pemerintah Jepang masih yakin Olimpiade bisa berlangsung sesuai jadwal di tengah pandemi COVID-19.
- Atlet lari jarak jauh Inggris Guy Learmonth menilai tak ideal menggelar Olimpiade pada Juli-Agustus 2020.
SKOR.id – Total 69,9 persen warga Jepang tidak berharap Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 digelar sesuai jadwal menyusul pandemic virus corona (COVID-19) yang melanda dunia.
Jumlah tersebut didapatkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan media Jepang, Kyodo News pada 14-16 Maret 2020 lalu melalui telepon.
Otoritas Jepang dan pihak penyelenggara masih yakin jika Olimpiade dan Paralimpiade bisa berlangsung sesuai skedul, masing-masing pada 24 Juli-9 Agustus dan 25 Agustus-6 September 2020.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bahkan telah menegaskan bahwa dirinya tidak berencana untuk menetapkan kondisi darurat nasional di tengah pandemic COVID-19.
Survei Kyodo News mencakup 793 nomor rumah dan 1.219 seluler yang dipilih secara acak masing-masing memperoleh respons sebanyak 512 dan 520 orang.
Meskipun terbelah dua, mayoritas warga Jepang ingin agar pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo ditunda hingga pandemi COVID-19 reda.
Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Sarankan Olimpiade 2020 Ditunda Satu Tahun
Mereka khawatir jika dipaksakan, justru akan berdampak buruk bagi Jepang. Pasalnya, sejumlah negara masih ragu untuk mengirimkan atletnya tampil dalam pesta olahraga 4 tahunan itu.
COVID-19 merenggut 31 nyawa di Jepang dan lebih dari 1.500 orang terinfeksi virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina itu. 700 di antaranya di kapal Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama.
Guy Learmonth mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan otoritas Jepang menunda ajang tersebut hingga Oktober atau 2021.
Menurut atlet lari jarak jauh Inggris itu, tidak ideal jika memaksakan Olimpiade berlangsung pada Juli-Agustus nanti.
“Kita tidak tahu seberapa buruk dan kapan pandemi virus corona akan berakhir. Sejauh yang terlihat sejauh ini, benar-benar mengkhawatirkan,” kata Learmonth.
“Semua pihak harus realistis menyikapinya. Saya akan lega jika Olimpiade ditunda setidaknya hingga Oktober mendatang. Ini demi keselamatan dan kenyamanan atlet, staf, dan fan,” ia menambahkan.
Tampil dan meraih medali di Olimpiade memang menjadi ambisi seluruh atlet, namun Learmonth meyakini mereka tidak akan mau mempertaruhkan nyawa mereka untuk itu.
“Jika event yang mengumpulkan banyak masa memiliki risiko penularan yang tinggi, maka sudah seharusnya Olimpiade ditunda. Saya yakin seluruh atlet bisa menerimanya,” ujar Laermonth.