- Penunjukan Frederic Vasseur menjadi Prinsipal Tim Scuderia Ferrari sempat menimbulkan pro dan kontra.
- Mereka yang optimistis melihat Vasseur bisa mengembalikan kejayaan Tim Kuda Jingkrak.
- Wartawan senior spesialis Formula 1, Ted Kravitz, memaparkan analisisnya soal Vasseur.
SKOR.id – Penunjukan Frederic Vasseur sebagai orang nomor satu di tim Formula 1 Ferrari disambut hangat oleh banyak pihak. Di dalam Ferrari bahkan tidak sedikit yang berpikir bila pria asal Prancis tersebut bakal mampu seperti Jean Todt.
Penggemar Ferrari jelas berharap Vasseur mampu menyamai atau paling tidak mendekati apa yang sudah pernah dilakukan Todt yang menjadi bos tim F1 Ferrari tersukses hingga saat ini.
Menjadi General Manager Scuderia Ferrari pada 1994-2007 serta CEO dan Penasihat Khusus Ferrari antara 2004 sampai 2009, Todt berhasil memberikan 6 gelar juara dunia pembalap – 5 bersama Michael Schumacher (2000-2004) dan 1 dengan Kimi Raikkonen (2007) – dan 7 gelar juara dunia konstruktor.
Di sisi lain, Vasseur mengaku tidak malu jika dibandingkan dengan kesuksesan kompatriotnya itu saat memimpin Ferrari. Sebaliknya, ia justru ingin bertemu dengan Todt untuk meminta masukan dan trik bagaimana memimpin Ferrari hingga mampu sukses.
Seperti dikutip Sky Sport F1, jurnalis senior Ted Kravitz mengungkapkan bila dirinya mengenal baik mantan prinsipal Renault dan Alfa Romeo Sauber itu, yang disebutnya memiliki sejumlah kesamaan dengan Todt.
“Akan menarik mengamati Fred Vasseur jika ia masuk ke ‘mode Jean Todt’, atau belum mengeluarkan pernyataan bombastis atau frasa tertentu. Satu hal yang dia katakan, tentang memiliki pemandu pertama atau tidak,” ucap Kravitz.
“Bahkan, dia menjelaskan bahwa Charles Leclerc dan Carlos Sainz akan mendapatkan perlakuan yang sama persis, sampai saat dia memutuskan bahwa penunjukan pembalap pertama akan menjadi kepentingan Ferrari.
“Dan, Vasseur menetapkan bahwa dia yang akan membuat panggilan itu. Dan itu lebih daripada apa yang pernah dikatakan Mattia Binotto tentang masalah ini.”
Kravitz juga sangat berharap sasis Ferrari SF-23 yang diperkenalkan pada 14 Februari lalu mampu bersaing lebih sengit dengan Red Bull Racing atau Mercedes pada Kejuaraan Dunia Formula 1 2023 nanti.
“Ferrari telah memperbaiki mobil tahun lalu di sejumlah area, termasuk power unit (PU). Mereka juga sudah melakukan rangkaian tes musim dingin dengan hasil yang positif pada sektor mesin. Saya rasa mereka takkan mau ambil risiko besar pada SF-23,” ucap Kravitz.
“Secara pribadi saya berharap tinggi pada Ferrari dan saya kira mereka sudah siap berada di depan untuk bersaing dengan Red Bull di sepanjang musim 2023 nanti.”