Gelandang Borneo FC Ini Pernah Tolak Panggilan Timnas Indonesia

Gelandang Borneo FC, Sultan Samma, sempat menolak panggilan timnas Indonesia.
Penyebabnya, saat itu pemain yang dipanggil timnas harus mengikuti TC di Palembang selama enam bulan.
Selama jangka waktu itu pula, pemain yang mengikuti TC timnas tak diizinkan untuk kembali ke klub masing-masing.

SKOR.id – Sebagai seorang pesepak bola, mendapat kesempatan untuk membela tim nasional (timnas) tentu menjadi kebanggaan dan impian tersendiri.

Selain itu, bermain bersama timnas juga membuktikan bahwa pemain tersebut adalah pemain terbaik yang dipilih untuk mewakili negara.

Berbicara soal kesempatan memperkuat timnas, gelandang senior Borneo FC, Sultan Samma, memiliki pengalaman yang unik.

Sebab, Sultan Samma sempat menolak untuk memperkuat timnas U-23 Indonesia. Momen itu terjadi tepatnya pada medio 2009.

Saat itu, ia dan sejumlah pemain lain menghadapi gejolak saat mendapat panggilan timnas. “Saya waktu itu tidak mau mengikuti panggilan timnas,” kata Sultan Samma, seperti dikutip laman resmi Borneo FC.

Alasannya, saat itu PSSI menegaskan bahwa pemain yang dipanggil timnas tak boleh kembali ke klub selama pemusatan latihan.

Padahal, TC yang digelar sebagai persiapan untuk mengikuti SEA Games 2011 di Palembang itu berlangsung dalam jangka waktu enam bulan.

Artinya, pemain yang mengikuti TC tak diizinkan untuk bermain bersama klub selama setengah tahun menjalani pemusatan latihan.

“Sedangkan, waktu itu kami ingin bermain bersama klub masing-masing,” Sultan Samma menjelaskan.

Pemain berusia 34 tahun itu bercerita, perlakuan timnas saat ini berbeda dengan saat itu.

“Dari pihak timnas, kami harus TC di Palembang selama enam bulan tanpa boleh bermain di klub,” ujarnya.

“Beda dengan sekarang yang bisa bolak-balik. Kalau dulu tidak boleh. Harus tinggal di Palembang selama enam bulan,” ia mengungkapkan.

Namun, polemik itu akhirnya berkesudahan. Sultan Samma pun tetap mengikuti TC timnas Indonesia U-23 di Palembang, karena ada jaminan dari pihak klub bahwa pemain tetap mendapat bayaran gaji.

“Akhirnya, pihak klub mengizinkan kami dan gaji tetap dibayar. Jadi, pemain sedikit merasa tenang waktu itu," ujarnya.

Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.