- Pekerjaan yang berkenaan dengan game kini mulai merajalela dan tehitung sukses. Sebut saja streamer game, atlet esport, analis game, game tester, caster esport, dan youtuber gaming.
- Tetapi kadang pekerjaan gaming seakan masih dipandang sebelah mata oleh para orang tua.
- Karena dinilai bermain game itu hanya buang-buang waktu, oleh karena itu SKOR.id telah merangkum beberapa hal yang harus diketahui orang tua tentang pekerjaan gaming.
SKOR.id - Industri game nampaknya dalam dua tahun masa pandemi grafiknya terus meningkat, karena menjadi salah satu sektor yang tidak terkena dampak langsung adanya Covid-19.
Apalagi kini ditambah banyak sekali konsol game generasi baru yang sudah dluncurkan, seperti PlayStation 5, Nintendo Switch, XboX Series X/S, dan Steam Deck.
Bahkan pekerjaan yang berkenaan dengan game kini mulai merajalela dan tehitung sukses.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Sebut saja streamer game, atlet esport, analis game, game tester, caster esport, dan youtuber gaming.
Tetapi kadang pekerjaan gaming seakan masih dipandang sebelah mata oleh para orang tua.
Karena dinilai bermain game itu hanya buang-buang waktu, oleh karena itu SKOR.id telah merangkum beberapa hal yang harus diketahui orang tua tentang pekerjaan gaming.
1. Dukung dan Arahkan Anak
Banyak orang yang berpendapat bahwa pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar.
Oleh karena itu, jika hobi anak anda bermain game maka sebagai orang tua wajib untuk mendukug dan mengarahkan.
Bantu anak untuk memilih karir gaming yang tepat, apakah nantinya menjadi atlet esport atau seorang streamer.
Kemudian beritahu anak kelebihan dan kekurangan setiap pekerjaan yang berkaitan tentang game tersebut.
2. Tidak Melulu Malas-malasan
Karena stigma bermain video game itu tanda orang malas, biasanya orang tua akan melarang anak berkarir di dunia game.
Padahal sebenarnya sebagai atlet profesional biasanya latihan sehari bisa sampai 8-10 jam.
Streamer game pun juga begitu biasanya menghabiskan waktu 2-3 jam untuk streaming dan 3-4 jam untuk mengedit serta mengunggah video.
3. Utamakan Pendidikan
Walaupun berkarir di industri game, pendidikan anak harus tetap jalan baik itu pendidikan formal ataupun informal.
Karena banyak sekali anak-anak kini yang masih berusia antara 11-17 tahun sudah terjun sebagai atlet esport profesional.
Maka sebagai orang tua, harus tetap memperhatikan antara pendidikan dan karir harus seimbang.
Karena semua orang tidak tahu karir dalam industri game bisa berhenti kapan saja.
4. Beri Batasan
Setelah mendapatkan pendapatan dari game biasanya anak tidak tahu akan dikemanakan uang penghasilannya itu.
Sebagai orang tua bisa mengarahkan anak untuk menyimpan uang tersebut atau melakukan investasi untuk masa depan sang anak.
Orang tua juga wajib untuk menanamkan rasa rendah hati kepada anak walaupun sudah berhasil berkarir di dunia game.
5. Siapkan Investasi
Rentang karir seorang gamer profesional biasanya tidak lebih dari 15 tahun.
Oleh karena itu orang tua harus mengarahkan anak untuk menjajaki karir lain apabila karir dalam industri game sudah meredup.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
EVOS Legends Resmi Umumkan Roster MPL ID Season 8 https://t.co/9IACqN2EX4— SKOR.id (@skorindonesia) July 27, 2021
Berita Fitur Esport lainnya: