- Galank Gunawan, center Louvre Surabaya, bersyukur karena keberadaan ojol membuat usaha kulinernya tetap jalan.
- Meskipun demikian, Covid-19 telah membuat bisnis clothing dan homestay miliknya berantakan.
- Galank Gunawan pun terpaksa merumahkan karyawan di toko clothing karena tidak adanya pengunjung
SKOR.id – Sebagai pemilik usaha, center Louvre Surabaya, Galank Gunawan, jelas terkena imbas dari pandemi Covid-19 yang juga menyerang Indonesia.
Secara umum, Galank Gunawan mengalami penurunan omzet.
Baca Juga: 5 Tim Liga 1 2020 yang Meraih Poin Tertinggi sejak 2008
Untungnya, usaha kuliner yang Galank Gunawan miliki, yakni warung nasi goreng kambing yang dinamai Sigombing masih bisa menopang pendapatannya.
Hal itu berkat adanya ojek online (ojol) yang bisa digunakan customer untuk menitip makanan di kedainya yang terletak di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat.
Karena banyak orang takut bepergian, warung makannya memang terlihat agak sepi. Namun, cukup banyak pengemudi ojol yang turut menunggu nasi goreng kambing di Sigombing.
"Kalau untuk bisnis kuliner, normal. Karena pelanggan bisa memesannya melalui ojol," ujar Galank.
"Tentu keberadaan ojol memang sangat membantu. Karena saat orang takut keluar, mereka masih bisa memesan makanan dari ojek,” kata mantan pemain Satria Muda tersebut.
Namun, untuk bisnis clothing yang ia miliki, Slam Dunk, Galank mengakui jika tokonya ini mengalami guncangan.
Banyak sekali konsumen yang enggan datang ke tempatnya berjualan di STC Senayan, Jakarta.
Ia pun memutuskan untuk menutup tokonya sementara waktu, sampai status darurat virus corona di Indonesia dicabut oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dengan berat hati, Galank terpaksa merumahkan karyawannya.
Untuk gaji para pegawainya, ia tetap membayar meski harus melakukan pemotongan. Saat ini, Galank memilih fokus berjualan secara online terlebih dahulu.
“Saat ini, orang cenderung untuk tidak ingin ke mal. Jadinya, toko sekarang sepi. Semoga keadaan ini bisa cepat berakhir,” ucap Galank.
Pria asal Magelang, Jawa Tengah, ini menambahkan bahwa penurunan omzet yang dialami Slam Dunk bisa mencapai 100 persen.
Baca Juga: 4 Kemenangan Besar Man United di Era Modern
Selain toko clothing, usaha homestay di Yogyakarta miliknya juga harus tutup sementara. Ini karena ambruknya pariwisata Kota Pelajar akibat Covid-19.
“Saat ini, kita semua memang harus sabar, sebab dampak virus corona ini memang besar. Yang terpenting kita semua harus tetap semangat,” ujar Galank.