- Gelandang Bali United, Muhammad Taufiq, mengonsumsi opor ayam di hari raya Idulfitri yang mengandung banyak lemak.
- Untuk mengantisipasi penurunan fisik, Muhammad Taufiq menjalani latihan mandiri secara intens dengan pedoman latihan tim Bali United.
- Muhammad Taufiq berharap Liga 1 2020 dapat dijalankan meski dengan konsep new normal.
SKOR.id - Hari raya Idulfitri atau lebaran dirayakan umat islam di Indonesia dengan berbagai menu penganan khas yang banyak menjadi pantangan untuk atlet profesional.
Menu makanan di hari raya Idulfitri seperti opor ayam banyak mengandung lemak, sehingga kerap membuat kualitas fisik pemain sepak bola menurun.
Hal itu pun tidak dimungkiri oleh gelandang Bali United, Muhammad Taufiq. Ia mengaku tetap menyantap opor ayam buatan sang istri saat merayakan Idulfitri tahun ini.
Berita Bali United Lainnya: Pelatih Bali United Minta Manajemen Siapkan Alat Tes Covid-19
Untuk menjaga kondisinya tetap bugar dan fisiknya tidak menurun karena opor ayam, ekspemain Persebaya Surabaya itu melakukan latihan dua kali lebih keras dari biasanya.
Hal itu ia lakukan untuk membakar lemak dan kalori yang dihasilkan dari makanan berlemak selama lebaran.
"Sebagai atlet profesional saya tidak bisa diam saja meski sedang libur lebaran, saya rutin latihan hitung-hitung untuk bakar opor ayam lebaran kemarin," kata Muhammad Taufiq.
Pemain asal Tarakan, Kalimantan Timur, itu pun mendapat berkah tidak mudik ke kampung halamannya.
Sebab, ia jadi tidak terlalu banyak makan opor yang bisa membuat kondisi fisiknya menurun.
Muhammad Taufiq pun menyebut fisiknya kini masih stabil dan siap menjalani kompetisi jika Liga 1 2020 dilanjutkan.
Ia berharap kompetisi dapat dilanjutkan dan pandemi Covid-19 segera berakhir supaya semua dapat berjalan seperti semula.
Ia pun mendukung rencana Liga 1 2020 digulirkan kembali dengan konsep new normal yang sedang digagas oleh Pemerintah Indonesia.
Berita Bali United Lainnya: Bek Bali United Berharap Liga 1 2020 Dilanjutkan dengan Protokol Kesehatan
"Kami tentu berharap semoga pandemi ini segera berlalu dan semua bisa kembali berjalan normal lagi," kata pemain 33 tahun tersebut.
Selama lebaran, Muhammad Taufiq tetap berada di Bali karena tidak bisa pulang ke kampung halamannya di Tarakan akibat bandara yang ditutup.