- Presiden operasional basket Philadelphia 76ers, Daryl Morey, didenda Rp704,24 juta karena satu cuitan di Twitter.
- Cuitan tersebut berisi peringatan setahun pecahnya rekor assist Houston Rockets oleh James Harden.
- Sebelumnya, Daryl Morey pernah kehilangan kontrak fantastis dengan sponsor Cina gegara cuitan Twitter.
SKOR.id - Apa yang kau tulis itu yang dituai, mungkin begitulah ungkapan yang cocok untuk apa yang menimpa Daryl Morey, saat ini.
Presiden operasional basket Philadelphia 76ers itu harus membayar denda 50 ribu dolar AS (setara Rp704,24 juta) gegara cuitan di Twitter.
Peristiwa ini bermula Minggu (20/12/2020), saat akun Twitter Daryl Morey mengunggah ucapan peringatan setahun pecahnya rekor assist Houston Rockets oleh James Harden.
Cuitan itu terasa janggal karena Daryl Morey tak lagi menangani Houston Rockets sejak menyelesaikan kontrak pada Oktober 2020 dan pindah ke 76ers.
Sadar telah melakukan kekeliruan, Daryl Morey pun langsung menghapus cuitan di Twitter setelah beberapa menit beredar di dunia maya.
Sayangnya, jejak digital tidak semudah itu dihapus hingga pria berusia 48 tahun tersebut tak bisa menyangkalnya.
Daryl Morey kemudian dianggap melanggar peraturan NBA tentang anti-gangguan (anti-tampering) dan dijatuhi denda, Senin (28/12/2020).
Dalam pembelaannya, Daryl Morey membantah dirinya sengaja melanggar peraturan NBA melalui cuitan di media sosial.
Sebuah sumber ESPN mengatakan bahwa Daryl Morey menjelaskan cuitan tersebut muncul karena aplikasi otomatis yang dipakai.
This was the (since deleted) tweet that ultimately drew the fine for Morey. Pretty clearly an automated tweet but league is not messing around on tampering pic.twitter.com/HXvgFqGmqr— Kyle Neubeck (@KyleNeubeck) December 28, 2020
Ini bukan kali pertama Daryl Morey bermasalah dengan aplikasi otomatis di media sosial. Bahkan, sebelumnya, hingga rugi besar.
Daryl Morey mengalami kerugian besar setelah kehilangan kontrak bernilai fantastis dengan sponsor asal Cina karena tersinggung.
Mereka tak bisa menerima cuitan Daryl Morey tentang aksi demonstrasi di Hong Kong dengan menulis "free Hong Kong" (bebaskan Hong Kong).
Saat itu, hubungan politik Cina dan Hong Kong, tengah memanas setelah demo besar-besaran. Isu soal Hong Kong dan Cina jadi sensitif.
Daryl Morey yang kala itu masih bekerja untuk Houston Rockets harus merelakan kontrak senilai 400 juta dolar (setara Rp5,6 triliun).
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Kasus Covid-19 Meningkat di Liga Inggris, Dokter Sarankan Kompetisi Dihentikan https://t.co/gI6lHAZ2s5— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 29, 2020
Berita NBA Lainnya:
Daryl Morey, GM Houston Rockets yang Pernah Bikin NBA Diboikot Cina
Daryl Morey Mundur dari Kursi GM, Houston Rockets Indikasikan Pembaruan