- Olimpiade 1992 tidak hanya menandai sukses Spanyol melainkan juga tampilnya Josep Guardiola sebagai pemain muda.
- Nwankwo Kanu menjadi bintang pada Olimpiade Atalanta 1996 saat mencetak gol lawan Brasil.
- Sukses Nigeria pada 1996 membuat Elang Afrika ini disebut sebagai The Dream Team.
SKOR.id - Sebelum Olimpiade Tokyo 2020, ada Olimpiade Rio 2016, dan sebelumnya Olimpiade London 2012, atau Olimpiade Beijing 2008, dan Olimpiade Athena 2004.
Setiap Olympiade memiliki kisah tersendiri, khususnya bagi sejumlah pesepak bola. Pada Olympiade Rio 2016, dunia mengenal Neymar.
Faktanya, bukan hanya Neymar yang namanya bersinar karena Olimpiade melainkan juga megabintang dunia yaitu Lionel Messi.
Dari penyelamatan di bawah mistar yang dilakukan Lev "Black Spider" Yashin hingga dribbles yang diperlihatkan Neymar di Rio.
Di antara keduanya ada sejumlah nama yaitu gelandang Hungaria bernama Ferenc Puskas, Josep Guardiola, penyerang Kamerun Samuel Eto'o dan Lionel Messi bersama Argentina.
Mereka salah satu bintang Olimpiade yang membantu lompatan karier masing-masing.
Berikut dua Olimpiade yang menandai lahirnya sejumlah bintang dunia:
Spanyol Juara 1992
Olimpiade 1992 yang digelar di Barcelona membantu Spanyol menemukan talenta seperti Josep Pep Guardiola dan Luis Enrique. Ketika itu, Josep Guardiola masih 21 tahun dan Luis Enrique 22 tahun.
Keduanya masuk skuad timnas Spanyol Olimpiade 1992 bersama pemain seperti Santiago Canizares (22 tahun), Abelardo (22 tahun), Kiko Narvaez (20 tahun), atau Alfonso Perez Munoz (19 tahun).
Di bawah asuhan Vicente Miera, timnas Spanyol meraih medali emas Olimpiade 1992 setelah mengalahkan Polandia, 3-2.
Josep Guardiola tampil sebagai pemain yang sangat dominan di lini tengah dari permainan Spanyol. Dia adalah kapten tim ketika Negeri Matador meraih medali emas di sepak bola Olimpiade 1992 ini.
Pada laga final yang digelar di Stadion Camp Nou (Barcelona), tiga gol timnas Spanyol saat itu diciptakan Abelardo pada menit ke-65 dan dua gol lainnya ditorehkan Kiko Narvaez pada menit ke-72 dan 90.
Sukses Spanyol ke final setelah mereka menyingkirkan Italia di perempat final 1-0 dan Ghana 2-0 di semifinal.
Italia yang ketika itu di bawah asuhan Cesare Maldini (ayah dari Paolo Maldini) datang dengan talenta seperti Demitrio Albertini (20 tahun), Dino Baggio (21 tahun), hingga kiper Angelo Peruzzi (22 tahun).
Nigeria Juara 1996
Olimpiade Atlanta 1996 menjadi momen untuk tim dari Afrika ketika Nigeria tampil sebagai juara setelah megnalahkan Argentina di final.
Nigeria saat itu bukanlah tim yang diunggulkan. Mereka tampil dengan bintang seperti Nwankwo Kanu yang masih sangat muda, 19 tahun.
Bintang lainnya adalah Taribo West (22 tahun), Jay-Jay Okocha, atau Victor Ikpeba. Di Atlanta inilah pada 1996, Nigeria berhasil menguasai dunia.
Ketika itu, The Super Eegles menjadi tim asal Afrika pertama yang meraih medali emas dalam sepak bola Olimpiade setelah mengalahkan Argentina 3-2, di final.
Namun, dari performa individu, Nwankwo Kanu. Dalam semifinal lawan Brasil tepatnya ketika dia mencetak gol jelang laga akan berakhir yang membuat kedudukan 3-3.
Berawal dari lemparan ke dalam yang dilakukan Jay-Jay Okocha, bola tersebut kemudian mengarah kepada Nwankwo Kanu.
Pemain ini kemudian menguasainya dengan mencungkil bola tersebut dan kemudian melepaskan tendangan voli. Gol tersebut memaksa laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Itu merupakan gol terbaik karena selain diciptakan dengan cara yang mengesankan, terjadi dalam situasi penuh tekanan yang dirasakan oleh Nigeria.
Pada pertandingan semifinal ini, Nwankwo Kanu melukai Brasil dua kali.
Selain gol jelang babak kedua berakhir (menit ke-90), Nwankwo Kanu pula yang mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-94 ketika ditentukan lewat golden goal.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Manchester United Puncaki Klasemen Sepanjang Masa Liga Inggris, Ungguli Arsenal, Chelsea, dan Liverpool https://t.co/HpO2Iyd8O8— SKOR.id (@skorindonesia) July 22, 2021
Berita Olimpiade Lainnya:
Hasil Sepak Bola Putra Olimpiade Tokyo 2020: Rumania Langsung Menang setelah Absen 57 Tahun
Hasil Sepak Bola Putra Olimpiade Tokyo Grup D: Hat-trick Richarlison Bawa Brasil Kalahkan Jerman