- Saat ini, Olimpiade Tokyo 2020 tengah berlangsung untuk cabang olahraga sepak bola.
- Pada Olimpiade Sydney 2000, Kamerun berhasil menjadi juara dan mengorbitkan bintang muda Samuel Eto'o.
- Argentina yang meraih medali emas pada Olimpiade Athena 2004 berhasil melahirkan bintang muda Carlos Tevez.
SKOR.id - Penyelenggaran Olimpiade diadakan setiap empat tahun sekali dan pada tahun ini berlangsung Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelum Olimpiade 2020, terdapat pagelaran Olimpiade lain, seperti Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004.
Dua gelaran Olimpiade tersebut memiliki cerita menarik di cabang olahraga sepak bola.
Seperti, Kamerun yang meraih medali emas di Olimpiade 2000 dan Argentina di Olimpiade 2004.
Kejuaran tersebut juga melahirkan bintang sepak bola, yaitu Samuel Eto'o (Kamerun) dan Carlos Tevez (Argentina).
Berikut dua Olimpiade yang menandai lahirnya dua bintang sepak bola dunia:
Kamerun Juara 2000
Olimpiade Sydney 2000 menjadi momen yang berkesan bagi timnas Kamerun. Mereka sukses mengorbitkan pemain-pemain bintang, salah satunya Samuel Eto'o.
Pada saat itu, Samuel Eto'o masih berusia 19 tahun bergabung bersama Geremi Njitap (21) dan Lauren Etame (23).
Eto'o mengantarkan Kamerun ke final Olimpiade 2000 untuk berjumpa dengan Spanyol. Skuad Spanyol saat itu diperkuat Xavi Hernandez, Carles Puyol, serta Albert Luque.
Kamerun dan Spanyol bermain imbang 2-2 di waktu normal. Tetapi tim asuhan Jean-Paul Akono, sukses meraih kemenangan 5-3 lewat adu penalti.
Eto'o berhasil mencetak satu gol pada turnamen tersebut. Tetapi permainannya dapat menarik perhatian kala itu.
Kemenangan tersebut juga membuat nama Kamerun semakin diperhitungkan di kejuaraan-kejuaraan internasional.
Argentina Juara 2004
Timnas Argentina tidak akan melupakan momen kemenangan di Olimpiade Athena 2004. Kala itu, Argentina tengah ditukangi pelatih Leeds United saat ini, Marcelo Bielsa.
Kala itu, Bielsa memanggi sejumlah bintang muda, seperti Carlos Teves (20), Javier Mascherano (20), serta Willy Caballero (20). Tevez menjadi pemain yang disorot pada turnamen tersebut.
Tevez memainkan enam pertandingan dengan total mencetak delapan gol di sepanjang Olimpiade 2004 sekaligus tampil sebagai pencetak gol terbanyak.
Ia juga sukses membantu La Abiceleste meraih medali emas usai menumbangkan Paraguay 1-0.
Gol Argentina pada laga tersebut dicetak oleh Tevez pada menit ke-18 usai menyambut umpan silang rekannya.
Penampilan apik Carlos Tevez di Olimpiade Athena 2004 membuatnya direkrut Corinthias dari Boca Juniors pada awal tahun 2005.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Jawaban Mason Greenwood Ketika Ditanya Fans Asal Indonesia Soal Nomor Punggung 11 https://t.co/TZHFFlKm6v— SKOR.id (@skorindonesia) July 23, 2021
Berita Olimpiade Lainnya:
Olimpiade Tokyo 2020: Pemain Korsel Enggan Jabat Tangan Usai Kalah dari Selandia Baru
Tampil di Olimpiade Tokyo 2020, Pedri Dipaksa Main 66 Pertandingan dalam Setahun