- PSSI belum lama ini menghadiri kongres FIFA di Doha, Qatar, pada akhir Maret 2022 kemarin.
- Satu hal yang dibahas dalam pertemuan antara FIFA dengan federasi sepak bola Asia-Pasifik mengenai perubahan iklim.
- Wasekjen PSSI, Maaike Ira Puspita mengatakan kalau mereka diajak berdiskusi untuk mengataasi terutama dalam menghadapi pemanasan global.
SKOR.id - PSSI dan FIFA dan federasi sepak bola dari negara lainnya tengah berupaya untuk menghadapi risiko adanya perubahan iklim.
PSSI diajak berdiskusi oleh FIFA secara khusus dalam menghadapi pemanasan global.
Belum lama ini PSSI diwakili oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) Vivin Sungkono dan Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Maaike Ira Puspita menghadiri Kongres FIFA ke-72 yang digelar di Doha, Qatar, Kamis (31/3/2022).
PSSI bersama FIFA serta sejumlah negara Asia-Pasifik melakukan diskusi dan seminar terkait pengembangan sepak bola pada Jumat (1/4/2022). Acara tersebut bertajuk FIFA Asia-Pasific Islands Forum 2022.
FIFA dan Pasific Islands Forum (PIF) melakukan proses penandatangan nota kesepahaman (MoU).
Hal ini untuk kerja sama meningkatkan kesadaran aksi mitigasi perubahan iklim untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celcius dan memanfaatkan peluang untuk pengembangan sepak bola tahan iklim di kawasan Blue Pacific.
"PSSI diminta menghadiri untuk memberi presentasi tentang tantangan yang dihadapi sebagai negara archipelago terbesar di dunia dalam mengatur agenda timnas, liga dan pembangunan kapasitas baik dari segi pengembangan departemen teknik maupun infrastruktur," kata Maaike Ira Puspita.
Seperti diketahui, pada saat kondisi normal home and away satu musim kompetisi Liga 1 jarak yang ditempuh ke semua 18 klub mencapai hampir 1,4 juta km dengan biaya hampir 6 juta dolar.
"PSSI diajak berdiskusi untuk mengatasi hal ini, terutama dalam menghadapi pemanasan global. Ini merupakan FIFA-Asia Pacific Island Forum pertama yang diadakan untuk mengatasi masalah global warming," jelas Maaike Ira Puspita.
Sementara itu, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan sepak bola tidak kebal terhadap dampak perubahan iklim, dengan sepak bola akar rumput, rekreasi, amatir, dan elit terpengaruh di seluruh dunia.
“Adalah tanggung jawab kami untuk memanfaatkan kekuatan dan popularitas olahraga kami untuk menangani topik penting ini pada momen kritis dalam sejarah kami dan kami senang bekerja dalam kemitraan dengan Forum Kepulauan Pasifik di wilayah yang sangat terpengaruh,” kata Gianni Infantino.
“Saya berbicara dari perspektif sepak bola sebagai Presiden FIFA tetapi juga dari sudut pandang manusia: karena manusia telah mendorong dan mempercepat laju perubahan iklim, jadi kita juga harus mengambil tindakan dan tindakan seperti itu telah diabadikan dalam bisnis sehari-hari FIFA sejak 2016.